Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 19 Juni 2021

Ramah Berdasarkan Alkitab.

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

Ramah dalam teks di atas tulis setelah adanya anjuran untuk membuang segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah yang merupakan kejahatan. (Efesus 4:31) Tanpa membuang segala yang jahat itu maka tidak dapat bersikap ramah. Jika bersikap ramah tetapi hati ada kejahatan tidak dapat dikategorikan bersikap ramah.

Dalam masyarakat kita, bersikap ramah mendatangkan manfaat karena disenangi orang lain, mendapatkan pandangan yang positif dari orang lain. Lifestyle Allwomenstalk mendaftar manfaat bersikap ramah adalah:
  1. Memberi dampak pada kehidupan seseorang menjadi sedikit lebih baik
  2. Menerima manfaat yang tak terduga
  3. Mendapat teman baru
  4. Memulai rantai cinta kasih
  5. Membuat kesan pertama yang baik
  6. Memberikan kesan Komunikasi terbuka
  7. Bangun sikap saling menghormati
bersikap ramah terhadap orang lain juga akan menolong kita merasa lebih baik. Saat kita menyebarkan cinta kasih dengan bersikap ramah kepada orang lain maka akan membuat orang itu bahagia.

Ramah adalah sesuatu yang dianjurkan berdasarkan Alkitab. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti ramah adalah baik hati dan menarik budi bahasanya; manis tutur kata dan sikapnya; suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan. Ramah berasal dari kata χρηστοί / chrēstoi dengan kata dasar χρηστός yang memiliki arti: berguna, lembut, menyenangkan, baik hati. Terjemahan BIS dan TSI memakai kata "baik hati" sebagai terjemahan dari χρηστοί.
  • Sebaliknya, hendaklah kalian baik hati dan berbelaskasihan seorang terhadap yang lain, dan saling mengampuni sama seperti Allah pun mengampuni kalian melalui Kristus. BIS
  • Tetapi hendaklah kamu selalu baik hati dan saling mengasihi satu sama lain. Dan saling memaafkan kesalahan antara satu dengan yang lain— seperti Allah sudah mengampuni kita karena bersatu dengan Kristus.TSI
Ramah dalam pengertian baik hati itulah yang dipakai dalam artikel, sebab bila dipilih ramah dalam pengertian manis tutur kata dan suka bergaul jika bertemu dengan ayat di bawah ini:
  • Amsal 26:25 Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.
  • Mazmur 28:3 Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan.
Jika menilai ramah dari tutur kata semata dapat tertipu dengan sikap yang berpura-pura. Perhatikan:
  • Amsal 26:24 Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.

  • Contoh: Kain dengan Habel, dimana Kain mengajak Habel bersamanya tetapi dibunuhnya, seperti Yoab yang bertanya kepada Amasa, “Engkau baik-baik, saudaraku?” agar kebenciannya tidak dicurigai dan diwaspadai, dan supaya ia mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk menjalankan tujuan-tujuannya.
    Dalam hati orang ini terkandung tipu daya, yakni ia menjaga dalam pikirannya kejahatan yang bermaksud dilakukannya terhadap sesamanya sampai ia bisa menjeratnya hingga berhasil

    Ramah selain disebabkan memiliki sifat baik hati, juga menyenangkan yang disebabkan bukan semata-mata pandai bergaul dan berkata manis. Perhatikan Amsal 15:26:
    • TB Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci.
    • Shellabear Pikiran orang jahat adalah hal keji bagi ALLAH, tetapi perkataan yang menyenangkan suci bagi-Nya.
    Kata Ramah dalam Amsal 15:26 berasal dari kata נֹֽעַם׃ / nō·‘am yang berarti kesenangan / menyenangkan; delightfulness, pleasantness. Tidak semua perkataan yang menyenangkan manusia akan menyenangkan Tuhan sebab hanya perkataan yang suci saja yang dapat menyenangkan hati TUHAN. Kejujuran terhadap manusia dan kepada TUHAN sangat diperlukan untuk hidup murni di hadapan-Nya. Perkataan yang manis kepada sesama manusia haruslah diucapkan dengan penuh kejujuran hingga dapat menyenangkan teman berbicara dan juga TUHAN yang mengetahui hati manusia.

    Keramahan harus diikuti dengan kehidupan yang berbelas kasih atau εὔσπλαγχνος dimana melekat sifat peyayang terhadap sesama dan mengampuni kesalahan orang lain dengan menjadikan Kristus Yesus sebagai standar dari keramahan. ( Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah. 2 Korintus 10:1)

    Baik hati yang menjadikan ramah terhadap sesama lahir dari hati yang dikuasai kasih Kristus yang menyayangi sesama manusia karena telah mengalami kasih sayang Kristus Yesus dalam hidupnya. Tanpa mengenal kasih Yesus dan kehadiran Roh Kudus dalam hidup ini maka keramahan yang kita wujudkan sulit sesuai dengan standar ketetapan TUHAN. Yesus ramah terhadap semua orang termasuk kepada orang Farisi dan Saduki yang hendak menjebak-Nya. Jika IA marah hanya sesaat dan mempunyai alasan yang kuat.

    Ramah dapat terwujud bila dalam hidup ini mampu mengampuni kesalahan orang lain. Menyimpan kesalahan orang lain akan menekan hidup kita sehingga merancangkan sesuatu yang buruk kepada orang yang bersalah. Pengampunan membebaskan kita dari dendam, amarah, kepahitan dan segala rupa kejahatan. Pengampunan membuka rekonsiliasi dan silaturahmi sebab ada kebaikan dalam keramahan sekalipun situasi "panas".

    Hikmat dari TUHAN diperlukan untuk bertindak ramah menebarkan kebalikan dan kasih. (Yakobus 3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.) Yesus saat diperhadapkan oleh ahli Taurat dan orang Farisi seorang perempuan yang kedapatan berzinah, Yesus sang Hikmat membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.Orang yang menyeret perempuan berzinah satu persatu meninggalkan Yesus dan perempuan tersebut lalu berkata Yesus supaya tidak berzinah lagi.

    Yesus adalah TUHAN. Tuhan itu ramah (Zakaria 1:13) dan IA ingin umat-Nya hidup dengan ramah kepada semua orang seperti yang telah dicontohkan oleh Yesus Kristus TUHAN.


    Tulisan lainnya:
    Kebahagiaan Orang Lemah Lembut
    Menghargai Sesama Adalah Kebahagiaan
    Hati Sumber Kehidupan
    Menjadi Seperti Kristus
    Mengampuni Kesalahan Sesama Manusia


    Share this

    Random Posts

    Kontak

    Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

    Label Mobile

    biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)