Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 13 Mei 2018

Pengaruh Perbuatan Baik Dan Umur Panjang

Mazmur 34:13-15. (13) Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? (14) Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; (15) jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

Banyak orang keliru mempercayai bahwa kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan (faktor genetik) merupakan faktor utama yang menentukan kualitas hidup dan berapa lama mereka hidup. Bagi kebanyakan dari kita, kesehatan kita terutama tergantung pada dua faktor yang lain:
  • (1) Apa yang kita masukkan ke dalam tubuh, dan
  • (2) Apa yang kita buat dengan tubuh kita. Konsep ini dapat dipadukan dalam satu kata majemuk yaitu "pola-hidup."
Tetapi yang menjadi kabar baik ialah bahwa walaupun kita tidak bisa mengubah genetika kita, kita bisa mengubah pola hidup kita. Pilihan-pilihan pola hidup kita bisa mencegah pembiakan penyakit yang kita miliki karena keturunan ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Lamont Murdoch dari Fakultas Kedokteran Universitas Loma Linda: "Genetika yang salah mengisi senapan, pola hiduplah yang menarik pelatuknya."

Terkait dengan teks di atas maka fokus dari tulisan ini pengaruh tindakan tubuh terhadap kesehatan yang mempengaruhi umur manusia, dalam hal ini adalah perbuatan baik yang dilakukan dengan sukarela dan ucapan syukur bukan perbuatan baik karena adanya tekanan, kewajiban dan atau tuntutan dari manapun dan atau tidak mengharapkan imbalan jasa apapun sebab jika mengharapkan sesuatu maka dia sudah mendapat upahnya. (Matius 6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.) Tuhan menghendaki kita melakukan segala sesuatu yang berkenan kepada-Nya dan Dia inginkan kita menerima berkat-Nya. (3 Yohanes 2: "Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.")

Penelitian korelasi antara berbuat baik dengan kesehatan yang meningkatkan harapan hidup salah satunya dilakukan oleh Allan Luks dan didokumentasikan delam buku "The Healing Power of Doing Good: The Health and Spritual Benefits of Helping Other", yang diterbitkan tahun 1991 yang menyimpulkan:
  • Menolong orang lain, memberi sumbangan bagi terpeliharanya kesehatan kita dan dapat mengurangi efek penyakit dan kekacauan serius maupun ringan, baik secara psikologis maupun fisik.
  • Jiwa semangat menolong sukarela yang disebut helper's high melibatkan sensasi sensasi yang kuat mengindikasikan adanya penurunan tingkat stres dan melepaskan pembunuh rasa sakit alamiah dalam tubuh yang disebut endorfin, yang diikuti periode kondisi emosional yang sangat tenang dalam waktu lama sehingga dapat meningkatkan kesehatan .
Perbuatan baik haruslah disemangati dengan luap kasih aktif yang tetap mengasihi walaupun .... (ἀγαπάω) Semangat kasih yang bersedia berkorban namun tetap bersukacita menolong orang lain membuat perbuatan baik selalu didasari hormat kepada sesama manusia dan membuat persahabatan dan perkawinan dapat langgeng dan dapat bertahan menghadapi penderitaan dengan sukacita dan menurunkan kemungkinan terjadinya mood emosional negatif dan menjauhkan dari keinginan mendapatkan sensasi semu yang ditawarkan oleh aneka zat adiktif dan penyalahgunaan zat psikotropika.

Mengerjakan dengan tanpa paksaan melaikan adalah kesenangan adalah hal yang sangat penting. Penelitian Sandra Levy menyatakan kebiasaan berbuat baik mampu mengondisikan seseorang berada dalam emosi stabil dan mengurangi stres. Kondisi hidup yang bergairah karena kesibukan melakukan positif dengan penuh kegembiraan dapat memperlambat pertumbuhan kanker pada pasien penderita kanker.

Perbuatan baik menumbuhkan rasa percaya pada kelompoknya yang ditunjukkan dalam penelitian McClelland terhadap kelompok sosial di Harvard yang mengakibatkan peningkatan rasio sel T supresor yang meninkatkan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Mempertebal rasa percaya menambah kekuatan perlindungan tubuh melawan penyakit dengan ditandai fakta dua kali lebih rendah resiko meninggal dunia daripada yang tidak.

Berbuat baik turut mempengaruhi kesehatan secara positif, tetapi perbuat baik bukanlah jaminan umur panjang sebab masih banyak faktor yang menentukan umur panjang sebab manusia sangat komplek dan Tuhan Yang Adil dan Yang Baik akan memberikan usia yang terbaik bagi semua manusia, namun dengan hidup berkenan kepada-Nya pada yang terpenting dapat membawa kemuliaan Tuhan yang menjadikan manusia / kita hidup di dunia sehingga hidup kita berharga di mata Tuhan dan kita pun menjadi orang yang berbahagia bukan saja di dunia melainkan di Sorga kelak. Berkenan kepada-Nya dengan cara hidup percaya dan bertindak sesuai kehendak-Nya {Kisah Para Rasul 10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.}

Firman Tuhan mengajak kita untuk Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; (15) jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! Perintah Tuhan itu adalah tepat. Berbuat baik adalah salah satu sisi yang mempengaruhi kesehatan Anda. Berbuat baik meningkatkan antibodi tubuh sehingga harapan umur panjang meningkat dan sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dalam teks di atas.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (82) budaya (47) dasar iman (93) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)