וַיִּזְכֹּ֤ר אֱלֹהִים֙ אֶת־נֹ֔חַ וְאֵ֤ת כָּל־הַֽחַיָּה֙ וְאֶת־כָּל־הַבְּהֵמָ֔ה אֲשֶׁ֥ר אִתֹּ֖ו בַּתֵּבָ֑ה וַיַּעֲבֵ֨ר אֱלֹהִ֥ים ר֙וּחַ֙ עַל־הָאָ֔רֶץ וַיָּשֹׁ֖כּוּ הַמָּֽיִם׃
(Kejadian 8:1 Terjemahan Baru dan Westminster Leningrad Codex)
Keil and Delitzsch Biblical Commentary on the Old Testament menyatakan bahwa "Hal pertama yang Nuh lakukan, adalah untuk membangun sebuah mezbah untuk korban bakaran, mengucapkan terima kasih kepada Tuhan untuk perlindungan hati, dan berdoa untuk rahmat-Nya di waktu yang akan datang"
Nuh adalah orang pertama di bumi yang disebutkan dalam sejarah mendirikan mezbah atau altar. Keturunan Adam tidak ada yang membangun mezbah korban mereka, meskipun Kain dan Habel membawa persembahan berupa hasil bumi (Kain) dan ternak (Habel) karena Tuhan itu masih ada di bumi dan di surga, sehingga mereka bisa mempersembahkan korban dan hati mereka di tempat tinggal mereka. Tapi dengan banjir Tuhan telah membuat surga jauh, ditarik tempat kehadiran-Nya, dan mendirikan takhta-Nya di surga, dari mana Ia selanjutnya akan menyatakan diri-Nya kepada manusia.
Penulis menemukan sebelum bumi dimusnahkan oleh air bah, Allah telah menilik bumi dan menemukan bumi sungguhlah rusak benar ( Kejadian 6:12) terlebih lebih telah diputuskan bahwa Roh Tuhan tidak selama-lamanya tinggal dalam manusia (Kejadian 6:3) sehingga manusia di bumi kehilangan hadirat Tuhan, Tuhan menjauh sehingga perlu dibangun mezbah menandakan tempat yang tinggi, karena altar pada mulanya struktur mengangkat tinggi atau gundukan tanah atau batu ( Keluaran 20:24) untuk mempersembahkan korban atau membakar dupa dalam ibadat kepada Allah yang benar atau yang dianggap Allah. (hewan) kurban atau persembahan lainnya dipersembahkan untuk Tuhan.( Bandingkan dengan Ayub 22:12 " Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!)
Kata Ibrani מִזְבֵּ֫חַ miz·beʹakh (mezbah) berasal dari kata kerja dasar za·vakhʹ (membantai atau menyembelih; mempersembahkan korban) sehingga pada dasarnya memaksudkan suatu tempat penyembelihan atau persembahan korban. (Kej 8:20; Ul 12:21; 16:2) Demikian pula, kata Yunani thy·si·a·steʹri·on (mezbah) berasal dari kata kerja dasar thyʹo, yang juga berarti ”sembelih; korban”. (Mat 22:4; Mrk 14:12) Darah binatang yang dikorbankan itu di mezbah adalah Upacara yang menekankan bahwa dosa pantas dihukum mati, tetapi Allah mau menerima darah yang tak berdosa sebagai ganti orang berdosa (bandingkan Imamat 16:1-34).
Matthew Henry menyatakan bahwa Nuh mempersembahkan korban bakaran di atas mezbahnya, dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram – masing-masing satu, dari pasangan yang ketujuh, (Kejadian 7:2-3). Di sini Matthew Henry memberi komentar:
- (1) Nuh hanya mempersembahkan binatang-binatang yang halal.Sebab, mempersembahkan korban saja tidak cukup, kita juga harus mengorbankan apa yang ditentukan oleh Allah, sesuai dengan hukum korban, dan bukan apa yang cacat.
- (2) Meskipun persediaan ternaknya begitu sedikit, dan itu pun diselamatkan dari kehancuran dengan biaya dan perawatan yang begitu besar, namun ia tidak bersungut-sungut dalam memberikan kepada Allah apa yang pantas didapatkan-Nya dari ternak itu. Ia bisa saja berkata, “Bukankah aku hanya mempunyai tujuh domba untuk memulai dunia, dan haruskah salah satu dari ketujuh domba ini disembelih dan dibakar sebagai korban? Bukankah akan lebih baik jika kita menundanya sampai kita mempunyai jauh lebih banyak domba?” Tidak, untuk membuktikan ketulusan kasih dan rasa syukurnya, ia dengan gembira memberikan domba yang ketujuh kepada Allahnya, sebagai pengakuan bahwa semua adalah milik-Nya, dan ada berkat Dia. Melayani Allah dengan sedikit yang kita punya adalah jalan untuk membuatnya bertambah banyak. Dan kita tidak boleh menganggap sia-sia apa yang membuat Allah dihormati.
- (3) Lihatlah di sini keberadaan agama yang sudah sejak dulu kala: hal pertama yang kita dapati diperbuat di dunia baru adalah suatu ibadah (Yer. 6:16). Dewasa ini kita mengungkapkan rasa syukur kita bukan dengan korban bakaran, melainkan dengan korban pujian dan korban kebenaran, dengan ibadah yang saleh dan perilaku hidup yang saleh.>
Dalam perjalanan sejarah, muncul Abraham yang diminta mempersembahkan Ishak, puteranya di tanah Moria, dan Tuhan sendiri menyediakan korban mengantikan Ishak sehingga muncul pernyataan di atas gunung Tuhan menyediakan.( Kejadian 22 )
menyebabkan mendiri mezbah dari tumpukan tanah agak tinggi kemudian bergerak ketempat yang tinggi, seperti gunung, contoh:
- Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. ( Keluaran 24:4)
- Pada waktu itulah Yosua mendirikan mezbah di gunung Ebal bagi TUHAN, Allah Israel, ( Yosua 8:30)
- Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." ( Yohanes 4:20)
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. (1 Petrus 1:18-21)
Sebagaimana Nuh membangun mezbah dengan korban segala yang halal, kita saat ini dipanggil untuk membangun mezbah dimana Tuhan Sendiri telah menyedia korban yaitu diri-Nya sehingga kita tidak perlu naik ketempat yang tinggi atau pergi ke Yerusalem dengan mempersembahkan korban binatang atau lainnya melainkan membangun mezbah dengan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.
Yohanes 4:21-24
Sedangkan menurut Matthew Henry menyatakan mezbah bakaran Nuh saat ini adalah korban pujian dan korban kebenaran, dengan ibadah yang saleh dan perilaku hidup yang saleh
Nuh membangun mezbah lalu berkenan sehingga Tuhan tidak mengutuk dan membinasakan sekalipun hati manusia jahat ( Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Kejadian 8:21) maka saat ini membangun mezbah dengan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran sebab segala kejahatan dari sejak kecil telah dipikul oleh Yesus Anak Domba Allah dan kita hidup dalam kerajaan-Nya yang kekal tidak dapat binasa sekalipun oleh maut itulah mezbah yang berkenan kepada Tuhan Bapa kita. (Yohanes 4:24)
- Tulisan lainnya:
- Kecerdasan Spiritual Saat Membangun Bait Suci
- Tabernakel Kitab Ibrani Dan Perjanjian Lama
- Mimpi Dan Nazar Yakub Di Betel
- Hubungan Iman Dan Perbuatan
- Darah Pendamaian
- Sikap Mencari Tuhan