Krisis ekonomi dalam rumah tangga adalah krisis masalah uang di keluarga tersebut. Survei Money Magazine, pertengkaran pasangan tentang uang dua kali lipat jumlahnya dibandingkan pertengkaran tentang seks.
Menikah sebetulnya bisa menghasilkan keuntungan finansial bagi suatu pasangan. Pernikahan adalah cara yang baik untuk melipatgandakan penghasilan tanpa menggandakan pengeluaran.
Jika Anda dapat menyelaraskan tujuan-tujuan finansial dengan pasangan, Anda dapat mencapai berbagai tujuan tersebut dengan lebih cepat dibandingkan jika berusaha sendiri.
Krisis datang didahului peristiwa yang di luar dugaan yang menimpa keluarga, bersifat di luar kekuasaan para anggota keluarga. Daya tahan anggota keluarga yang diperngaruhi juga oleh gaya kepribadian keluarga menentukan apakah peristiwa tak diundang itu mendatangkan petaka atau mendatangkan kesempatan.
Daya tahan keluarga yang baik, maka krisis yang datang akan menghasilkan kesempatan yang baik dan merupakan momentum meraih sesuatu yang indah. Krisis yang datang dalam artikel ini dibatasi soal ekonomi, namun dalam menghadapinya melibatkan aneka aspek dalam kehidupan berkeluarga.
Secara prinsip, daya tahan keluarga dipengaruhi minimal 6 hal mendasar, yaitu:
- Hubungan interpersonal
- Iman
- Peran-peran dalam keluarga
- Ekonomi
- Penyesuai anggota keluarga dan masyarakat ( contoh: hadirnya adik,ipar ...)
- Cita cita dalam keluarga
Dan dipengaruhi oleh peristiwa yang menimpa keluarga. Bila ada susuatu dari daya tahan keluarga kurang, dalam hal ini adalah ekonomi maka akan mendatangkan krisis. Krisis datang akan menimbulkan permasalahan dalam keluarga, namun bagaimana caranya agar krisis tidak menjadi petaka melainkan menjadi suatu kesempatan.
Kehidupan manusia Kristen, terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Krisis ekonomi datang akan melibatkan aspek tubuh dan jiwa. Kekuatan bidang Rohani yang disebabkan hadirnya Firman Allah dalam hidup sehari-hari dan iluminasi dari Roh Kudus adalah kesempatan untuk melakukan lebih baik lagi kala menata ekonomi dan melihat campur tangan Tuhan.
Kekuatan Rohani yang dimiliki harus mencukupi untuk menopang kerapuhan sektor lain. Sehingga penting memperhatikan membangun kerohanian yang sehat dan kuat. Krisis ekonomi terkadang datang karena adanya cita-cita yang tidak realitis dalam anggota keluarga.
Konsep ekonomi yang ekstrim terkadang berbahaya karena dapat menjadi petaka bila ada perubahan dalam kebijakan fiskal/ moneter ...., kesehatan keluarga, hadirnya anggota keluarga baru yang diluar prediksi dll.
Hubungan interpersonal dalam keluarga dan peran peran dalam keluarga yang berjalan baik dalam menentukan pengunaan anggaran keuangan seperti : pendapatan, pengeluaran, utang - yang realitis mempengaruhi daya tahan ekonomi keluarga.
Peran-peran dalam keluarga terkadang menimbulkan konflik karena ingin menguasai, misal : jika salah satu pihak menghasilkan lebih banyak uang daripada yang lain. Biasanya, pihak yang memiliki akses terhadap lebih banyak uang sering ingin mendikte prioritas keuangan. Pilihan dalam konflik peran, diperhadapkan dengan : menguasai, menghindar, menurut dan kompromi. (perhatikan Filipi 2:1-5)
Sikap kompromi dalam mengambil keputusan termasuk hal keuangan adalah sikap terbaik. Ada yang menyarankan jika sulit menemukan titik temu pihak yang memiliki penghasilan lebih besar, cobalah berlaku sensitif tentang keputusan keuangan.
Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan mendelegasikan semua keputusan pengeluaran, kepada pihak yang memiliki tingkat pendapatan lebih rendah. Cita cita tidak realitis atau tindakan tidak direncanakan dalam anggaran terkadang terjadi spontan.
Saat sedang stres dan tertekan, tidak sedikit orang yang menghambur-hamburkan uang untuk membeli sesuatu yang sesungguhnya tidak dibutuhkan, hanya sebagai pelampiasan. Atau karena gengsi / harga diri karena tetangga, kenalan .... belanja benda-benda yang manarik perhatian kita.
Cita-cita tidak realitis juga mungkin disebabkan mengikuti undian, kejuaraan, kuis .... yang sifatnya tidak pasti. Hubungan interpersonal yang tidak baik memicu krisis ekonomi keluarga.
Survei menemukan, sebanyak 31 persen orang Amerika yang telah menggabungkan keuangannya, berbohong pada pasangan mereka tentang uang. Sedangkan sepertiga orang dewasa lainnya mengaku merasa ditipu. Jajak pendapat online ini digagas ForbesWoman dan National Endowment for Financial Education (NEFE) lewat Harris Interactive, yang melakukan survei terhadap 2.019 orang dewasa AS dari 17-21 Desember 2010. Di antara pelaku dan korban, tindakan kecurangan yang dilakukan menyangkut uang termasuk menyembunyikan uang, pembelian kecil, serta tagihan. Sementara itu, sejumlah besar orang mengaku menyembunyikan pembelian besar, memiliki rekening bank rahasia, serta berbohong tentang utang atau penghasilan mereka. ''Sepertiga dari penduduk mengaku tidak jujur terhadap pasangan mereka. Itu merupakan angka yang besar. Ketidakjujuran ini menyebabkan kerusakan signifikan pada hubungan,'' ujar kepala eksekutif NEFE Ted Beck, seperti dikutip situs forbeswoman.com. Di antara pasangan yang terkena dampak penyelewengan keuangan, sebanyak 67 persen mengatakan penipuan tersebut menyebabkan pertengkaran. Sedangkan 42 persen mengatakan hal itu menyebabkan berkurangnya kepercayaan dalam hubungan. Akan tetapi, yang paling mengkhawatirkan adalah 16 persen responden mengatakan kebohongan tentang uang itu menyebabkan perceraian. Sedangkan 11 persen lainnya mengatakan masalah itu berujung pada perpisahan. ''Pengkhianatan tentang uang bisa sama menyakitkan dan merusak seperti jenis kecurangan lain,'' kata Tina Tessina, psikoterapis dan penulis 'Money, Sex and Kids: Stop Fighting about the Three Things That Can Ruin Your Marriage.' Menurutnya, jika terungkap, kebohongan itu bisa mengakibatkan kehilangan kepercayaan total, perasaan dikhianati dan rusaknya hubungan.
Krisis ekonomi terjadi karena peristiwa tak terduga menuntut ongkos yang berat secara financial keluarga. Ongkos dan biaya yang tidak dapat ditutupi oleh tabungan dan investasi akan menimbulkan permasalah dalam keluarga. Untuk meningkatkan tabungan dan investasi (investasi dan tabungan berbeda dengan trading dan dalam hal ini tidak dianjurkan) maka dapat ditempuh melalui antara lain :
- Perhatikan tagihan yang bersifat rutin seperti listrik, PDAM ....
- Fokus kepada kebutuhan bukan keinginan.
- Hindari utang.
- Susun anggaran keluarga.
Sekalipun Allah menjanjikan kepada kita tidak sekali-kali membiarkan dan meninggalkan engkau, tetapi kita harus mencukupkan diri dengan pendapatan yang kita miliki. Mencukupi dengan apa yang kita dapatkan menandakan kita bukan hamba uang dan layak disebut hamba-Nya maka Dia layak menyatakan KeIlahian-NYA kepada kita.