-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pengaruh Media Sosial Terhadap Pernikahan

Jumat, 01 September 2017 | September 01, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-02T20:17:42Z
Data statistik menyebutkan Lebih dari 3,8 milyar orang di seluruh dunia menggunakan internet, ini menandakan bahwa penetrasi internet di seluruh dunia mencapai 51%, atau bisa dibilang orang yang pakai internet udah lebih banyak daripada orang yang nggak pakai internet. Memang, sih, tahun 2017 peningkatan jumlah pengguna internet jauh lebih lambat daripada tahun 2016. Dari 3,8 milyar orang, 2,9 milyarnya aktif menggunakan media sosial!
Berdasarkan laporan dari GSMA Intelligence, pengguna perangkat mobile saat ini sudah mencapai 4,96 milyar. Sebentar lagi mencapai angka cantik 5 milyar, lho! Penggunaan perangkat mobile udah jadi hal biasa hampir di semua negara. Bahkan, 2/3 dari populasi manusia di seluruh dunia, menggunakan perangkat mobile untuk kebutuhan sehari-hari.
Data menujukkan Indonesia menempati negara keempat pengguna Facebook terbanyak yaitu 111.000.000,- (data April 2017). Sementara Jakarta adalah kota ketiga paling aktif dalam pemakaian Facebook. Orang Indonesia memang susah lepas dari media sosial. Meskipun Bangkok didaulat sebagai kota yang paling aktif, tapi titel ‘world’s most social country’ masih diklaim sama Filipina. Berdasarkan data dari GlobalWebIndex, orang-orang Filipina menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk aktif di berbagai media sosial, tidak hanya Facebook.

Perubahan gaya hidup manusia yang tidak dapat dilepaskan dari media sosial berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan manusia. menurut http://www.exelroze.info media sosial memiliki dampak positif dan negatif bagi pengunanya, yaitu:

Dampak positif diantaranya:
  • Memudahkan berinteraksi dengan banyak orang
  • Memperluas pergaulan
  • Jarak dan waktu bukan lagi masalah
  • Lebih mudah dalam mengekspresikan diri.
Dampak Negatif diantaranya:
  • Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dengan anda di kehidupan sehari-hari.
  • Rentan terhadap pengaruh buruk orang lain
  • Masalah privasi
Boykepers, berpendapat bahwa sosial media merampok sebagian waktu kita. Merampok waktu yang biasanya digunakan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Ketegangan dan perceraian telah menjadi umum di antara pasangan dalam generasi ini. Tapi apakah Anda pernah memikirkan sebab yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Salah satu penyebab perselisihan di era modern ini ialah sosial media. Manusia telah menjadi kecanduan komputer, smartphone, dan tablet untuk mengakses akun sosial media. Bahkan sebagian telah menghabiskan waktunya dan mengabaikan kehadiran pasangan mereka.

Beberapa alasan mengapa media sosial berpengaruh dalam kehidupan pernikahan, diantaranya:
  • Kamu akan mengabaikan pasangan
  • Memungkinkan kamu melacak mantan kamu
  • Manajemen waktu antara untuk pasangan dan untuk gadget
  • Perasaan cemburu melihat teman di media sosial misalnya statusnya disukai banyak orang dll
  • Pilihan teman dimana teman dunia maya mempengaruhi kehidupan (pergaulan yang salaj)
  • Cenderung menjadi negatif jika misal menilai kalau pernikahan kamu dengan pasangan tidak sebahagia teman di media sosial berdasarkan status yang dibuatnya
  • Memungkinkan kamu memulai flirting
Devie Rachmawati, S.Sos, M.Hum, Pengamat Sosial dan Pengajar Komunikasi Vokasi Universitas Indonesia. Godaan selingkuh di era sekarang jauh lebih mudah dibandingkan beberapa dekade lalu, karena kemajuan teknologi komunikasi. Sekarang, buka saja laman media sosial, iseng-iseng ngobrol dengan teman lama, ternyata nyambung dan berlanjut. Inilah yang membuka celah untuk terjadinya perselingkuhan.
Perselingkuhan sendiri, pada umumnya berawal dari kebutuhan di rumah yang tidak terpenuhi oleh pasangan. Entah kebutuhan bercerita tentang problem sehari-hari, kebutuhan untuk diperhatikan, dicintai, dan lainnya. Karena tidak terpenuhi, mereka mencarinya di luar. Jika permasalahan ini tidak segera diselesaikan, rumah tangga akan bubar, ada atau tidaknya teknologi.


Alkitab mengajarkan tentang percerai hanya dapat dilakukan disebabkan oleh zinah. ( Matius 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.")
Sedangkan zinah itu telah terjadi saat mengingini seseorang ( Matius 5:28. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.)
Dengan media sosial maka kecenderungan untuk mengingini seseorang bukan lagi karena melihat ( misal lewat siaran langsung di media sosial, gambar, video dll) tetapi juga dari status / tulisan yang kemudian dibandingkan dengan pasangannya ..... meskipun tidak dapat dijamin kebenarannya, apalagi jika itu adalah Phising

Berdasarkan data perceraian, penyebab peerceraian diakibatkan antara lain :
  • Masalah ekonomi (pengeluaran lebih besar dari pemasukan)
  • Perselingkuhan, misalnya disebabkan:
    • Sikap otoriter dari pasangan
    • Jenuh dengan pasangan
    • Ada kebiasaan dari pasangan yang tidak disukai
  • Tidak sesuai dengan kriteria ( idealisme yang tinggi atau menjadi tinggi)
  • Salah satu pasangan terlalu sibuk dengan pekerjaan
  • Timbulnya Perbedaan, misalnya:
    • Perbedaan keyakinan
    • Perbedaan prinsip hidup
    • Perbedaan karena status sosial
  • Pernikahan yang terlalu dini
  • Perubahan budaya
  • Kurangnya komunikasi (bersikap terbuka dan aktif berkomunikasi)
  • Kurangnya kepercayaan antar pasangan; misal terlalu protektif dan posessif pada pasangannya.
  • Kurang perhatian
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Masalah nafkah batin
Media sosial acap kali menpersulit penyelesaian masalah dalam keluarga yang seharusnya, misalnya:
  • Adanya keterbukaan antara suami–istri tetapi justru terbuka di media sosial.... kalau dapat teman yang baik tidak masalah justru dari teman yang memberi saran keliru
  • Berusaha untuk menghargai pasangan justru lebih menghargai pendapat teman di media sosial
  • Jika dalam keluarga ada masalah, sebaiknya diselesaikan secara baik-baik
  • Saling menyayangi antara pasangan
Slater and Gordon melakukan riset di Inggeris yang hasilnya menyimpulkan satu dari antara lima pasangan bertengkar setiap hari karena konflik yang dipicu media sosial yang berakibat menganggu keharmonisan keluarga.

Bagaimana sikap menghadapi masalah tersebut?
  • Hendaknya media sosial sebagai sarana hubungan – hubungan sosial yang positif yang edukatif, informatif atau rohani; tidak melulu membuat posting status yang mengundang hal – hal yang tidak baik, santun dan bermartabat, anggaplah bertemu di Jejaring Sosial seperti bertemu dalam kenyataannya, saling hargai antara pengguna lainnya.
  • Adanya keseimbangan antara hubungan di dunia nyata dengan hubungan di media sosial
  • Jangan membuat status yang mencurigakan atau merendah pasangan Anda, jika mau curhat, curhatlah secara langsung
Jangan menginginkan orang lain .... di Media Sosial memiliki tantangan yang besar sebab apa yang kurang dari teman hidup kita dapat ditemukan pada orang-orang disekitar kita yang berada di dunia maya apalagi kalau melakukan phising yaitu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud untuk mencuri akun target atau hendak melakukan penipuan. Teman hidup kita yaitu pasangan kita bukanlah manusia yang sempurna dan yang dianggap dapat menawarkan apa yang kurang dari pasang kita belum tentu lebih baik secara keseluruhannya sebab tidak ada gading yang tidak retak.

Dalam pernikahan Kristen dua insan manusia yaitu laki-laki dengan perempuan menjadi satu daging dan harus menjalin hubungan sebagai suami-istri sampai salah satu meninggal dunia. Dengan mengasihi istri seperti Kristus mengasihi jemaatNya dan istri tunduk kepada suami sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus maka pernikahan akan bahagia karena sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Aplikasi dari hubungan suami-isteri sesuai kehendak Tuhan maka dalam mengunakan media sosial bukanlah masing-masing menyimpan rahasia .... tetapi semuanya terbuka karena sudah dipersatukan Tuhan menjadi satu daging.
×
Berita Terbaru Update