עֹשֵׁק־דָּל חֵרֵף עֹשֵׂהוּ וּמְכַבְּדֹו חֹןֵן אֶבְיֹון׃
Mengapa orang yang menindas orang lemah sama dengan menghina Pencipta? Bukankah yang menindas adalah hasil sudut pandang dari pihak orang yang merasa dirinya ditindas? Mengapa Sang Pencipta menghadirkan sosok orang lemah dalam kehidupan sosial masyarakat? Apakah kaitan antara Pencipta dengan orang yang lemah? Apakah latar belakang pemikiran bahwa menaruh belas kasihan adalah identik dengan memuliakan Tuhan Allah pencipta?
Orang lemah yakni kata דָּ֭ל berarti bersandar, membutuhkan manusia, miskin, lemah. Jika ada penindasan terhadap orang lemah dianggap penghinaan terhadap Pencipta, dimanakah letak kesalahan orang yang melakukan penindasan? Apakah maksud dari penindas itu? Apakah karena ingin memeksplotasi orang lemah untuk kepentingan pribadi? Apakah karena dalam menindas ada unsur sengaja menhina dan meruntuhkan martabat orang lemah agar mereka mengikuti keinginan "orang kuat"?
Orang menindas berasal dari kata עֹ֣שֵֽׁק־ yang arti mendapatkan licik, menipu, gunakan penindasan melakukan kekerasan yang salah. Orang Menindas adalah orang yang dengan mengunakan akal dan atau kekerasan fisik dengan motivasi tidak benar untuk kepentingannya sendiri. Orang menindas hanya dapat dilakukan kepada orang yang lemah yang alami penipuan atau tekanan dan atau menyalahgunakan kepercayaan karena orang mengantungkan harapan atau mempercayakan kepada yang dipercayai. Orang yang membutuhkan orang lain dalam keadaan posisi rendah acapkali menerima tawaran sekalipun hal itu dirasakan tidak adil dan memuaskan.
Orang lemah yang memerlukan bantuan orang orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidup atau menyelesaikan suatu yang yang menjadi masalahnya berharap pertolongan dari orang lain yang dianggap mampu memberikan sesuatu yang dibutuhkan. Penindasan adalah bentuk tindakan dari sebuah kesempatan yang didapat dengan mengabaikan rasa keadilan, kebenaran dan kemanusiaan karena orang miskin sangat membutuhkan dan tergantung kepadanya.
Beberapa hal yang diangkat oleh penulis amsal antara lain :
- Amsal 13:23 Huma orang miskin menghasilkan banyak makanan, tetapi ada yang lenyap karena tidak ada keadilan.
- Amsal 18:23 Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
- Amsal 22:7 Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi
Dimanakah hubungan antara orang yang menindas orang lemah dengan Pencipta? Amsal menjelaskan bahwa yang membuat mereka dapat menindas karena mereka bertemu. [Amsal 22:2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN.]
Tuhan yang mempertemukan mereka. Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Pengusaha dengan karyawan, Raja dengan rakyatnya, Guru dengan murid, Orang tua dengan anak-anaknya........ Pencipta mengizinkan dan merancang hal ini terjadi agar pekerjaan Tuhan Sang Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dengan baik dapat berjalan penuh warna kebaikan hadir di bumi.
Ketergantungan antara orang lemah dengan orang yang memerlukan orang lemah untuk menjalankan roda perusahaannya atau meraih impian melalui orang yang bergantung kepadanya. Penulis Amsal menyatakan bahwa orang yang menaruh belas kasihan terhadap orang miskin memuliakan Pencipta-Nya.
Kata חָנַן berarti mohon, adil, akan, menemukan, menunjukkan menguntungkan, menjadi kesepakatan, memberi, hibah anggun. Kata berasal dari Sebuah akar kata dasar (bandingkan chanah), benar, membungkuk atau membungkuk dalam kebaikan ke rendah, untuk mendukung, memberikan; causatively memohon - mohon, adil, (akan, mencari, memberitahukan) mendukung (-mampu), menjadi (kesepakatan, memberi, hibah (ramah (-ly), intreat,(akan) belas kasihan, memiliki (memberitahukan) belas kasihan (di, atas), kasihanilah atas, berdoa, membuat permohonan.
Menaruh belas kasihan adalah membungkuk dalam kebaikan ke bawah yakni orang lemah. Menaruh belas kasihan adalah mendukung orang lemah dan miskin dalam kehidupannya dengan memberikan sesuatu yang adil sesuatu apa yang dikerjakan oleh orang lemah dan miskin.
Menaruh belas kasihan juga mendorong dan mengerakan untuk berdoa karena ada empati dan bukan tak mungkin sampai kepada memberikan hibah.
Penulis Amsal menyatakan ada upah bagi yang menaruh belas kasih. Upahnya seperti yang dicatat Amsal 22:9 "Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin."
Tuhan menghendaki kita menaruh belas kasih kepada orang yang lemah karena semuanya untuk kemuliaan Pencipta yang mengatur agar bumi senantiasa penuh dengan kebaikan yang memuliakan nama-Nya Allah Maha Baik dan Pencipta Sempurna.
Menaruh belas kasihan adalah tindakan yang menyelamatkan yang memberikan belas kasihnya kepada orang miskin. [ Amsal 28:27 Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.]