-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Menari Dalam Ibadah dan Tradisi

Sabtu, 22 September 2018 | September 22, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-04T21:04:39Z
Mazmur 150:4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!

Kata מָחוֹל yang berarti tarian dalam zaman pemazmur tidak dapat dilepaskan dengan תֹּף yaitu tambourine sebagai suatu kebudayaan yang menyata ekspresi dalam memuji Tuhan yang mengambarkan hubungan erat dalam tradisi memuji Tuhan dan beribadah dengan hadirnya tarian.

Dalam kehidupan komunal dan religius orang Yahudi, tari sudah dianggap sebagai ekspresi suka dan duka sejak zaman Alkitab terutama pemazmur dan saat ini merupakan bagian integral dari agama, nasional, komunitas, dan perayaan keluarga.

Tarian dalam ibadah lahir dari tarian rakyat sehingga seluruh rakyat mengetahui dan mampu melakukan tarian bila mau (belajar) tarian tersebut. Tarian sebagai bagian ibadah dalam ekspresi memuji Tuhan adalah milik seluruh umat Allah bukan segelintir warga dan atau tarian khusus kaum bangsawan/ningrat.

Tarian dalam ibadah saat ini memasukkan Tari kontemporer dimana tarian kontemporer telah berkembang dalam dua arah: ekspansi dari genre tarian rakyat yang diiringi para pemukim awal dalam pembangunan kembali tanah air (israel) kuno mereka, dan pembentukan seni tari, mengarah ke tahap produksi yang diciptakan oleh koreografer profesional dan dilakukan oleh penari terlatih.

Saat ini tari sebagai bentuk seni diperkenalkan dalam ibadah bentuk perpaduan aneka budaya di dunia sehingga tidak ada ciri khas yang berlaku global seiring dengan penghargaan terhadap kaum, suku dan bahasa di hadapan Tuhan. Tarian yang merupakan rangkaian kegiatan dalam budaya Israel dalam beribadah yang berorientasi penyembahan kepada Tuhan telah membangkitkan/ menimbulkan kaum profesional dalam bidang seni panggung dalam pertunjukan ibadah pujian dan penyembahan.

Bila amati Wahyu 4:10 "maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:" maka diketahui bahwa pujian dan penyembahan di Sorga bukan saja memperdengarkan suara mainkan diikuti dengan gerakan tubuh sang penyembah / pemuji. Sorga penuh sukacita dan disana orang tebusan yang kembali ke Bapa akan bersukacita.

Dalam perumpamaan Yesus, sukacita diwarnai dengan tari-tarian. (Lukas 15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian). Tradisi Israel cenderung melakukan kegiatan tarian pada saat merayakan kegembiraan bukan saat berkabung. (Ratapan 5:15 Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.) Sehingga tarian dalam ibadah melukiskan sukacita karena Tuhan memberikan kesukaan dalam aktivitas ibadah dan melenyapkan perkabungan yang amat sangat meskipun sekelompok orang menyatakan sebagai estetika dan candu namun dimana ada Roh Allah yang Benar dan memberikan Kebenaran-Nya disana ada kemerdekaan.

Voltaire (1694-1778) menyatakan ,"Kebahagiaan yang menyeluruh tidak bisa diketahui, karena tidak diciptakan untuk manusia." Alkitab menyatakan Wahyu 14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." sehingga manusia diciptakan untuk menikmati dan mengetahui kebahagiaan yang sempurna namun bukan di bumi melainkan saat bersama Kristus Yesus di Sorga kelak dimana dalam kebahagiaan tarian akan maksimal melampaui tarian dalam ibadah-ibadah di dunia yang terkadang hanya estika dan bersifat glamour saja namun tarian yang sesungguhnya adalah segenap hati dan kekuatan yang penuh kemuliaan yang gilang gemilang dari Sang Pencipta yang menang penuh semarak keagungan.

Menari dalam ibadah adalah sesuatu bentuk sukacita dalam Tuhan dan Tuhan menjadikan hal itu bukan dalam rangka estetika namun hal ini hanya dapat dialami bila Roh Memerdekakan karena kebenaran dan karena Darah Anak Domba dengan sempurna sehingga perkabungan menjadi tari-tarian.

Catatan tarian dalam Ibadah bangsa Israel dan seni pertunjukan saat ini berupa Tarian rakyat Israel muncul sebagai campuran dari bentuk rakyat Yahudi dan non-Yahudi tari dari banyak bagian dunia. Sementara di negara-negara lain tarian rakyat dipupuk untuk melestarikan tradisi pedesaan tua, di Israel itu adalah sebuah bentuk seni terus berkembang yang telah berkembang sejak tahun 1940-an, berdasarkan sumber-sumber bersejarah dan modern serta pada asosiasi alkitabiah dan gaya tari kontemporer.

Tarian rakyat Israel (saat ini), dan mempengaruhinya, adalah tarian tradisional dari kelompok etnis yang berbeda, yang mencerminkan baik 'ingathering orang buangan' dan sifat pluralistik masyarakat Israel. Mereka diawetkan oleh sejumlah rombongan yang mengkhususkan diri dalam tarian Yaman, Kurdistan, Afrika Utara, India, Georgia, Bukhara, dan Ethiopia, dan dengan ansambel yang melakukan tarian Arab, Druze, dan Sirkasia maka gereja pun selayaknya membuka pintu mengadopsi kebudayaan tarian dari aneka suku, kaum dan bahasa dalam mengekspresikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan.

×
Berita Terbaru Update