Dari perintah Hukum Taurat yang terkait dengan mengasihi Tuhan, perintah tentang hari Sabat yang berbentuk perintah aktif/positif sedangkan yang lainnya perintah berbentuk larangan. Hukum hari Sabat adalah sangat istimewa sebab ini bukti tindakan aktif dalam hukum Taurat dalam mengasihi Tuhan
Full Life berpendapat Sabat Perjanjian Lama adalah hari ketujuh dalam setiap minggu. Menguduskan hari itu berarti memisahkannya sebagai berbeda dari hari lainnya dengan berhenti bekerja supaya dapat istirahat, melayani Allah, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang menyangkut keabadian, kehidupan rohani, dan kehormatan Allah (ayat Keluran 20:9-11; bd. Kejadian 2:2-3; Yesaya 58:13-14).
- Diharapkan agar orang Israel mengatur perilaku mereka sesuai dengan pekerjaan Allah dalam penciptaan (ayat Keluaran 20:11; Kej 2:2-3).
- Sabat menjadi tanda bahwa mereka adalah milik Allah (Keluaran 31:13).
- Sabat mengingatkan mereka akan pembebasan dari perbudakan di Mesir (Ulangan 5:15)
Pemimpin Hillel II, ketua terakhir Sanhedrin, telah menyatakan dirinya bertanggung menetapkan hari Sabtu sebagai hari Sabat saat menerima / mengadopsi sistem kalender Masehi. Menurut Universal Jewish Encyclopedia, "Holidays," adalah Bulan Baru itu tetap, dan begitu juga dengan hari Sabat yang asli, yang berdasarkan pada siklus bulan . . . Awalnya, Bulan Baru dirayakan dengan cara yang sama dengan hari Sabat; secara bertahap itu menjadi kurang penting saat hari Sabat menjadi lebih dan lebih dari sekedar hari keagamaan dan kemanusiaan, dari perintah dan meditasi keagamaan, dari kedamaian dan kesenangan jiwa.
Sabat (שבת shabbāṯ, Shabbat, "istirahat" atau "berhenti bekerja" dalam bahasa Ibrani) adalah hari istirahat setiap Sabtu dalam Yudaisme. Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu. Perayaan ini dilakukan oleh banyak orang Yahudi dengan berbagai tingkat keterlibatan dalam Yudaisme. Dari kata Sabat ini diperoleh istilah Sabbath dalam bahasa Inggris, Sabt dalam bahasa Arab (السبت), dan Sabtu dalam bahasa Indonesia. Dari kata ini pula muncul konsep "sabatikal", yaitu berhenti bekerja pada Sabat. Orang Yahudi menganggap peringatan Sabat, sebagai hari ke-7 setiap minggu, tidak terputus sejak ditetapkan saat Allah menciptakan alam semesta, di mana manusia diciptakan pada hari ke-6
Saat ini beberapa gereja di seluruh dunia yang juga merayakan dan memelihara Hari Sabat pada Hari Sabtu yaitu Gereja Yesus Sejati (True Jesus Church) dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Seventh Day Adventist Church). Waktu yang digunakan untuk berbakti dan merayakan Hari Sabat sama dengan waktu perayaan Sabat orang Yahudi yaitu dimulai dari Jumat Malam (tepat di saat matahari terbenam) dan berakhir pada Sabtu Malam (tepat di saat matahari terbenam).
Sabat (שבת shabbāṯ, Shabbat, "istirahat" atau "berhenti bekerja" dalam bahasa Ibrani) adalah hari istirahat setiap Sabtu dalam Yudaisme. Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu. Perayaan ini dilakukan oleh banyak orang Yahudi dengan berbagai tingkat keterlibatan dalam Yudaisme. Dari kata Sabat ini diperoleh istilah Sabbath dalam bahasa Inggris, Sabt dalam bahasa Arab (السبت), dan Sabtu dalam bahasa Indonesia. Dari kata ini pula muncul konsep "sabatikal", yaitu berhenti bekerja pada Sabat. Orang Yahudi menganggap peringatan Sabat, sebagai hari ke-7 setiap minggu, tidak terputus sejak ditetapkan saat Allah menciptakan alam semesta, di mana manusia diciptakan pada hari ke-6
Saat ini beberapa gereja di seluruh dunia yang juga merayakan dan memelihara Hari Sabat pada Hari Sabtu yaitu Gereja Yesus Sejati (True Jesus Church) dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Seventh Day Adventist Church). Waktu yang digunakan untuk berbakti dan merayakan Hari Sabat sama dengan waktu perayaan Sabat orang Yahudi yaitu dimulai dari Jumat Malam (tepat di saat matahari terbenam) dan berakhir pada Sabtu Malam (tepat di saat matahari terbenam).
Secara Etimologi Kata shabbat dalam bahasa Ibrani berasal dari kata kerja shabat, dalam bahasa yang sama, yang secara harafiah berarti "berhenti", atau shev yang berarti "duduk". Meskipun shabbat hampir secara universal diterjemahkan "istirahat" atau suatu "masa istirahat", terjemahan yang lebih harafiah adalah "berhenti", dengan implikasi "berhenti dari melakukan pekerjaan". Jadi Sabat adalah hari untuk orang berhenti bekerja, dengan implikasinya beristirahat. Kata Ibrani untuk melakukan "mogok", misalnya, berasal dari akar kata Ibrani yang sama dengan shabbat, dan mengandung implikasi yang sama, yaitu bahwa para buruh yang mogok secara aktif berhenti melakukan pekerjaan, dan bukan secara pasif "beristirahat" dan hal ini menimbulkan kerancuan bahasa yang lazim di mana banyak orang percaya bahwa Sabat itu berarti "hari ketujuh." Meskipun akar kata untuk "tujuh", atau "sheva", mirip ucapannya dengan Shabbat, tulisannya berbeda.
Pandangan tentang Sabat menurut Fraser Haug adalah : Tuhan-lah yang pertama kali menjalankan hari Sabat. Dia dapat saja terus menciptakan lebih banyak spesies, lebih banyak tanaman, lebih banyak galaksi. Tetapi Dia berhenti, sambil berkata, "Cukup, sudah cukup."
Yesus sebagai orang Yahudi yang mengenapkan hukum Taurat tentu melakukan Hukum Sabat sesuai dengan Hukum Taurat dimana sistem kalender yang masih asli belum terkonotasi dengan sistem kalender Masehi sebab berkuasanya orang Saduki yang meskipun berbau helenis tetapi sangat getol memegang sistem kalender kuno ..... dan orang Saduki lenyap seiring dengan kejatuhan Yerusalem tapa tahun 70 Masehi.
Sebagai bagian dari Hukum Taurat maka Yesus melakukan Hukum Sabat sesuai isi Taurat, bukan berdasarkan Traktat Sabat Mishnah. Misal dalam Lukas 4:16.
Hal yang dilakukan dalam hari Sabat diantaranya adalah
- Pengucapan kiddush pada secawan anggur kosher sebelum makan untuk menghormati hari itu di malam hari dan pagi hari, sambil menekankan kekudusan harinya (lihat Daftar Doa-doa Ibrani);
- Tiga kali makan dengan penuh sukacita yang minimal meliputi roti (potongan roti challah yang tradisional) dan daging (menurut kebanyakan pandangan tradisional).
- Mempelajari Torah;
- Mengucapkan Havdalah pada berakhirnya Sabat pada Sabtu malam (diucapkan pada secawan anggur, dengan rempah-rempah yang harum, dan lilin).
Menabur;
|
Membajak;
|
Menuai;
|
Mengikat berkas gandum;
|
Membuang sampah;
|
Menampi;
|
Memilih;
|
Mengasah;
|
Memilah;
|
Membuat adonan;
|
Membuat roti;
|
Menggunting wol;
|
Mencuci wol;
|
Memukuli wol;
|
Mewarnai wol;
|
Memintal;
|
Menenun;
|
Membuat dua simpul;
|
Menenun dua lembar benang;
|
Memisahkan dua lembar benang;
|
Mengikat;
|
Melepaskan ikatan;
|
Menjahit robekan;
|
Merobek;
|
Menjerat;
|
Memotong hewan;
|
Terbang;
|
Mewarnai kulit binatang;
|
Menyapu untuk mencari barang yang hilang;
|
Menandai kulit binatang;
|
Memotong kulit hingga menjadi bentuk tertentu;
|
Menulis dua atau lebih huruf;
|
Menghapus dua atau lebih huruf;
|
Membangun;
|
Meruntuhkan bangunan;
|
Mematikan api;
|
Menyalakan api;
|
Memberikan sentuhan terakhir pada sebuah benda;
|
Memindahkan benda dari tempat pribadi ke tempat umum, atau sejauh 4 hasta dalam batas tempat umum;
|
Sedangkan yang diizinkan dilakukan pada Hari Sabat adalah :
Merayakan Sabat bersama-sama dengan keluarga dekat;
- Pergi ke sinagoga untuk berdoa;
- Mengunjungi keluarga dan teman (dalam jarak yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki);
- Menerima tamu (hachnasat orchim, "keramah-tamahan");
- Menyanyikan zemirot nyanyian-nyanyian khusus untuk makan Sabat (biasanya dinyanyikan pada saat atau setelah makan).
- Membaca, mempelajari, dan mendiskusikan Torah dan tafsirannya, Mishnah dan Talmud, mempelajari Halakha dan Midrash.
- Berhubungan seksual dengan suami atau istri, khususnya pada Jumat malam. (Shulchan Aruch menggambarkan hal ini sebagai "mitzvah ganda," karena menggabungkan prokreasi dengan sukacita Sabat, dan keduanya dianggap diperintahkan oleh Torah.)
- Menurut para rabi "Reform", segala sesuatu yang meningkatkan sukacita Sabat sebagai hari yang khusus dan rohani sangat dianjurkan.
Dalam melakukan Hukum Taurat tentang Hari Sabat antara Yesus dengan Pemuka Agama Yahudi ada pertentangan antara lain:
- Tentang memetik bulir-bulir gandum yang diperbolehkan dalam Ulangan 23:25 oleh Ahli Taurat tidak diperbolehkan karena ditafsirkan bekerja. Bukankah bekerja itu adalah memanen / menyabit gandum?
- Menurut Yesus berbuat baik pada hari Sabat adalah boleh sehingga Yesus acapkali menyembuhkan orang pada hari Sabat. ( Lukas 14:1-6) yang dipermasalahkan oleh ahli agama Yahudi.
- Hari Sabat diadakan untuk manusia tetapi dianggap Yesus telah menjadi beban bagi manusia oleh sejumah peraturan dan pernyataan ahli agama Yahudi sehingga manusia untuk hari Sabat. ( Markus 2:27)
Bermula dari masalah Hari Sabat Yesus melakukan kebaikan dengan menyembuhkan orang yang sakit, dan melenyapkan kelemahan .... bukan sekedar menyampaikan kebenaran Taurat Tuhan saja akhirnya menuduh Yesus sebagai raja Yahudi sehingga pantas dihukum oleh Pemerintah Romawi. Bukankah mereka Alhi Taurat dan sekarang Pengkhobah atau aktifis di gereja sepenuh waktu tidak memiliki sebuah hari Sabat yang jatuh pada hari Sabat. Pada hari Sabat justru merupakan hari kerja yang panjang dan melelahkan bagi mereka. Bukankah Setiap mereka yang harus kerja pada hari Sabat masih perlu mengikuti prinsip Allah untuk beristirahat pada hari Sabat?
Pada hari kebangkitan Yesus dan sesudah kebangkitan maka Alkitab menulis Hari Sabat sebagai σάββατον - SABBATON yang berarti sabat-sabat [jamak] tetapi diterjemahkan agak keliru tetap sabat (tunggal) misalnya dalam Matius 28:1. Hari perhentian bukanlah hanya satu hari saja melainkan orang Kristen Yahudi mula-mula tetap datang ke Sinagoge pada hari "sabtu" dan juga memperingati kebangkitan Yesus pada hari pertama "minggu itu" yaitu hari minggu yang kemudian menjadi hari Minggu karena adanya penolakan pemimpin Yahudi terhadap orang percaya kepada Yesus Mesias yang bangkit. Hal ini menandakan sudah berakhirnya era hari ke-tujuh sabat Perjanjian Lama (Sabtu) dan dimulainya era sabat Perjanjian Baru yaitu hari pertama sabat (Minggu) ketika Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari Minggu pagi kurang lebih pada tahun 33 Masehi. Bahkan dalam jemaat mula-mula mereka setiap hari berkumpul bersama ( KisahParaRasul 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,) sehingga sabat menjadi jamak (Sabbaton).
contoh: Markus 16:1-2 Versi YLT: "And the sabbath [tunggal] having past, Mary the Magdalene, and Mary of James, and Salome, bought spices, that having come, they may anoint him, and early in the morning of the first of the sabbaths [jamak], they come unto the sepulchre, at the rising of the sun,"
Hukum Hari Sabat telah digenapi dengan sempurna oleh Yesus dan Dia adalah Tuhan atas hari sabat. Hari Sabat saat ini bersifat jamak dan orang percaya mula-mula senantiasa berkumpul di hari pertama memperingati kebangkitan Yesus Kristus. Kita dapat datang kepadaNya sambil beristirat dari kesibukan pekerjaan kita bukanlah sebatas hari sabtu. Hari Sabat hanyalah bayang bayang Yesus Kristus sehingga jangan ada orang yang menghukum karena soal sabat ( Kolose 2:16)
Tujuan hari sabat sebagimana sebagai hari perhentian adalah berhenti dari segala kegiatan di bumi dan tinggal bersama Bapa di sorga dimana kita masuk dalam perhentian TUHAN bersamanya. ( Ibrani 4:5-6).
Bersama Yesus yang adalah Tuhan hari Sabat, kita yang percaya kepada kebangkitanNya telah mengenapi seluruh hukum Taurat dan memberikan anugerah yang besar masuk dalam perhentian yang abadi bersama denganNya dalam Kerajaan Sorga yang kekal sebab Sabat yang abadi dan menikmati sabat-sabat (majemuk) bersamaNya ..... bukan sekedar pada hari sabat, tahun sabat ataupun tahun Yobel saja melalui iman kepadaNya.
Sabat-sabat bersamaNya di bumi adalah bayang-bayang dari Allah yang telah berhenti dari pekerjaan-Nya. ( Ibrani 4:10)