Cawan suci adalah wadah penampung darah Yesus, yang ditumpahkan di kayu salib oleh sosok Orang Kudus yang tidak pernah berbuat dosa bahkan mengampuni mereka yang menyalibkan-Nya. contoh:
- Lukas 23:28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu.
- Lukas 23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.
Apakah benar cawan suci itu ada? Tidak ada cawan ajaib yang dikisahkan pada Abad Pertengahan dan atau cangkir kayu. Cawan itu disebut cawan suci karena menjadi wadah yang menerima dan berisikan darah Yesus.
Pencarian informasi cawan suci harus dilanjutkan dengan paragraf lanjutannya sesuai dengan teks sebagai darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Langdon dan Teabing saat mengamati lukisan Perjamuan Terakhir Da Vinci menyatakan bahwa cawan suci bukanlah sebuah benda melainkan cawan suci adalah seseorang wanita yang diartikan rahim perempuan. Dalam lukisan, pelukis memuat ilustrasi dan membayangkan kejadian yang terjadi di perjamuan terakhir yang hanya dihadiri Yesus dan para murid-Nya tanpa seorang wanita. Jelas Langdon dan Teabing yang pola berpikir tidak realitis memperhatikan perjamuan terkhir yang dilakukan Yesus Kristus Tuhan bersama para murid-NYA.
Perjamuan Terahir dilakukan pada saat hendak memperingati hari Paskah, hari raya yang suci umat Yahudi. Cawan suci adalah bukti bahwa Yesus datang untuk menebus dosa manusia. Lihat dan perhatikan :
- Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
- Yohanes 11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.
- Lukas 24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
Cawan adalah iman bahwa melalui dan hanya karena menerima darah Yesus, manusia yang berdosa di bulatan bumi mendapatkan persekutuan dengan Tuhan Allah yang Kudus karena pengampunan dosa. Yesus telah menebus dengan harga yang mahal karena bagi Dia manusia berdosa adalah sasaran kasih karunia-Nya untuk menjadi umat-Nya yang menikmati pengudus dan layak bagi kerajaan-Nya yang kekal dan kudus di Sorga yang Mulia.