Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 17 Juni 2020

Solusi Atasi Self Harm

Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya; Mazmur 94:14

Teks di atas adalah bagian dari penghiburan terhadap umat milik-Nya yang alami penderitaan. Tuhan tidak membuang umat-Nya dan tidak ditinggalkan sekalipun mungkin merasa ditinggalkan begitu rupa dan terhadap orang yang melukai diri sendiri, Tuhan sebenarnya menyayanginya.

Self harm atau Self injury (Non-Suicidal Self-Injury) adalah melukai diri sendiri atau melecehkan diri sendiri yang disengaja, berulang-ulang, impulsif, tidak mematikan. Melukai diri sehingga alami cedera diri dapat menjadi kecanduan yang tidak mudah dihilangkan begitu saja. Hal ini diantaranya berbentuk tindakan antara lain:
  • Memotong, menggaruk, atau menggigit kulit.
  • Mengunyah kuku, ujung jari atau kutikula.
  • Mengunyah bibir atau pipinya.
  • Membakar diri sendiri dengan rokok atau benda lain.
  • Mencabut rambut.
  • Merokok dengan motivasi khusus untuk menyakiti diri sendiri.
  • Menelan bahan kimia atau obat-obatan berbahaya.
  • Memukul / membenturkan kepala atau memukul diri sendiri, menyebabkan luka memar atau terbuka.
  • Mengganggu penyembuhan luka.
  • Tindik tubuh yang ekstrim.
Contoh di atas secara patologis self harm masuk kelompok "Superficial Self-Mutilation dan Stereotypic Self-Injury" (kecuali menelan obat atau bahan kimia itu dinamakan akibat kultural) dan yang paling parah adalah " Major Self-Mutilation" melukai organ yang berakibat rusak secara permanen. Contohnya, mencukil mata, memotong kaki. Jenis self harm ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang mengalami gangguan psikologis berat.

Dalam Alkitab ada tindakan "Major Self-Mutilation" dan disebabkan bukan gangguan psikologis berat, seperti:
  1. Ritual menoreh-noreh tubuh / membuat darah mengalir karena adanya kematian (Ulangan 14:1)
  2. Ritual menoreh-noreh tubuh / membuat darah mengalir karena doa ingin dikabulkan (1 Raja raja 18:28-29)
Tindakan ritual tersebut dilarang oleh TUHAN meskipun dilakukan oleh bangsa lain sekitar Israel. Sehingga ritual adat "Iki Pelek" suku Dani di Papua dimana potong jari bila ada yang meninggal sesuatu yang bertentangan dengan hukum Taurat Musa juga termasuk misal upacara suci Asyura bagi Syiah yang terkadang gunakan pisau melukai badan.

Menurut laporan tahun 2018 bahwa orang  mencederai diri sendiri di 41 negara di dunia (Yang melakukan pendataan self harm di tahun 1990 - 2015) ditemukan:
  • Sekitar 17% dari semua orang akan melukai diri sendiri selama masa hidup mereka
  • Usia rata-rata insiden pertama melukai diri sendiri adalah 13
  • 45% orang menggunakan pemotongan sebagai metode melukai diri sendiri
  • Sekitar 50% orang mencari bantuan untuk melukai diri sendiri tetapi hanya dari teman dan bukan dari profesional
  • Menurut tren ruang gawat darurat, ada peningkatan 50% pada cedera diri yang dilaporkan di kalangan perempuan muda sejak 2009.
Data yang melakukan self harm cenderung meningkat...Penulis tidak mengatahui data statistik orang yang melukai diri sendiri di Indonesia.

Faktor Risiko melakukan melukai diri sendiri antara lain adalah:
  • Memiliki teman atau anggota keluarga yang melukai diri sendiri
  • Mengalami situasi kehidupan yang penuh tekanan seperti peristiwa traumatis, ketidakstabilan keluarga dan ketidakpastian identitas seksual
  • Hidup dalam isolasi sosial
  • Kondisi kesehatan mental, seperti depresi , kegelisahan dan gangguan kepribadian
  • Penggunaan atau kecanduan narkoba dan alkohol
Semakin banyak faktor resiko maka makin besar kecendrungan melakukan melukai diri sendiri hingga cedera.

Hasil riset orang melukai diri sendiri melaporkan antara lain disebabkan oleh:
  • Gangguan Makan
  • Gangguan penggunaan zat
  • Depresi
  • Kegelisahan
Suatu studi menemukan bahwa orang yang melukai diri sendiri:
  • 20% memiliki gangguan kepribadian
  • 13,5% memiliki gangguan penyesuaian
  • 11% memiliki gangguan mood, seperti depresi atau gangguan bipolar
  • Penambahan penelitian menunjukkan bahwa sekitar 55% orang yang melukai diri sendiri memiliki kelainan makan.
Melukai diri sendiri / self harm adalah upaya untuk menemukan kelegaan dari tekanan emosional yang berbahaya. Self harm mungkin akibat:
  1. Perasaan bahwa segala sesuatunya tidak akan pernah menjadi lebih baik. Ketahui TUHAN penentu masa depan, Dia sanggup memberikan masa depan penuh harapan.
  2. Perasaan bahwa saya perlu dihukum. Ketahui Tuhan Yesus telah memikul semua dosa di kayu salib, Dia Juruselamat sehingga kita diampuni dan dibebaskan dari segala hukuman. Kasih-Nya sempurna lenyapkan segala ketakutan.
  3. Perasaan bahwa Tuhan telah meninggalkan saya. Tuhan itu setia dan mengasihi setiap manusia yang hidup di bumi. Dia ada saat kita memanggil-Nya.
  4. Perasaan bahwa saya tidak akan pernah bisa berubah. Yesus datang mencipta segala sesuatu menjadi baru. Manusia perlu memperbarui pikiran, tubuh, dan jiwa oleh pembaharuan dari Tuhan, dan Dia telah berjanji untuk mengubah kita tidak peduli bagaimana perasaan kita menjadi manusia baru.
  5. Perasaan bahwa saya tidak bisa dicintai. Tuhan mengasihi manusia dengan kasih Agape yang tetap mengasihi sekalipun tidak mengasihi-Nya. Yesus telah memberikan nyawa-Nya bagi kita.
  6. Perasaan bahwa saya merasa Tuhan tidak akan memaafkan saya. Allah melihat kita sebagai orang yang tidak bersalah dan suci karena apa yang dilakukan Kristus di kayu Salib. Sulit dibayangkan, tetapi Tuhan telah mengampuni kita sepenuhnya. Ketika kita mengaku dosa, Dia lebih dari rela mengampuni dan membersihkan kita, tidak peduli berapa banyak kesalahan yang kita buat
Perasaan perasaan yang tidak sesuai dengan Firman TUHAN haruslah dibuang jauh dari hati dan pikiran kita. Terimalah kemerdekaan yang utuh dari Tuhan.

Tuhan sayang akan manusia sehingga penyebab orang melukai diri sendiri melalui riset diketahui.:
  • Makanlah teratur, bila perlu makanan organik dengan gizi seimbang. Jangan cemas jika makan.
  • Datanglah kepada Tuhan dan sadarilah bahwa TUHAN itu sayang dan ingin menyatakan kebaikan-Nya.
  • Jika keadaan berlanjut hubungi psikolog berlisensi dan atau psikiater

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Kolose 3:15




Tulisan lainnya:
Mengatasi Sakit Hati
Mengatasi Kekerasan
Mengucap Bersyukur Senantiasa
Kebahagiaan Orang Lemah Lembut
Tinjauan dan Saran Terhadap Yang Bunuh Diri Menurut Alkitab
Bom Bunuh Diri Menyasar Gereja


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)