Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 03 November 2017

Mengatasi Kekerasan

Amsal 25:15 Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.

Penulis Amsal memberi nasehat menghadapi kekerasan yang telah muncul sejak dahulu kala. Perilaku Kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik terhadap diri sendiri. orang lain maupun lingkungan (Stuart dan Sundeen).

Kekerasan ditandai antara lain:
  • Fisik. Mata sorot tajam, tangan mengepal, rahang mengatub, wajah memerah dan tegang serta tubuh kaku.
  • Verbal. Mengancam, mengumpat kata kata kotor, berbicara marah, keras, kasar dan ketus.
  • Perilaku. Menyerang orang lain, melukai diri sendiri / orang lain, merusak lingkungan, mengamuk/agresif.
  • Emosi. Merasa terganggu, jengkel, dendam, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk. ingin berkelahi, menyalahkan/menuntut, tidak aman dan nyaman
  • Intelektual. mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan dan terkadang diikuti sarkasme.
  • Spiritual. Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan. tidak bermoral, dan kreativitas terhambat.
  • Sosial. Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan dan sindiran.
  • Perhatian. Bolos, melarikan diri, penyimpangan seksual.
Inti kekerasan adalah pembenaran mutlak diri sendiri disertai penyalahan mutlak orang lain, atau peninggian mutlak diri sendiri disertai perendahan mutlak orang lain. Diri sendiri dinobatkan sebagai paling benar, paling tinggi, boleh berbuat apa saja terhadap orang lain sekalipun merugikan, menyakiti, melukai, membahayakan bahkan mematikan orang lain.

Kekerasan menjadikan kelompok yang satu mendakwa kelompok lain sebagai "jahat, sesat dan keliru". Hal ini mengungkapkan bahwa kekerasan adalah perjalanan proses tahapan sehingga kekerasan terjadi karena ada pembiaran atau penundaan untuk mengatasi sumber ancaman timbulnya kekerasan. Proses kekerasan terjadi diakibatkan :asertif (individu dapat mengungkapkan marah tanpa meyalahkan orang lain dan memberikan ketenangan); frustasi (individu gagal mencapai kepuasan saat marah dan tidak dapat menemukan altenatif) ; pasif (invidu tidak dapat mengungkapkan perasaannya); agresif.(Prilaku yang menyertai marah) ; kekerasan (perasaan marah serta permusuhan yang kuat serta hilangnya kontrol)

Pemerhati kekerasan berusaha memahami kekerasan yang terjadi sehingga melahirkan sejumlah pemikiran antara lain:
  • Tiori biologi seperti: pengaruh neurofisiologik, pengaruh biokimia, pengaruh genetik , gangguan otak ..
  • Tiori psikologik seperti : tiori psikoanalitik, tiori pembelajaran.
  • Tiori sosiokultural.
Matius Henry Whole BibleCommentary mencatat:
  • Kesabaran, untuk menanggung panas hadir tanpa dimasukkan ke dalam panas dengan itu, dan menunggu kesempatan cocok untuk menawarkan alasan kita dan untuk memberi orang-orang waktu untuk mempertimbangkan mereka. Dengan ini berarti bahkan pangeran/penguasa/ (yang bertindak keras) mungkin dibujuk untuk melakukan hal yang dia tampak sangat menentang, jauh lebih orang biasa. Yang adalah keadilan dan alasan sekarang akan jadi waktu yang lain, dan karena itu kita tidak perlu mendesak mereka dengan kekerasan sekarang, tapi tunggu untuk waktu/musim lebih nyaman.
  • Kelembutan, untuk berbicara tanpa gairah atau provokasi: Lidah lembut istirahat tulang, melainkan roh mollifies kasar dan mengatasi mereka yang paling murung, seperti kilat, yang mereka katakan, kadang-kadang patah tulang, namun tidak menusuk daging. Gideon dengan lidah lembut ditenangkan dengan Efraim dan Abigail berbalik murka Daud. Kata-kata keras, kita katakan, istirahat tidak ada tulang, dan karena itu kita harus menanggungnya dengan sabar, tetapi, tampaknya, kata-kata lembut lakukan, dan karena itu kita harus, pada semua kesempatan, memberi mereka hati-hati.
Kekerasan terkadang disebabkan tindakan Iblis sehingga tindakan bersabar dan tetap lembut tidak mengalami banyak pengaruh. Kita dapat mengunakan otoritas iman langsung dalam nama Tuhan Yesus dan juga memohon kasih karunia untuk tetap dapat bertahan dalam kesabaran dan kelemah-lembutan dengan menyerahkan semua kepada TUHAN seperti Yesus yang berseru kepada Bapa agar cawan berlalu namun kehendak BAPA yang jadi sehingga Yesus menang dan mengalahkan kejahatan dan yang jahat sebab Dia tetap lembut dan sabar serta bangkit dari maut. Kekerasan dalam dunia global yang pluralistik menyebabkan benih kekerasan mudah direkayasa yang melahiran tindakan kekerasan menyebabkan:
  • Perilaku kekerasan.
  • Resiko pencederaan diri/orang lain/lingkungan.
  • Perubahan persepsi sensori, halusinasi.
  • Harga diri rendah kronis.
  • Isolasi total.
  • Berduka disfungsi.
sehingga perlu diperhatikan penatalaksanaan regimen teurapeutik inefektif dan juga kloping keluarga inefektif. Nasehat Firman TUHAN lainnya menghadapi kekerasan antara lain :
  • Ayub 15:11 Kurangkah artinya bagimu penghiburan Allah, dan perkataan yang dengan lemah lembut ditujukan kepadamu?
  • Amsal 15:1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
  • Matius 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
  • Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
  • Efesus 4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
  • Kolose 3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
  • Titus 3:2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
  • Yakobus 1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
  • I Petrus 3:15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,

Dengan hidup yang didasarkan kasih aktif Ilahi dari Yesus Tuhan dan Kuasa Roh Allah yang hadir dalam kehidupan kita, ada kuasa untuk memperbaiki dan memulihkan segala akar kekecewaan, keputus-asaan, penolakan, kepahitan yang menjadi penyebab timbul kekerasan. Empati, Pengampunan karena kasih yang memampukan untuk tetap bertahan dan bertumbuh dalam kesabaran dan kelemah-lembutan adalah buah dari Roh Allah yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi kekerasan yang dihadapi. Tuhan kiranya menolong.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)