-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hal Sumpah berdasarkan Perjanjian Lama dan Injil Matius

Sabtu, 21 April 2018 | April 21, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-08T19:44:20Z
Matius 5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah.

Yesus mengajarkan untuk tidak bersumpah, terlebih-lebih mengaitkan dengan Allah. Kata Ὀμνύω yang memiliki arti "Aku bersumpah, mengambil sumpah, janji dengan sumpah" adalah yang dilarang untuk diucapkan.

Sumpah adalah permohonan kepada Tuhan untuk menjadi saksi kepada kebenaran suatu pernyataan. Sumpah berbeda dengan janji yang dibuat kepada Tuhan. Sedangkan janji adalah satu tindakan penyerahan diri, yang dengannya warga, Kristen menyerahkan diri kepada Allah atau menjanjikan satu perbuatan baik kepada-Nya. Dengan memenuhi kaulnya, ia mempersembahkan kepada Allah, apa yang telah ia janjikan atau ikrarkan. Janji yang diberikan kepada seseorang atas nama Allah mempertaruhkan kehormatan, kesetiaan, kebenaran, dan wewenang Allah. Mereka harus dipatuhi tanpa syarat. Siapa yang tidak mematuhinya, menyalahgunakan nama Allah dan seakan-akan menyatakan Allah seorang pendusta (Bdk. 1 Yoh 1:10).

Sumpah gunakan kata dasar omnuó / oath sedangkan janji mengunakan kata kaul/ vow. Sejumlah tafsiran menafsirkan “…Yesus melarang sumpah, karena di jaman Yesus orang mengatakan perkataan sumpah begitu seringnya, sehingga sepertinya disalahgunakan. Dokumen- dokumen rabbinikal saat itu menunjukkan bahwa sumpah diambil untuk alasan- alasan yang tidak begitu penting. Sejalan dengan penyalahgunaan pengambilan sumpah, juga terjadi penyalahgunaan terhadap kaul yang tidak ditepati. Semua ini menunjukkan tidak adanya penghormatan kepada nama Tuhan.
Namun demikian, kita mengetahui di dalam Kitab Suci bahwa pengambilan sumpah adalah sah dan baik dalam keadaan tertentu: “Jika kamu bersumpah…”, “Demi Allah hidup…”, di dalam kebenaran dan keadilan, maka para bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia.” (Yer 4:2)

Tafsiran lain menyatakan bahwa zaman itu, orang Yahudi mengenal dua jenis sumpah:
  1. Sumpah yang memakai nama Tuhan sebagai sumpah mutlak di mana sumpah yang telah diucapkan tersebut mutlak dilakukan.
  2. Sumpah yang tidak mengikat adalah sumpah yang diucapkan tanpa memakai nama Tuhan tetapi memakai nama yang lain seperti langit, bumi, dan lainnya.
Sumpah yang tidak mengikat tersebut boleh dilakukan dan jika tidak dilakukan pun tidak apa-apa. Oleh karena itu, orang Yahudi pada saat itu lebih sering menggunakan sumpah jenis yang kedua. Sumpah jenis pertama sangat berat resikonya sedangkan sumpah jenis kedua lebih fleksibel. Pendapat Tuhan Yesus Kristus adalah keliru anggap sumpah tidak mengikat karena tidak atas nama TUHAN.

SUmpah adalah mengikat sekalipun tidak atas nama TUHAN. Teks di atas adalah bagian dari khotbah Yesus di bukit. Yesus mengajarkan kepada umat-Nya untuk tidak bersumpah seperti yang menjadi pola kebiasaan yang menjadi kebiasaan umum terjadi saat itu, misal :
  • 23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
  • 23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
  • 23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
  • 23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
  • 23:22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
Penjelasan pengajaran Yesus terdapat dalam Matius 5:37 ~ Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Yesus Kristus mengajarkan kebenaran, oleh karena itu dalam semua komunikasi kita harus membatasi diri kita dengan, Ya, ya, dan bukan, bukan, Bangsa Israel yang diajar melalui hukum Taurat jangan bersumpah atas nama TUHAN berusaha menyeret Tuhan yang bertahta dalam pujian yang berkumandang di Bait Allah. ( Imamat 19:12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.)
Pengajaran Yesus bukan saja sesuai dengan hukum Taurat namun menolong manusia agar tidak semakin banyak dosanya karena melakukan sumpah palsu.

Mengapa Yesus melarang manusia bersumpah? bukankah bahwa Tuhan pun bersumpah? Contoh:
  • Kejadian 50:24 Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."
  • Keluaran 32:13 Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."
  • Ulangan 4:31 Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
  • Yehezkiel 17:16 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, ia pasti mati di Babel, di tempat raja yang mengangkatnya menjadi raja. Karena ia memandang ringan kepada sumpah yang dimintakan raja itu dari padanya dan mengingkari perjanjian raja itu dengan dia.
  • Ibrani 6:17 Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,
Yesus melarang manusia bersumpah sebab sumpah itu adalah komitmen yang hanya diberikan kepada TUHAN semata bahwa Tuhan menjadi saksi atas janji setia kepada-Nya. ( Ulangan 6:13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.) Tuhan bersumpah karena Dia berjanji akan menepati janji-Nya kepada manusia yang acapkali ragu dan bimbang sehingga Dia bersumpah. (Ulangan 6:18 haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu,)

TUHAN bersumpah adalah penegasan Janji Tuhan adalah pasti akan ditepati. Alkitab menjelaskan Allah bersumpah selalu atas nama-Nya sendiri karena tidak ada yang lebih tinggi yang dapat mengokohkan sumpah perjanjian-Nya dan Dia bersumpah karena Dia mau mengikatkan diri-Nya dengan manusia ciptaan-Nya sekalipun manusia itu acapkali tidak setia dengan sumpahnya. ( Yehezkiel 16:59 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan melakukan kepadamu seperti engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan mengingkari perjanjian.)

Alkitab menjelaskan bahwa Allah yang membungkukan diri-Nya untuk menyapa manusia dan bersekutu dengan ciptaan-Nya dalam rangka mencari dan menyelamatkan manusia maka tindakan Tuhan adalah mengikatkan diri-Nya kepada manusia dengan sumpah demi nama-Nya sendiri sebab Dia Pencipta segala sesuatu dan lebih besar dari segala sesuatu.

Allah bersumpah sangat berbeda dengan manusia. Allah melakukan sumpah karena kasih-Nya yang besar , dalam kemahakuasaan-Nya, dalam kemahatahuan-Nya kepada manusia karena Dia tidak mau seorangpun manusia binasa, sedangkan manusia bersumpah dalam cerebohannya dan dalam keterbatasannya dan dalam motivasinya serta memandang ringan sumpah bahkan dalam kekeliruan sekalipun bersumpah atas nama sesuatu yang diyakini lebih tinggi dari pada dirinya.
  • Kejadian 21:23,24 ~ Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku di sini demi Allah, bahwa engkau tidak akan berlaku curang kepadaku, atau kepada anak-anakku, atau kepada cucu cicitku; sesuai dengan persahabatan yang kulakukan kepadamu, demikianlah harus engkau berlaku kepadaku dan kepada negeri yang kautinggali sebagai orang asing." Lalu kata Abraham: "Aku bersumpah!" (Abraham melakukan sumpah persahabatan dengan Abimelekh yang pengawainya telah ambil sumurnya sehingga untuk dapatkan sumur kembali harus tebus sumur yang sebenarnya miliknya)
  • Kejadian 25:33 Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
  • Yosua 9:19 Berkatalah pemimpin-pemimpin itu kepada seluruh umat: "Kami telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel; oleh sebab itu kita tidak dapat mengusik mereka.
  • 1 Samuel 14:28 Dan seorang dari rakyat berbicara, katanya: "Ayahmu telah menyuruh rakyat bersumpah dengan bersungguh-sungguh, katanya: Terkutuklah orang yang memakan sesuatu pada hari ini; sebab itu rakyat letih lesu."
Dalam bersumpah acapkali mengabaikan bagaimana caranya seseorang lepas dari ikatan sumpah sehingga sumpah itu tidak mengikat seumur hidup orang tersebut. Acap kali bersumpah dengan sembrono tanpa menghiraukan batas waktu untuk menjalankan waktu. Contoh:
  • Kejadian 24:41 Barulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku, jika engkau sampai kepada kaumku dan mereka tidak memberikan perempuan itu kepadamu; hanya dalam hal itulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku.
  • Bilangan 30:13 Setiap nazar dan setiap janji sumpah perempuan itu untuk merendahkan diri dengan berpuasa, dapat dinyatakan berlaku oleh suaminya atau dapat dibatalkan oleh suaminya.
Sumpah seharusnya menghadirkan hal-hal yang dapat menjadikan seseorang lepas dari ikatan sumpahnya dalam kondisi tertentu karena sumpah terjadi karena adanya penegasan bahwa ada ikatan yang saling mengasihi, sebagaimana Tuhan mengasihi manusia sehingga mau mengikatkan diri-Nya bahwa janji-Nya pasti digenapi.
Kasih menyebabkan hadirnya keberaniaan menanggung sesuatu ( 1 Samuel 20:17 Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.), dan atau ungkapan ekspresi sukacita dalam tindakan untuk menyenangkan hati TUHAN yang telah memberikan terbaik dan janji yang jujur kepada kita sebagai ciptaan-Nya ( 2 Tawarikh 15:15 Seluruh Yehuda bersukaria atas sumpah itu, karena dengan segenap hati mereka bersumpah setia dan dengan kehendak yang bulat mereka mencari TUHAN. TUHAN berkenan ditemui oleh mereka dan mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru).

Sumpah acapkali mendatangkan kutuk, celaka atau hukuman, antara lain disebabkan :
  • Yeremia 5:2 Sekalipun mereka berkata: "Demi TUHAN yang hidup," namun mereka bersumpah palsu.
  • Hosea 10:4 Mereka membual, mengangkat sumpah dusta, mengikat perjanjian, sehingga tumbuh hukum seperti pohon upas di alur-alur ladang.
  • Pengkhotbah 8:2 Patuhilah perintah raja demi sumpahmu kepada Allah. ( Perlu perjuangan sampai berhasil seperti sumpah yang diucapkan)
Di dalam Alkitab, Tuhan Yesus sering memakai kata “Sesungguhnya” dengan maksud menyatakan bahwa apa yang dikatakannya adalah benar dan untuk menekankan perhatian yang lebih. Tuhan Yesus sendiri tidak pernah menggunakan sumpah untuk mempertegas apa yang Ia katakan tetapi menggunakan kata “sesungguhnya”.
Tuhan Yesus mengajarkan untuk jangan sekali-kali bersumpah karena di dalam sumpah menunjukkan kepercayaan kita dalam satu komunitas sangat rendah. Karena kepercayaan yang rendah membutuhkan satu peneguhan yaitu sumpah. Itu juga berarti orang yang mengucapkan sumpah tersebut memiliki komitmen yang sangat kurang dan buruk.

Tuhan Yesus memberikan kosa kata baru untuk mengantikan sumpah yaitu kata sesungguhnya. Yesus datang memperbaiki sikap manusia yang penuh dengan sumpah serapah. Sumpah yang dilandasi sikap mengasihi sekalipun kasih itu diragukan sehingga menghadirkan sumpah karena Dia yang bersumpah adalah sesungguhnya sangat mengasihi sesuatu sehingga mengharuskan bersumpah namun telah berubah menjadi sesuatu yang dapat menyelesaikan masalah sekalipun menimbulkan banyak masalah.

Yesus datang melenyapkan kutuk dosa dan sengat maut maka Dia mengajarkan untuk tidak bersumpah sebab bersumpah adalah orang yang tidak percaya akan kasih mengatasi sesuatu dan tanda orang tersebut komitmennya sangat diragukan sehingga perlu sumpahnya serta mendatangkan hukuman saat lalai menepatinya.
Yesus mengajarkan bahwa kita tidak boleh perlu bersumpah namun kita harus hidup dalam nilai-nilai kerajaan seperti yang tertuang dalam khotbah di bukit meski dalam kasus kasus tertentu dalam kasus hukum dalam sistem hukum maka sumpah dapat menyelesaikan banyak masalah.

Yesus tidak pernah bersumpah namun acapkali menyatakan sesungguhnya..... maka kita pun seharusnya menghindari dari tindakan untuk bersumpah jika selama itu dapat dilakukan. Berikanlah keterangan yang sesungguhnya, Ya atau Tidak dengan jujur dan benar.

×
Berita Terbaru Update