Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 26 Mei 2018

Menyembah Dalam Roh Dan Kebenaran

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Yohanes 4:23.

Kutipan nats di atas adalah percakapan Tuhan Yesus dengan seorang perempuan Samaria. Dalam percakapan tersebut, perempuan Samaria melakukan perbandingan spiritual keagamaan. Perbandingan tersebut adalah perbandingan antara kepercayaan Yahudi dan kepercayaan Samaria. Orang Samaria hanya mengakui tulisan Musa saja berbeda dengan Yahudi yang mengakui kitab-kitab lain, seperti kitab nabi-nabi sebagaimana yang terdapat dalam Kitab Perjanjian Lama. Fokus percakapan adalah tempat beribadah. Agama Yahudi berpendapat bahwa Yerusalem (II Taw 6:6) adalah tempat utama sedangkan Samaria adalah gunung Gerizim (Ulangan 27:4-5). Antara segala perbedaan Yahudi dengan Samaria, masalah tempat ibadah yang ter.... adalah pokok diskusi yang tidak pernah selesai dan masalah utama yang menjadi pemisah diantara mereka.

Jawaban Yesus sesuatu jawaban yang melampaui penalaran. Yesus menjawab bahwa Bapa (Allah Pencipta - disapa oleh Yesus dengan sebutan "Bapa") mengendaki penyembahan dalam roh dan kebenaran. Sesuatu yang memisahkan antara Yahudi dan Samaria kembali dibicarakan. Orang Samaria yang hanya memiliki 5 kitab Musa, tetapi sangat terpesona dengan pelayanan Musa. Musa melayani dengan kuasa Roh Allah sehingga bangsa Israel keluar dari Mesir.

Samaria terkagum dengan kekuatan yang melampaui logika berpikir manusia, sehingga Samaria mengejar untuk mengenal Roh yang "super power" yang menyertai Musa. Yahudi sangat bangga dengan kebenaran yang diterima dari Allah melalui Kitab Suci. Orang Yahudi mengejar kebenaran yang adalah Kitab Suci.

Fokus kepada Kitab Suci sehingga memandang rendah Samaria yang giat dalam kegiatan yang dinamakan spiritual - yang bergairah dengan "Roh". Pengejaran orang Samaria kepada hal-hal adikodrati salah satu dengan melupakan dan atau mengabaikan "kebenaran" dalam seluruh isi Kitab Suci salah satu penyeret jatuh ke dalam kegagalan menemukan / berjumpa dengan "Roh Yang Benar dan ditemukan Musa". Orang Yahudi yang mengejar kebenaran yang adalah Kitab Suci meleset dari kebenaran karena kesalahan dalam penafsiran Kitab Suci, prasangka yang salah tentang pengajaran Yesus yang adalah Kebenaran itu sendiri dan akibat kesombongan terhadap kemampuan dan konsentrasi terutama yakni usaha-usaha yang dibangunnya mempelajari Kitab Suci. Ini yang selalu menjadi masalah bagi penyembah-penyembah, dan bila "ekstrim" yang mana pun menjadikan penyembahan itu tidak berkenan kepada Allah!

Allah memberikan kepada Musa rencana-rencana yang rapih, terperinci tentang bagaimana menyembah. Dan berulang-ulang Ia katakan kepada Musa, "Perhatikan apa kamu melakukan semua perkara sesuai dengan pola yang Aku tunjukkan kepadamu di atas gunung". Berabad-abad Penyembahan sebenarnya melibatkan ketaatan pada semua instruksi yang ALLAH sudah berikan kepada Musa.
Daud memperkenalkan kedalam penyembahan unsusr-unsur "Pujian dan sukacita" yang sama sekali baru. Dengan penekanan pada "Menyanyi". Daud merupakan teladan dan instruktur besar bagi semua penyembah.

Yesus Kristus datang! Banyak bagian dari surat Ibrani diabdikan untuk menyatakan kepada kita bahwa " Tabernakel Penyembahan" daging dan darah telah turun -maka kemuliaan Allah dapat dilihat pada wajah Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi manusia.

Menyembah dalam roh dan kebenaran karena Allah merindukan penyembah-penyembah yang hidup dalam roh dan kebenaran dan karena Allah sendiri adalah Kebenaran dan Roh. Allah bukan daging tetapi Roh , sehingga tidak boleh disembah jika bukan dalam roh kita yang munafik dan tidak ada unsur Roh Allah menyertai dan atau tinggal dalam diri kita.

Penyembahan yang menyembah Dia secara lahiriah, tetapi tidak dalam roh mereka, tidak berkenan. Allah adalah Kebenaran. Jika kita menyembah namun tidak benar dihadapan-Nya, itupun tidak berkenan. Menyembah dalam roh dan kebenaran sesuatu pengajaran baru. Kebenaran yang diutara Yesus menunjukkan bahwa perempuan Samaria tidak benar.

Yesus menunjukkan kehidupan berkeluarga tidak benar. Perempuan Samaria menangkap maksud Yesus bahwa Air Hidup membersihkan atau menahirkan hidup (batin - jiwa) yang dapat memungkinkan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.

Dalam ayat 25, terungkap bahwa perempuan Samaria menantikan Mesias dan dia menemukan Mesias yang melepaskan dari konsep-konsep yang salah dalam mempratekkan spiritual agama yang dijalaninya. Yesus,

Firman yang menjadi manusia telah datang. Dia telah menyampaikan hal-hal terpenting bagi manusia yang ingin berkenan kepada-Nya. Menjadi penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran adalah permata yang Dia cari dan rindukan. Adakah Anda permata itu yang dicari-Nya? Menjadi penyembah dalam roh dan kebenaran memerlukan Air Hidup yang membuat kita dimampukan oleh kasih karunia-Nya menjadi penyembah yang berkenan kepada-Nya.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)