-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Menyusui Bayi

Senin, 07 Mei 2018 | Mei 07, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-07T20:40:10Z
Lukas 11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."

Ucapan di atas adalah ucapan seorang wanita Israel di masa Yesus melayani di dunia. Ucapan ini keluar saat Yesus melakukan aneka pekerjaan Bapa-Nya yang sangat menarik perhatian wanita tersebut, dan ia pun menyatakan adalah suatu kebahagiaan bila seorang perempuan melahirkan, menyusui, membesarkan dan mengajar sehingga tubuh menjadi seperti yang dilihatnya.

Apakah dasar pemikiran kebahagiaan melihat anaknya tumbuh menjadi besar dan menyusui bayi? Dalam perkembangan pengetahuan diketahui bahwa bayi berumur 0 sampai 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman apapun termasuk air putih sekalipun, cukup dengan air susu ibu, maka bayi akan tetap hidup. Justru pemberian ASI secara ekslusif seluruh kebutuhan bayi usia 0-6 bulan akan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya sudah terpenuhi, sesudah itu ASI tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan bayi, karena itu bayi memerlukan pula makanan tambahan (sesudah 6 bulan).

ASI mengandung lemak yang sangat tepat untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Jumlahnya tepat secara proporsional, mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim lipase.
Pada susu formula enzim ini tidak ada karena akan hancur bila dipanaskan, sehingga bayi menemukan kesukaran untuk menyerap susu formula (Roesli Utami, 2001).
Bentuk lemak ASI yang utama adalah AA dan DHA yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan sel-sel otak yang optimal.
Bagaimana dengan protein ASI? Protein ASI lebih rendah ketimbang Susu Sapi perbandingannya 3:1, tetapi mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi serta lebih mudah dicerna. Hampir semua susu sapi proteinnya berupa kasein dan hanya sedikit berupa Soluble Whey Protein. Kasein ini membentuk gumpalan yang liat dalam usus bayi, sedangkan SWP membentuk gumpalan lemak yang mudah dicerna dan diserap. Taurin terdapat dalam ASI tetapi tidak dalam susu sapi (Raiha, 1985) dan berfungsi sebagai neurotransmiter dan berperan penting untuk proses maturasi otak (Gaul, 1985).
Karbohidrat ASI yang utama adalah Laktosa, kadarnya 20%-30% lebih banyak dari susu sapi. Laktosa penting untuk jaringan otak yang sedang tumbuh, meningkatkan penyerapan Ca yang penting untuk pertumbuhan tulang, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik (Lactobacilus bifidus).
Mineral ASI, konsentrasinya lebih rendah dari pada susu pengganti mana pun, sehingga akan lebih mudah diterima oleh kapasitas metabolik bayi. Rasio Kalsium dengan Fosfor (2:1) pada ASI. Konsentrasi Fosfor yang tinggi pada susu sapi akan menyebabkan penyerapan yang berlebihan yang menyebabkan terjadi Hipokalsemia Neonatal. Zat Besi (Fe) dalam ASI diserap oleh tubuh bayi sampai 70% dibandingkan dengan penyerapan hanya 30% dari susu sapi, ASI juga mengandung Na, K dan Clor yag lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi tetapi jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi ( suharjo 1995).

Apakah dengan kemajuan perkembangan pengetahuan, semakin pantas meneguhkan bahwa wanita yang menyusui Yesus saat bayi sangat berbahagia?
Pemberian Asi ternyata juga adalah berkat bagi ibu yang menyusui, bukan hanya anak saja sehingga bukan hanya karena jasa ibu menyusui maka anak tumbuh sehat, cerdas, dan dapat dipakai melakukan pekerjaan Bapa, melainkan karena anak itu menyusui Asi ibunya maka ibunya mendapatkan berkat dari anak itu. berkatnya antara lain:
  • Mempercepat pemulihan uterus,
  • Memberikan ASI akan menguatkan ikatan emosional,
  • Membuat lebih relaks,
  • Membantu menurunkan kelebihan berat badan dari masa kehamilan, membantu mengatur kehamilan (masa subur) berikutnya,
  • Mengurangi resiko sejumlah penyakit.
Pemberian ASI hanya bermasalah bagi yang menyusui bila seorang ibu tidak mengeluarkan ASI. Ibu yang melahirkan tanpa miliki ASI sesuatu masalah besar yang dihadapi pada zaman Yesus melayani di bumi. Dengan memberikan ASI, maka permasalahan rumit akibat tidak memberikan ASI kepada anak tidak dialami ibu bayi Yesus terlebih-lebih tradisi tradisional lama menyusui bila mungkin sampai 2 tahun, atau minimal sampai cerai susu. Hal menarik juga terjadi dalam kisah Hana dan Samuel.

Bila melihat 1 Samuel 1:22 yang berbunyi : "Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya: "Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya."" dapat ditarik kesimpulan bahwa Hana tidak merasa berjasa sedikitpun terhadap pembentuk Samuel menjadi hamba Tuhan yang luar biasa. Masa asuh Hana terhadap Samuel sampai anaknya cerai susu, selebihnya pembentukkan langsung dari Tuhan melalui keluarga imam Eli. [1 Samuel 1:27-28 (27) Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.(28) Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN] Dengan Samuel diserahkan kepada Tuhan secara khusus maka Tuhan secara khusus membentuknya menjadi menurut keinginan Tuhan berdasarkan kemauan-Nya, kekuasaan-Nya dalam kasih dan rencana-Nya yang khusus bagi semua anak yang diserahkan kepada Tuhan.

Yesus tumbuh menjadi besar bukan semata-mata air susu wanita yang mengandung dan menyusui. Maria sejak mula telah mengetahui bahwa anak yang dikandungnya adalah pekerjaan dan kehendak Tuhan semata. Pernyataan yang sulit dilupakan Maria antara lain, "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." Maria berbahagia bukan karena menyusui. Lukas mencatat kebahagiaan Maria, yang menyusui Yesus adalah :
  • 1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
  • 1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
  • 1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
  • 1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
  • 1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
  • 1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
  • 1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
  • 1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
  • 1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,/li>
  • 1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
Yesus menjawab wanita yang menyatakan berbahagia wanita yang menyusui-Nya dengan menjawab berbahagia adalah orang yang mendengar firman Allah dan memeliharanya. MAria berbahagia karena ia memeliharaan perkataan yang disampaikan Tuhan kepada-Nya bahkan taat melaksanakan Firman-Nya, kehendak-Nya yang unik dalam kehidupan-Nya. [Lukas 11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.]

Menyusui mungkin suatu kebahagian seorang wanita di Israel saat Yesus melayani, namun kebahagiaan ibu-ibu yang anaknya dipakai Tuhan bukan karena air susu ibunya melainkan anaknya diserahkan kepada Tuhan dan Tuhan memiliki rencana yang baik dan indah bagi anak itu melampaui harapan ibu yang menyusui anak-Nya.

×
Berita Terbaru Update