Kejadian 21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak
Sebuah kehidupan keluarga Abraham, Sara dan Hagar yang satu atap dimana Sara dan Hagar telah setuju Allah menjadi hakim diantara mereka sehingga setiap perbuatan mereka bukanlah kehidupan keluarga yang ideal yaitu saling mengampuni tetapi menekankan soal hukum dan keadilan serta legalitas menjadi prinsip dasar hidup berkeluarga.
Hal ini dimulai sejak Hagar mengetahui bahwa dirinya hamil sedangkan nyonya Sara diketahui mandul dan sejak itu segala sesuatu bukan berjalan sesuai kekerabatan yang lahir dari kasih melainkan berdasarkan aneka peraturan dan aspek legalitas dalam sistem sosial masyarakat dengan menempatkan TUHAN sebagai hakim.
Menempatkan Tuhan sebagai hakim adalah tindakan yang tidak memperhitungkan bahwa TUHAN adalah setia terhadap Firman-Nya pasti akan melakukan apa yang difirmankan-Nya namun harus sesuai dengan prosedur dan waktu TUHAN.
Sara dan Hagar saat itu belum sampai kedewasaan rohani namun dikemudian hari mereka menyadari bahwa segala sesuatu untuk mendapatkan apa yang dijanjikan TUHAN memerlukan menunggu waktu TUHAN dan Sara pun kemudian melahirkan anak yang dijanjikan TUHAN setelah Abraham menyerah dan tunduk kepada TUHAN dengan memperbaharui perjanjiannya dengan TUHAN melalui perjanjian sunat. ( SUnat dalam Alkitab bukan tanda kedewasaan seseorang melainkan tanda pasrah diri dan menyerah kepada TUHAN dan TUHAN berjanji akan menolong dan memberi tanda ajaib namun tidak ada kaitannya dengan keselamatan kekal).
Saat perjanjian sunat dilakukan umur Ismael sekitar 13 tahun. Hal yang manarik saat Ishak disapih, Abraham melakukan perjamuan besar, yang diperkirakan Ishak sedang belajar berjalan dan atau sudah berjalan dan diduga umur Ismael sekitar 16 tahun.
Saat disapih dan dalam perjamuan besar tersebut, Abraham tentu memperkenalkan Ishak kepada relasi-relasinya dan seluruh staf, karyawan dan budak-budaknya. Di tengah pesta kemeriahan tersebut, Ismael yang usianya telah masuk usia produktif "bermain-main" dengan Ishak. Kata מְצַחֵֽק yang diterjemahkan bermain memiliki pengertian : membelai, dihibur, bercanda , tertawa, mentertawakan, membuat olahraga, mengejek, bermain. Dalam pemandangan Perjanjian Baru, yaitu Galatia 4:29 kata tersebut diterjemahkan menganiaya. Bermain adalah suatu tindakan yang menyebabkan Ishak bergerak seperti berolahraga sambil diejek dan ditertawakan.
Tidak ada penjelasan yang terperinci dalam Kejadian namun menyebabkan Sara marah dan juga Abraham sebal karena perlakukan Ismael terhadap Ishak yang dalam Perjanjian Baru dinyatakan sebagai bentuk aniaya. Barnes' Notes on the Bible memberi pernyataan bahwa Ismael menyombongkan diri kepada Ishak yang baru saja disapih yang membuat sara marah. Bukankah hal yang sama seperti saat Hagar memandang rendah Sara kemudian menyebabkan kejatuhan Hagar berada di bawah kekuasaan Sara, maka terulang kembali dilakukan Ismael yang menyebabkan Ismael tidak disukai Sara dan meminta Abraham sebagai orang tua Ismael mengusir Hagar dan Ismael. Sedangkan Jonathan ben Uziel dan Targum Yerusalem memberi komentar bahwa pada kesempatan itu Ismael melakukan beberapa ritual berhala bersamaan dengan penyapihan Ishak dan bersama Ishak. Clarke Commentary on Alkitab mengutip sejumlah penafsir yang menyimpulkan bahwa perbudakan Mesir empat ratus tahun, disebutkan Kejadian 15:13, dimulai dengan penganiayaan benih benar oleh putra seorang wanita Mesir.
Ikatan perjanjian antara Hagar dan Sara dihadapan Tuhan bahwa segala keputusan yang mengatur adalah Tuhan, maka saat konflik ini terjadi Tuhan membenarkan tindakan Sara dan memerintahkan kepada Abraham untuk berbuat seperti yang diminta Sara dan Tuhan menyatakan bahwa dalam posisi dihadapan TUHAN bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah yang berasal dari Sara.
Dengan keputusan yang keluar dari TUHAN maka segala sesuatu yang terjadi berada dalam pengawasan, rancangan TUHAN bagi kehidupan Abraham, Sara, Hagar, Ismael dan Ishak dan TUHAN yang akan memberikan penilaian terhadap mereka semua dalam kesetiaan, keadilan dan kebenaran. Abraham bertindak dengan segala tulus hati dan penyangkalan diri untuk mengusir dan memecat Hagar dan Ismael.
Terpisah dari keluarga Abraham, tidak diragukan lagi, menyedihkan terhadap perasaan pihak yang bersangkutan. Tapi itu melibatkan ada kesulitan materi bagi mereka yang berangkat, dan diberikan keuntungan nyata tertentu. Hagar memperoleh kebebasannya. Hagar sudah terlepas dari Sara.
Keberangkatan mereka tidak menyiratkan pengecualian mereka dari hak persekutuan dengan Allah, karena mereka mungkin masih berada di bawah perjanjian dengan Abraham, karena Ismail telah disunat di kemah Abraham, dan pada semua hal mereka (Hagar dan Ismael) berada di bawah perjanjian yang lebih luas yaitu perjanjian Nuh.
Pengusiran hanya penolakan sendiri sukarela mereka dari rahmat-Nya, apakah sebelum atau setelah keberangkatan mereka, yang bisa memotong mereka dari janji kehidupan kekal yang bersifat rohani sekalipun menikmati berkat jasmani secara utuh terbebas dari perbudakan Sara yang sebelumnya budak dari raja Firaun yang kemudian diberikan ke Sara saat Abaraham dan Sara pergi ke Mesir.
Pengusiran dilaksanakan saat keesokan hari setelah acara penyapihan Ishak, pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Mengusir dalam teks Ibrani adalah גרש=garash menandakan tidak hanya untuk mendorong keluar, mengusir, dan mengusir, tetapi juga untuk perceraian, (lihat Imamat 21:7), pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Hagar mantan seorang budak, memiliki kemampuan fisik yang terlatih memikul beban berat sanggup membawa Ismael di bahunya sebab bagaimanapun Ismael telah masuk ahli waris perjanjian akibat sunat sehingga Hagar harus menghormati Ismael sekalipun dia adalah anaknya. Pengusiran menyababkan Ishak sepenuhnya menjadi anak tunggal dan kesulungan , dan memiliki hak untuk aneka warisan dari Abaraham meski sebagian yang telah diberikan kepada Ismael.
Segala perbekalan yang disediakan Abraham habis, namun Allah yang telah memiliki ikatan dengan Ismail karena Ismael telah menerima perjanjian sunat di kemah Abaraham maka Allah pun setia dan memelihara Ismael sehingga Ismael dapat bertahan hidup, tumbuh dewasa, menikah dengan jodoh yang dicarikan oleh Hagar ibunya dan menjadi bangsa besar sesuai dengan janji Allah kepada Ismael karena Abraham. ( ....... sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar {kejadian 21:18)
Tindakan pengusiran tersebut berdampaknya hadir kedamaian atau kenyamanan bagi Sara dan ishak sehingga mereka dapat tumbuh berkembang dengan lebih baik. Tindakan Abraham mengusir sangat melestarikan keharmonisan dalam rumah tangga dengan Sara. Kebingungan dan pertengkaran dalam keluarga Abraham berakhir lega oleh pengumuman kehendak ilahi, yang dalam segala hal, namun menyakitkan untuk daging dan darah, semua orang yang takut kepada Tuhan dan berjalan di jalan-Nya diajarkan untuk taat.
- Home
- וְר֣וּחַ
- Sitemap
- Iman
- Mengenal Allah
- Catatan Keagamaan
- Menyusul
- Syafaat
- Alkitab
- Ebook Kristen
- Blog
- Muse
Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17
Share this
Random Posts
Kontak
Label Mobile
biblika
(83)
budaya
(47)
dasar iman
(96)
Dogmatika
(75)
Hermeneutika
(75)
karakter
(42)
konseling
(81)
Lainnya
(91)
manajemen
(66)
pendidikan
(58)
peristiwa
(69)
Resensi buku
(9)
Sains
(53)
Sistimatika
(71)
sospol
(64)
spritualitas
(91)
tokoh alkitab
(44)
Video
(9)