Kisah kejatuhan manusia kepada kejahatan dalam catatan Alkitab didahului dengan jatuhnya anak-anak Allah. (Kej 6:1-8) Siapakah anak-anak Allah? Banyak pendapat tentang siapa anak-anak Allah? Tiga pandangan utama mengenai identitas dari “anak-anak Allah” adalah bahwa
- mereka adalah malaikat yang jatuh atau
- mereka adalah manusia yang berkuasa, atau
- mereka adalah keturunan yang saleh dari Set yang kawin campur dengan keturunan jahat dari Kain.
- Manusia kebanyakan mementingkan diri sendiri dengan hidup berfoya-foya.
- Seks dan perkawinan fokus kenikmatan hidup.
- Hidup tidak menyenangkan Allah atau tidak mencari perkenanan Allah.
Dalam situasi seperti ini, Roh Tuhan bekerja menyadarkan manusia. Roh-Nya menetap dalam anak-anak Allah namun mereka berkecenderungan menganggap rendah nasihat Roh Tuhan sehingga Roh Tuhan memutuskan tidak selama-lamanya tinggal di dalam manusia yang tidak mau mendengarkan-Nya. (Kej 6:3) Roh Allah bekerja agar pikiran, sikap dan tindakan manusia berubah menjadi berkenan kepada-Nya, melalui pertobatan dan mempercayai janji-Nya.
Tindak manusia yang memilih jalannya sendiri yang mendatangkan kenikmatan sesaat, membuat manusia menghadapi murka Allah dengan suatu tindakan-Nya mengirim Air Bah ( Kejadian 7).
Selama Roh Allah berbicara kepada Anda, lembutkanlah hati Anda. Selama Roh-Nya berbicara, kasih karunia dan aneka kesempatan yang indah dan ajaib dapat diberikan Allah kepada kita umat-Nya. Keinginan Roh bertentangan dengan keinginan daging. Berjalan dalam Roh maka kita menikmati persekutuan dan janji Allah.