Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 28 Oktober 2018

Kejahatan Manusia dan Kejatuhan anak-anak Allah

Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai hati mereka. (Kejadian 6:2).

Kisah kejatuhan manusia kepada kejahatan dalam catatan Alkitab didahului dengan jatuhnya anak-anak Allah. (Kej 6:1-8) Siapakah anak-anak Allah? Banyak pendapat tentang siapa anak-anak Allah? Tiga pandangan utama mengenai identitas dari “anak-anak Allah” adalah bahwa
  1. mereka adalah malaikat yang jatuh atau 
  2. mereka adalah manusia yang berkuasa, atau 
  3. mereka adalah keturunan yang saleh dari Set yang kawin campur dengan keturunan jahat dari Kain. 
Yang membuat (1) memiliki kemungkinan lebih besar untuk dijadikan pegangan adalah fakta bahwa dalam Perjanjian Lama frasa “anak-anak Allah” selalu merujuk kepada para malaikat (Ayub 1:6; 2:1; 38:7). Namun, Matius 22:30 mengindikasikan bahwa malaikat tidak menikah. Alkitab juga tidak memberi alasan bagi kita untuk percaya bahwa malaikat memiliki jenis kelamin, atau dapat bereproduksi.

Tetapi bila mengikuti teks sebelumnya, anak-anak Allah adalah anak-anak manusia yang mengigat perjanjian antara Allah dan Adam, bahwa keturunan Adam akan meremukan kepala ular, dan di dalam Kejadian 5 terlihat adanya silsilah dari generasi ke generasi yang mungkin masih memancarkan rupa Allah (Kej 5:1) sekalipun rupa Allah telah rusak oleh dosa, namun diperkirakan mereka mengigat perjanjian Allah dengan Adam dan Hawa dan ikut mewarisi keteladanan Habel yang memberi dengan persembahan dengan iman dan yang terbaik. Berdasarkan tafsiran, kisah ini terjadi sekitar atau menjelang 1500 tahun setelah penciptaan Adam ( ataukah kejatuhan Adam?). Penduduk bumi meningkat pesat. Manusia pada umumnya berdasarkan catatan Alkitab adalah :
  • Manusia kebanyakan mementingkan diri sendiri dengan hidup berfoya-foya.
  • Seks dan perkawinan fokus kenikmatan hidup.
  • Hidup tidak menyenangkan Allah atau tidak mencari perkenanan Allah.
Keturunan Set yang memiliki fokus perhatian memegang perjanjian Allah, lambat laun tergelincir saat diperhadapkan dengan keadaan adanya wanita cantik yang mengoda mata dan menyeret ke dalam kejahatan.

Dalam situasi seperti ini, Roh Tuhan bekerja menyadarkan manusia. Roh-Nya menetap dalam anak-anak Allah namun mereka berkecenderungan menganggap rendah nasihat Roh Tuhan sehingga Roh Tuhan memutuskan tidak selama-lamanya tinggal di dalam manusia yang tidak mau mendengarkan-Nya. (Kej 6:3) Roh Allah bekerja agar pikiran, sikap dan tindakan manusia berubah menjadi berkenan kepada-Nya, melalui pertobatan dan mempercayai janji-Nya.

Tindak manusia yang memilih jalannya sendiri yang mendatangkan kenikmatan sesaat, membuat manusia menghadapi murka Allah dengan suatu tindakan-Nya mengirim Air Bah ( Kejadian 7).

Selama Roh Allah berbicara kepada Anda, lembutkanlah hati Anda. Selama Roh-Nya berbicara, kasih karunia dan aneka kesempatan yang indah dan ajaib dapat diberikan Allah kepada kita umat-Nya. Keinginan Roh bertentangan dengan keinginan daging. Berjalan dalam Roh maka kita menikmati persekutuan dan janji Allah.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)