Abram adalah keturunan Sem. Abram anak terah lahir di Ur-Kasdim yang lokasinya tidak jauh dari menara Babel. Terah berangkat dari tanah Ur ke Kanaan. Dia pindah dari tanah Ur ke Kanaan - suatu perjalanan jauh pada masa itu dan banyak kemungkinan menghadapi bahaya.
Terah membawa Abram setelah Abram menikah dengan Sarai tetapi tidak kunjung mendapat keturunan. Terah diduga kuat sayang terhadap Abram anaknya yang diketahuinya tidak kunjung memiliki keturunan. Tidak memiliki kemampuan memiliki anak dianggap suatu kutukan dan dipandang rendah dalam masyarakat sekitarnya.
Dalam perjalannya, Terah meninggal di Haran, setelah melihat Haran memutuskan menetap di Haran. Terah melakukan perjalanan dalam usia yang bukan muda, dia telah memiliki cucu yang bernama Lot. Dia meninggalkan tanah Ur untuk mencari kehidupan yang lebih baik, tidak dianggap kutuk dan rendah.
Opini publik, membuat suatu keputusan yang radikal, Terah mengajak Abram meninggalkan tanah UR. Abram dan Sarai mendapatkan perhatian besar dari Terah ayahnya. Permasalah seorang anak terkadang permasalahan yang terasa lebih berat dirasakan seorang ayah dibandingkan dengan anak itu sendiri.
Jeritan akan kondisi yang dialami membawa kesebuah perjalanan yang menemui kedewasaan secara spiritual, mencari kedamaian dalam opini publik terkutuk.
Terah meninggal di Haran - tetapi di Haran Abram sekeluarga menerima panggilan Allah untuk terus melanjutkan perjalanan ke Kanaan dan menerima janji akan memjadi bangsa yang besar dari suatu keluarga yang mandul, dan dianggap rendah dan terkutuk saat keterpurukan karena meninggalnya Terah - ayahnya yang menyayanginya.
Bagaimana hidup anda? Apakah anda dipandang rendah, terkutuk ? Pandang Tuhan Allah yang setia dan sumber pertolongan. Sebagaimana Abram mendapatkan panggilan dan janji dari Allah yang Pencipta yang mendengar jeritan permintaan pertolongan.
Yesus telah merasakan apa yang dirasakan manusia. Dia Firman yang menjadi manusia. Dia turut merasakan apa permasalah kita. Berseru kepada-Nya dan nantikan janji dan pertolongan-Nya. Tuhan adalah Bapa yang setia, sekalipun orang tua meninggal, Dia mengambil alih pemeliharaan. Dia ingin menjadi pemimpin dalam keluarga anda - biarkan Dia memimpin keluarga kita dan keluarga anak kita.