-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Rasul Paulus.

Kamis, 07 Februari 2019 | Februari 07, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-23T19:15:31Z
Rasul Paulus awalnya bernama Saulus (3 – 67 M) lahirkan di Tarsus, sebuah kota metropolis Romawi, propinsi Kilikia (Kis 22:3). Tarsus, di sisi utara, melalui gerbang Kilikia, tergabung dengan budaya Asia Kecil; sedangkan di sisi timur melalui gerbang Syria berhubungan dengan negara-negara Asia, dan di sisi selatan dengan daerah Mediterania.



Rasul Paulus dilahirkan oleh orang tua berkebangsaan Yahudi, dari suku Benyamin (Rom 11:1; Flp 3:5). Menurut Hieronimus, orang tua Rasul Paulus bermigrasi ke Tarsus dari Palestina, namun tetap adalah kaum Yahudi yang taat (Flp 3:5). Mereka kemungkinan adalah orang-orang yang cukup berada, sebab mereka dapat memberikan pendidikan yang baik kepada Rasul Paulus.

Dalam sebuah buku berjudul "Act of Paul", sosok Paulus digambarkan sebagai seorang laki-laki berperawakan kecil tapi kuat, sedikit botak, berhidung seperti kakaktua, dan memiliki kaki yang bengkok. Namun seperti apa perawakan Paulus, belum ada data yang menyebutkannya dengan pasti.

Rasul Paulus diduga mendapat pendidikan secara Yahudi dan juga secara Yunani. Dalam Kisah para Rasul 22:3 dicatat bahwa Rasul Paulus dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dan dari beberapa kutipan sastra Yunani dalam Kisah Para Rasul tentang Areopagus di Athena, menunjukkan kutipan-kutipan yang sering digunakan dalam masyarakat. “Di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada” (Kis 17:28) berasal dari perkataan Epimedes dari Kreta (550-449 BC), atau kelanjutannya: “Sebab kita semua adalah keturunan Allah juga.” (Kis 17:28), adalah dari Aratus (310-240 BC) atau Cleanthes (320-230 BC). Oleh karena itu pakar teologi, Fernand Prat SJ, berpendapat bahwa bahasa Yunani Rasul Paulus diperolehnya bukan dari sekolah, namun dari permbicaraan sehari-hari sedangkan Frederick William Farrar berpendapat Rasul Paulus telah menerima pendidikan bahasa Yunani secara formal.

Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi (Kisah Para Rasul 26:5). Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), Di dalam Kisah Para Rasul dituliskan bahwa Saulus hadir di Yerusalem pada waktu Stefanus, salah satu dari ketujuh diaken, dijatuhi hukuman mati. Waktu itu Saulus masih sangat muda dan ia menyetujui apabila Stefanus dijatuhi hukuman mati. dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus.(Kisah Para Rasul 9)

Dalam melakukan pelayanan misi yang pertama dan kedua, Paulus banyak menghabiskan waktunya untuk memenangkan orang-orang bagi Kristus. Namun, dalam perjalanannya yang ketiga ini, Paulus merasa perlu untuk meluangkan lebih banyak waktunya untuk menyampaikan hal-hal yang lain. Oleh karena itu, pada perjalanannya yang ketiga ini, Paulus banyak mengajar jemaat-jemaat.

Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan perselisihan pendapat antara murid-murid Yesus dari keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi. Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu. Hal ini diakhiri dengan diadakan konsili Yeruselem yang dipimpin oleh Petrus dan Yakobus, saudara Yesus, yang disebut sebagai Sidang Sinode atau Konsili Gereja yang pertama (Kisah Para Rasul 15)
Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting, misalnya:
  • untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu
  • orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).
  • Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.
Setelah perjalanan misi ketiga, Paulus tiba di Yerusalem tahun 57 membawa uang sumbangan yang dikumpulkan untuk jemaat di sana dari kota-kota yang dikunjunginya. Ia disambut hangat, tetapi juga ditanya dengan teliti oleh Yakobus mengenai tuduhan bahwa ia "mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat" Yahudi. Paulus dianjurkan untuk melakukan upacara pentahiran, supaya "semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar.

Tidak berapa lama setelah sampai di Yerusalem, Paulus ditangkap dengan tuduhan membawa orang-orang bukan Yahudi ke dalam Bait Allah. Paulus dibawa ke markas tentara Romawi dan dihadapkan kepada gubernur Romawi Antonius Feliks di Kaisarea. Ia ditahan selama 2 tahun, sampai gubernur yang baru, Perkius Festus, membuka kembali kasusnya pada tahun 59. Karena tidak mau diadili di Yerusalem, Paulus menyatakan banding kepada Kaisar, sehingga kemudian ia dikirim ke Roma dengan naik kapal.

Dalam perjalanannya ke Roma, kapal yang membawa Paulus terdampar di pulau Malta, di mana ia bertemu dengan Publius dan penduduk pulau itu yang menyambut mereka dengan ramah. Setelah 3 bulan di sana, Paulus berangkat lagi dan tiba di Roma tahun 60. Ia tinggal selama 2 tahun dalam tahanan rumah.(Kis 28:16) Lalu tahun 64 kembali masuk penjara lagi sampai dijatuhi hukuman mati (dipenggal) oleh kaisar Nero berdasarkan catatan Eusebius.

Selama hidupnya, Paulus melakukan banyak pelayanan. Dia adalah penginjil terbesar, penanam gereja, pemenang jiwa, dan seorang teolog dari sejarah gereja. Dia adalah penulis 13 dari 27 Kitab Perjanjian Baru.

×
Berita Terbaru Update