Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 23 Desember 2024

Perjumpaan Orang Majus Dengan Yesus

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem Matius 2:1

Matius 2:1-12 adalah sebuah kisah yang melaporkan perjumpaan orang majus dengan Yesus. Hal ini terjadi sebelum peristiwa Yusuf mengambil Anak itu (Yesus) dan ibu-Nya, Maria melarikan diri ke Mesir sehingga terhindar dari tindakan Herodes yang membunuh seluruh anak-anak di bawah umur dua tahun di Betlehem.

Catatan sejarah mencatat bahwa Herodes meninggal terjadi pada tahun Roma 750 SM, tepat sebelum Paskah. Tahun ini bertepatan dengan tahun yang dalam kronologi umum kita adalah 4 SM. Berdasarkan tahun kematian Herodes maka perhitungan tahun kelahiran Yesus diduga terjadi pada tahun umum 5 atau 4 SM.

Orang Majus atau μάγος memiliki latar belakang budaya dan sejarah terkait dan bagian dari kasta pendeta di Persia kuno, yang dikenal karena kebijaksanaan dan pengetahuan mereka tentang bintang-bintang. Mereka sering menjadi penasihat raja-raja dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam masyarakat mereka. Dalam konteks Perjanjian Baru, perjalanan orang Majus ke Betlehem menandakan pengakuan atas jabatan raja Yesus oleh orang-orang non-Yahudi, yang menyoroti cakupan universal misi-Nya.
Berdasarkan HELPS Word-studies, "Orang Majus" diduga berasal suku Median (menurut Herodotus); seorang Magian, salah satu kasta suci, awalnya Median, yang tampaknya telah menyesuaikan diri dengan agama Persia, sambil mempertahankan beberapa kepercayaan lama mereka. Sedangkan menurut Strong adalah:"a sorcerer, a magician, a wizard."

Keberadaan orang Majus dalam catatan Alkitab telah masuk dalam sejarah di Perjanjian Lama. Orang bijak dari timur — Kata Yunani adalah Magi. Nama itu muncul dalam Yeremia 39:3 ; Yeremia 39:13 , dalam nama Rab-Mag, ”Kepala orang Majus.” Di antara orang Yunani kata itu umumnya diterapkan dengan nada cemoohan kepada para penipu yang mengaku memiliki pengetahuan supranatural, dan ilmu sihir sebenarnya adalah seni orang Majus, dan dengan demikian kata itu umumnya digunakan di seluruh dunia Romawi ketika Perjanjian Baru ditulis, Simon Magus adalah Simon si tukang sihir. Akan tetapi, sebagai pelengkap dari ini, ada pengakuan akan ide-ide yang lebih tinggi yang mampu diungkapkan oleh kata itu, dan kita hampir tidak dapat berpikir bahwa penulis Injil akan menggunakannya dalam arti yang lebih rendah. Baginya, seperti halnya dengan Plato, orang Majus dianggap sebagai pengamat surga, pelajar rahasia Alam.

Matius mencatat bahwa orang Majus datang dari Timur ke Yerusalem, melalui bimbingan "Bintang Natal". Jumlah orang Majus yang datang untuk menyembah Firman yang mengosongkan diri serupa dengan manusia dan dinamakan Yesus, menurut tradisi gereja timur menetapkan jumlah orang Majus sebanyak 12 orang, tetapi tradisi Barat menetapkan jumlah mereka sebanyak tiga orang dengan perimbangan berdasarkan tiga hadiah berupa “emas, kemenyan, dan mur” (Matius 2:11) yang diberikan kepada bayi tersebut.

Berdasarkan catatan sejarah gereja yang berasal abad ke-3, orang Majus dianggap sebagai raja, dan diduga muncul sebagai tafsiran sebagai penggenapan nubuat dalam Mazmur 72:11 (“Biarlah semua raja sujud di hadapannya”). Nama tiga orang Majus adalah: Bithisarea, Melichior, dan Gathaspa—muncul dalam sebuah kronik yang dikenal sebagai Excerpta latina barbari. Mereka lebih dikenal sebagai Balthasar, Melchior, dan Gaspar (atau Casper). Menurut tradisi gereja Barat, Balthasar sering digambarkan sebagai raja Arabia atau terkadang Ethiopia, Melchior sebagai raja Persia, dan Gaspar sebagai raja India.

Uskup Reinald dari Cologne, berpendapat bahwa tiga orang Majus adalah wakil dari tiga keluarga Sem, Ham, dan Yafet, dan karena itu salah satu dari mereka digambarkan sebagai orang Etiopia dan ketiga tengkorak mereka, dikatakan sebagai orang majus telah ditemukan pada abad kedua belas oleh keuskupan Cologne, dipamerkan dalam peti mati di katedral besar kota itu.

Hal yang menarik jika orang Majus tersebut adalah dari tiga keluarga yang berbeda dan mewakili Sem, Ham dan Yafet meski mereka digambarkan "orang bijak dari Timur". Bagaimana mereka dapat bersatu melakukan perjalan mengikuti bintang untuk menyembah Yesus yang baru dilahirkan? Sejumlah kemungkinan yang menjawab dugaan ketiga orang Majus terdiri dari berbagai bangsa, adalah:
- Minat Astronomi yang Sama: Orang Majus kemungkinan adalah sarjana atau astrolog, mungkin dari Persia atau Babilonia, tempat astrologi merupakan ilmu yang sangat dihormati. Mereka mungkin dipersatukan oleh minat yang sama dalam astronomi dan kemunculan bintang baru, yang mereka tafsirkan sebagai peristiwa langit penting yang menandakan kelahiran raja baru.
- Tradisi Kenabian Bersama: Ada kemungkinan bahwa orang Majus memiliki akses ke nubuat-nubuat Yahudi atau teks-teks kuno lainnya yang berbicara tentang kedatangan Mesias. Komunitas Yahudi di Babilonia, misalnya, telah terbentuk sejak Pembuangan ke Babilonia, dan pengetahuan tentang nubuat-nubuat Yahudi dapat diketahui oleh orang-orang terpelajar di wilayah tersebut.
- Pertukaran Budaya dan Diplomasi: Sebagai individu dengan status atau pengaruh tinggi, orang Majus mungkin telah menjadi bagian dari misi diplomatik atau pertukaran budaya. Perjalanan mereka dapat dimotivasi oleh alasan politik atau agama, untuk memberi penghormatan kepada tokoh yang mereka yakini akan memiliki pengaruh besar di masa depan.
- Inspirasi Ilahi: Banyak penafsiran Kristen menyatakan bahwa orang Majus diilhami atau dibimbing oleh Tuhan untuk mengenali arti penting bintang dan melakukan perjalanan mereka. Pandangan ini menekankan sifat ajaib dari peristiwa tersebut dan terungkapnya rencana Tuhan.

Orang orang Majus memberitahukan maksud kedatangannya kepada Herodes, untuk menyembah seorang Raja yang baru saja dilahirkan berdasarkan petunjuk yang disampaikan melalui bintang di langit. Orang-orang Majus mendatangi istana raja di Yudea. Mengapa hal ini dapat terjadi?
  1. Allah memberikan visi kepada semua manusia melalui orang Majus tentang rencana dari keputusan Sang Firman mengambil rupa menjadi manusia dan mengunakan nama sebagai Yesus, adalah:
    - Yesus akan menjadi Raja sebab bintang yang muncul menunjuk kepada kelahiran seorang raja yang akan memerintah seluruh dunia. Ini sejalan dengan banyak nubuat dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias.
    - Yesus akan menjadi Terang Dunia: Bintang yang bersinar terang melambangkan Yesus sebagai terang dunia yang akan menerangi kegelapan.
    - Yesus akan menjadi Juruselamat: Kedatangan orang-orang majus menunjukkan bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dinantikan oleh seluruh umat manusia.
  2. Allah memberitahukan misi Yesus dilahirkan di dunia adalah:
    - Menyelamatkan Umat Manusia: Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan maut.
    - Membawa Kebenaran: Yesus datang untuk membawa kebenaran dan cahaya ke dalam dunia yang gelap.
    - Menjadi Raja Damai: Yesus adalah Raja Damai yang akan memerintah seluruh dunia dengan keadilan dan kasih.
  3. Visi dan Misi Ini disampaikan kepada orang-orang Majus melalui:
    - Bintang Timur: Bintang yang dilihat oleh orang-orang majus adalah tanda ilahi yang menunjuk kepada kelahiran Yesus.
    - Nubuatan Kuno: Orang-orang majus, sebagai ahli astrologi, memiliki pengetahuan tentang nubuat-nubuat kuno yang menunjuk kepada kedatangan seorang raja.
    - Panggilan Roh Kudus: Roh Kudus menggerakkan hati orang-orang majus untuk melakukan perjalanan jauh demi bertemu dengan Yesus.
  4. Orang-orang Majus datang ke istana Herodes terjadi karena beberapa kemungkinan alasan, misal:
    - Mencari Petunjuk: Orang Majus mengikuti bintang yang mereka yakini menandakan kelahiran raja baru orang Yahudi. Sesampainya di Yerusalem, pusat politik dan agama Yudea, mereka tentu mencari informasi dari Raja Herodes, dengan asumsi bahwa ia akan mengetahui tentang kelahiran tokoh penting tersebut.
    - Protokol dan Rasa Hormat: Sebagai pejabat tinggi atau cendekiawan asing, orang Majus mungkin mengikuti protokol diplomatik dengan mengunjungi raja yang berkuasa di wilayah tersebut. Ini akan menjadi isyarat rasa hormat dan pengakuan atas otoritas Herodes, bahkan saat mereka mencari informasi tentang raja baru tersebut.
    - Pengukuhan Nubuat: Kunjungan orang Majus ke Herodes juga dapat dimotivasi oleh keinginan untuk menegaskan pemahaman mereka tentang nubuat Yahudi mengenai Mesias. Istana Herodes, dengan aksesnya ke para pemimpin dan teks agama Yahudi, akan menjadi tempat yang logis untuk mencari penegasan tersebut.

Herodes yang menerima kunjungan dari orang-orang Majus segera mengumpulkan semua imam dan ahli Taurat dan bertanya kepada mereka tentang Mesias yang dijanjikan. Hal terpenting adalah dimana lokasi Mesias yang dijanjikan itu dilahirkan serta bilamanakah bintang itu nampak. Orang-orang Majus mendapatkan informasi penting bahwa janji hadirnya seorang pemimpin besar yang akan memerintah Israel adalah benar sesuai nubuat para nabi serta lokasinya di Betlehem. Herodes pun memohon agar setelah orang Majus menemukan Raja yang akan memerintah Israel, segera beritahukan kepadanya sebab ia pun ingin menyembah pula.

Sikap ahli Taurat dan para imam berbeda jauh dengan orang majus serta Herodes. Orang-orang Majus dan Raja Herodes percaya akan hadirnya "Bintang Natal". Ahli Taurat dan Para Imam mereka hanya menyampaikan informasi petunjuk yang diketahui berdasarkan Kitab Suci tetapi tidak ada keinginan untuk memeriksa kebenaran bahwa yang dijanjikan oleh TUHAN itu telah diwujudkan.

Tindakan orang Majus memiliki dampak yang sangat berarti terhadap iman Kristen. Contoh:
  • Universalitas Keselamatan:
    - Kabar Gembira untuk Semua: Kedatangan orang-orang Majus dari Timur menunjukkan bahwa keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi, tetapi untuk semua bangsa di dunia. Ini menggarisbawahi sifat universal dari Injil.
    - Misi ke Seluruh Dunia: Peristiwa ini menjadi landasan bagi misi gereja untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tanpa memandang suku, bangsa, atau bahasa.
  • Pengakuan Yesus sebagai Raja:
    - Raja bagi Semua Bangsa: Orang-orang Majus datang untuk menyembah Yesus sebagai Raja. Ini menegaskan bahwa Yesus adalah Raja bagi semua bangsa dan budaya.
    - Kerajaan Allah yang Universal: Kedatangan orang-orang Majus menjadi simbol dari kerajaan Allah yang akan mencakup seluruh umat manusia.
  • Yesus sebagai Cahaya Dunia:
    - Bintang Timur: Bintang yang menuntun orang-orang Majus melambangkan Yesus sebagai terang dunia yang menerangi kegelapan.
    - Harapan bagi Umat Manusia: Kisah ini memberikan harapan bagi umat manusia bahwa dalam kegelapan, selalu ada cahaya yang akan menuntun kita.

Setelah perjalanan yang panjang, peristiwa perjumpaan orang Majus dengan Yesus terjadi. Orang Majus sangat bersukacita. Bintang yang mereka lihat di Timur berada di tempat Anak itu berada. Orang orang Majus kemudian sujud menyembah serta memberikan hadiah sebagai persembahan kepada Anak yang dilahirkan. Hadiahnya berupa "Emas, Kemeyan dan Mur". Hadiah yang diberikan memiliki makna simbolis yang signifikan, yaitu:
- Emas Simbol Kekuasaan: Emas secara tradisional dipandang sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan, yang melambangkan status kerajaan Yesus sebagai "Raja orang Yahudi." Hal ini sejalan dengan pengakuan orang Majus terhadap Yesus sebagai raja yang layak dihormati.
- Kemenyan Simbol Keilahian: Kemenyan, dupa yang digunakan dalam ritual keagamaan, melambangkan keilahian Yesus dan perannya sebagai seorang pemimpin spiritual. Kemenyan menandakan penyembahan dan penghormatan yang pantas diberikan kepada Yesus sebagai Putra Allah.
- Mur Simbol Kematian dan Penderitaan: Mur, yang sering digunakan dalam pembalsaman, meramalkan kematian Yesus dan penderitaan serta kematiannya di masa depan. Mur menyoroti aspek manusiawi Yesus dan pengorbanannya untuk kemanusiaan.

TUHAN kemudian memberi peringatan melalui mimpi kepada orang Majus untuk tidak kembali menemui Herodes yang telah memohon untuk mengabarkan tentang Yesus, Sang Anak Pengenapan dari Janji Allah. Orang-orang Majus dengan setia mengikuti petunjuk bintang dan mimpi. Ini mengajarkan kita untuk selalu terbuka pada pimpinan Roh Kudus, bertindak dengan iman dalam mencari kebenaran meski harus melakukan perjalanan jauh dan menghadapi berbagai tantangan demi mencari Yesus.

Upah dari mencari Yesus dengan sepenuh hati adalah menemukan Yesus. Jika bertemu dengan Yesus, lazimnya memiliki dampak positif, misalnya:

  • Perubahan Hati dengan pertimbangan:
    - Pengampunan Dosa: Yesus menawarkan pengampunan penuh atas segala dosa dan kesalahan. Ini membawa kelegaan dan kedamaian batin yang mendalam.
    - Cinta yang Tak Bersyarat: Pengalaman kasih Allah yang sempurna melalui Yesus mengubah hati menjadi lebih penuh kasih, belas kasihan, dan pengampunan.
    - Tujuan Hidup Baru: Setelah berjumpa dengan Yesus, hidup mendapatkan tujuan yang lebih besar dan makna yang lebih dalam.
  • Hubungan yang Lebih Dalam dengan Allah:
    - Intimasi: Perjumpaan dengan Yesus membuka jalan bagi hubungan yang lebih intim dan pribadi dengan Allah.
    - Doa yang Mendalam: Doa menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah.
    - Kepercayaan yang Tumbuh: Iman kepada Allah menjadi semakin kuat dan kokoh.
  • Transformasi Pribadi:
    - Pembaruan Rohani: Roh Kudus bekerja dalam diri orang percaya untuk mengubah pikiran, sikap, dan perilaku.
    - Kekuatan untuk Mengatasi Masalah: Iman kepada Yesus memberikan kekuatan untuk mengatasi segala kesulitan dan tantangan hidup.
    - Kehidupan yang Berbuah: Orang percaya dipanggil untuk menghasilkan buah-buah Roh Kudus, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, dan kesabaran.
  • Misi untuk Memberitakan Injil:
    - Kesaksian: Orang yang telah mengalami kasih Allah ingin membagikannya kepada orang lain.
    - Pelayanan: Mereka merasa terpanggil untuk melayani sesama dan membangun komunitas yang berpusat pada Kristus.
  • Harapan akan Kehidupan Kekal:
    - Keyakinan akan Surga: Iman kepada Yesus memberikan harapan akan kehidupan kekal di surga.
    - Kedamaian di Tengah Kesulitan: Meskipun menghadapi penderitaan, orang percaya memiliki pengharapan yang teguh akan masa depan yang lebih baik.

Setelah perjumpaan orang Majus dengan Yesus, muncul berbagai tradisi dan legenda telah berkembang di kalangan umat Kristiani tentang akhir hidup orang-orang Majus. Beberapa di antaranya menceritakan bahwa:
- Kembali ke Negeri Asal: Setelah kembali ke negeri asal mereka, mereka terus menyebarkan kabar baik tentang kelahiran Yesus.
- Menjadi Orang Suci: Beberapa tradisi menganggap mereka sebagai orang suci dan merayakan hari perayaan khusus untuk menghormati mereka.
- Kembali ke Yerusalem: Ada juga tradisi yang mengatakan bahwa mereka kembali ke Yerusalem untuk melanjutkan pencarian mereka akan kebenaran.







Tulisan lainnya:
Bintang Natal
Yesus Sang Bintang Timur Gilang Gemilang
Kelahiran Yesus Dan Keadilan Sosial
Keadilan Rasial Rencana Yesus
Mesias Anak Daud, Antara Injil Lukas Dan Perjanjian Lama
Tiba Saatnya TUHAN Mahakuasa Jadi Raja
Alkitab Dan Zodiak
Astrobiologi Dan Permasalahan Manusia


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (99) Dogmatika (75) Hermeneutika (76) karakter (42) konseling (81) Lainnya (92) manajemen (67) pendidikan (58) peristiwa (70) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)