Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 12 November 2024

Yesus Anak Tunggal Allah

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes 1:14

Kata “Anak Tunggal” berasal dari kata “μονογενής - monogenés” secara harfiah, “satu (monos) dari suatu kelas, genos” (satu-satunya dalam jenisnya). Dalam budaya Yunani kuno, "monogenés" digunakan untuk menggambarkan anak tunggal atau keturunan yang unik, yang menonjolkan status dan nilai khusus anak tersebut dalam sebuah keluarga.

Kata "anak tunggal - μονογενής" yang berhubungan dengan diri Yesus dalam Perjanjian Baru muncul lima kali dan seluruhnya ditulis oleh Rasul Yohanes, yaitu:
  1. Yohanes 1:14; “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.
  2. Yohanes 1:18; “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya”.
  3. Yohanes 3:16; “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
  4. Yohanes 3:18; “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia berada di bawah hukum, karena ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah”.
  5. 1 Yohanes 4:9; “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya”.
Penulis di luar Rasul Yohanes tidak menggunakan kata "anak-Nya - μονογενής" untuk menggambarkan hubungan Yesus dengan Bapa-Nya melainkan cukup dengan kata "anak-Nya - υἱός μου atau Υἱῷ / υἱῷ. Hal itu dapat dilihat misalnya di:
- Matius 3: 17 : “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang berfirman: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Pernyataan langsung dari Bapa ini mengukuhkan status Yesus sebagai Anak Tunggal yang dikasihi.
- Ibrani 1:1-2: "Dahulu kala Allah telah berulang kali dan dengan berbagai cara berbicara kepada bapa-bapa kita oleh para nabi, tetapi pada zaman akhir ini Ia telah Berbicara kepada kita oleh Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai ahli waris segala sesuatu, dan oleh-Nya Ia telah menciptakan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambaran wujud Allah, dan Ia menopang segala sesuatu dengan firman-Nya yang penuh kuasa.” Ayat ini menunjukkan kedudukan Yesus yang unik sebagai perantara baru antara Allah dan manusia. Dalam teologi Kristen, istilah ini terutama digunakan untuk menggambarkan Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang "tunggal", yang menekankan keilahian-Nya sebagai Anak Allah yang unik dan keistimewaan hubungan-Nya dengan Bapa.

Hadirnya "Anak Tunggal Allah" telah disampaikan dalam Perjanjian Lama walaupun tidak ada tulisan nama Yesus melainkan terkait dengan kedatangan seorang Mesias dimana oleh pengikut Kristus adalah "Yesus Kristus", misalnya:
- Yesaya 7:14; “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”.
- Zakharia 9:9; "Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, menyebarkan-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor seekor, seekor berjambul beban yang muda".
- Mazmur 2:7; "Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata padaku: "Anak-Ku kau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini".
- Daniel 7 - tentang "Anak Manusia" yang datang bersama awan-awan langit dan diberikan kekuasaan yang kekal. Makna dari "Anak Manusia" ini sebagai rujukan kepada Yesus Kristus.

Rasul Yohanes mengunakan kata "Anak Tunggal Allah kepada YESUS karena Yesus memiliki keunikan khusus dibandingkan dengan sebutan "anak Allah" kepada yang bukan dalam arti Yesus. Dalam Alkitab mencatat bahwa yang disebut "anak Allah" memiliki beberapa pengertian. Diantaranya adalah:
  1. Konsep Adam sebagai “anak Allah”, namun terdapat perbedaan mendasar yang membedakan antara Adam dan Yesus, seperti:
    Adam sebagai anak Allah memiliki makna yaitu:
    • Makna Literal: Ketika Alkitab menyebut Adam sebagai "anak Allah" (Lukas 3:38), ini menyangkut hubungan ciptaan dengan Pencipta. Adam, sebagai manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah, memiliki hubungan khusus dengan-Nya sebagai penciptanya.
    • Awal manusia: Adam diciptakan dalam keadaan sempurna, hidup dalam harmoni dengan Allah dan alam. Namun, setelah dosa, hubungan ini terputus.
    • Peran Kosmik: Adam tampil sebagai representasi umat manusia, semuanya adalah anak-anak Allah dalam arti bahwa kita semua diciptakan pada awalnya hadir dalam gambar dan rupa Allah.
    • Keberadaannya berasal dari bumi, yaitu tanah di bumi sehingga bersifat alami terikat oleh hukum alam yang ditetapkan TUHAN.
    Yesus sebagai Anak Tunggal Allah memiliki makna yaitu:
    • Makna Ilahi: Ketika Alkitab menyebut Yesus sebagai "Anak Tunggal Allah", ini merujuk pada hubungan ilahi yang unik dan istimewa. Yesus bukan sekedar ciptaan, melainkan bagian dari keilahian itu sendiri karena Dia adalah Pencipta. (Yohanes 1:3)
    • Keilahian: Yesus adalah Allah yang menjadi manusia (inkarnasi). Ia memiliki sifat dan kuasa yang sama dengan Allah Bapa, namun dalam bentuk manusia. Firman itu mengotori diri-Nya menjadi manusia. (Yohanes 1:14)
    • Peran Kosmik: Yesus memiliki peran yang unik dalam rencana keselamatan Allah. Ia adalah Mesias yang dinubuatkan, melestarikan dunia, dan Hakim yang adil.
    • Kelahiran yang Unik: Kelahiran Yesus melalui perawan Maria merupakan peristiwa yang unik dalam sejarah. Tidak ada manusia lain yang dilahirkan dengan cara seperti itu karena DIA berasal dari "Atas" bukan dari "bumi" (Yohanes 3:31)
  2. Konsep orang Israel sebagai "anak Allah", hal ini berdasarkan apa yang tertulis dalam Alkitab, seperti:
    - Keluaran 4:22: "Katakanlah kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel adalah anak-Ku, anak sulung-Ku." Ayat ini secara eksplisit menyebut bangsa Israel sebagai “anak sulung” Allah, yang menunjukkan hubungan yang sangat dekat dan istimewa.
    - Hosea 11:1: “Ketika Israel masih kecil, Aku mengasihinya, dan dari Mesir Aku memanggil anak-Ku.” Ayat ini menggambarkan Allah sebagai seorang ayah yang penuh kasih dan memanggil anak-Nya dari Mesir.
    - Yeremia 31:9: "Aku akan membawa mereka dari negeri utara, dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi, di antaranya ada orang buta dan orang lumpuh, perempuan hamil dan perempuan yang sedang bersalin. Mereka akan datang bersama rombongan besar, mereka akan kembali ke sini." Ayat ini menggambarkan Allah yang mengumpulkan umat-Nya kembali, seolah-olah-olah mengumpulkan anak-anak-Nya.

    Dasar Orang Israel sebagai anak yang diberikan Allah dengan memperhatikan:
    - Perjanjian Allah dengan Abraham: Allah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan berkuasa. Hubungan khusus ini menjadikan bangsa Israel sebagai “bangsa pilihan” Allah.
    - Keluaran dari Mesir: Ketika Allah memerdekakan bangsa Israel dari perpisahan di Mesir, Ia menegaskan kembali status mereka sebagai umat pilihan-Nya.
    - Hukum Taurat: Allah memberikan Hukum Taurat kepada bangsa Israel sebagai tanda perjanjian-Nya dengan mereka. Hukum ini menjadi pedoman hidup bagi bangsa Israel dan menunjukkan kedekatan mereka dengan Allah.

    Implikasi dari ditetapkannya orang Israel menjadi "anak Allah" diantaranya adalah:
    - Hubungan Khusus: Istilah "anak Allah" menunjukkan hubungan yang sangat dekat dan istimewa antara Allah dan bangsa Israel. Mereka adalah umat milik Allah, yang dipanggil untuk menjadi Saksi bagi dunia.
    - Tanggung Jawab: Menjadi "anak Allah" juga memikul tanggung jawab. Bangsa Israel diharapkan hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain.
    - Janji-janji Allah: Sebagai anak-anak Allah, bangsa Israel memiliki hak atas berkat-berkat Allah. Namun, mereka juga harus menanggung konsekuensi jika mereka tidak setia kepada Allah.

    Perbedaan Yesus Kristus sebagai "Anak Tunggal Allah" dengan bangsa Israel disebut sebagai “anak Allah”, misalnya:
    - Sifat: Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, sedangkan bangsa Israel adalah manusia ciptaan Allah.
    - Hubungan dengan Allah: Yesus memiliki hubungan yang unik dan sempurna dengan Allah Bapa sebagai satu hakekat, sedangkan hubungan bangsa Israel dengan Allah bersifat perjanjian.
    - Peran: Yesus adalah penyelamat dunia,sedangkan bangsa Israel adalah umat pilihan yang dipanggil untuk menjadi Saksi bagi dunia.
  3. Konsep orang percaya sebagai anak Allah adalah sebuah anugerah yang luar biasa bagi setiap orang yang percaya. Sejumlah ciri khas yang menandai seseorang sebagai anak angkat Allah, di antaranya:
    - Penerimaan Yesus Kristus sebagai Mesias melalui: "Pengakuan Dosa dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan mengabadikan pribadi mereka disertai tindakan berputar dari jalan hidup yang lama dan berdamai dengan Allah.
    Lahir Baru : - Pengalaman Rohani: Orang percaya mengalami kelahiran baru secara rohani, di mana Roh Kudus diami hati mereka hingga terjadi perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka, baik dalam pikiran, perasaan, maupun tindakan.
    - Ada Hubungan Pribadi dengan Allah ditandai seperti: "Memiliki hubungan pribadi dengan Allah melalui doa dan memikirkan Firman TUHAN serta bersekutu dengan TUHAN secara pribadi dan atau dengan sesama orang percaya.
    - Buah Roh tampak dalam kehidupan, seperti kasih, kegembiraan, kedamaian sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
    - Kerinduan untuk Melayani, misal: "Memberitakan Injil dan melayani sesama dengan semangat rela berkorban untuk kepentingan Kerajaan Allah.
    Kesadaran akan Identitas Baru: - Menyadari bahwa mereka adalah warga surga dan memiliki pengharapan akan kehidupan kekal sehingga dunia dan isinya bukan sebagai prioritas dalam menjalani kehidupan di bumi.
    - Tetap tinggal dan berdiam dalam Kristus dengan tindakan tidak melakukan dosa dan seandainya dosa segera mengkonversi dengan berusaha melalui bantuan Roh Allah melakukan segala ketetapan TUHAN.

    Persamaan dan Perbedaan antara Yesus sebagai Anak Tunggal Allah dan Orang yang Percaya sebagai Anak-anak Allah di antaranya:
    • Persamaannya seperti:
      - Hubungan dengan Allah: Baik Yesus maupun orang percaya memiliki hubungan khusus dengan Allah. Keduanya disebut “anak” karena ada hubungan ketuhanan yang unik.
      - Sifat Ilahi: Dalam konteks tertentu, baik Yesus maupun orang percaya memiliki partisipasi dalam sifat ilahi. Yesus secara penuh adalah Allah, sedangkan orang percaya menjadi "pengambil bagian dari sifat ilahi" (2 Petrus 1:4) melalui Roh Kudus.
    • Perbedaannya seperti:
      - Yesus adalah sebagai Anak Tunggal Allah, sedangkan "Orang yang Percaya" sebagai Anak-anak Allah.
      - Sifat Yesus sepenuhnya Allah sedangkan orang percaya adalah manusia yang diperbarui oleh Roh Kudus.
      - Kelahiran Lahir Yesus dari perawan Maria berasal dari "ATAS" sedangkan orang percaya dilahirkan secara alami sehingga tubuh dari tanah akan kembali ke tanah meskipun ada janji Ilahi akan mengenakan "Tubuh Kemuliaan" bila telah menetap bersama TUHAN di bumi baru dan langit baru.
      - Yesus memiliki peran sebagai : Juru-selamat, Mesias, dan juga ALLAH sedangkan orang percaya adalah mempelai laki-laki Kristus, wakil-Nya di bumi.
      - Hubungan Yesus dengan Allah (Bapa) bersifat: "Erat dan unik, satu hakekat dengan Bapa" sedangkan orang percaya menyebabkan adopsi menjadi anak Allah melalui iman.
  4. Konsep malaikat sebagai anak Allah dapat ditemukan dalam Ayub 1:6 yaitumakhluk surgawi yang mengabdi kepada Allah. Mereka adalah ciptaan Allah yang mulia dan kuat, namun tetaplah ciptaan. Malaikat tidak dilahirkan seperti manusia, mereka diciptakan oleh Allah. Hubungan mereka dengan Allah lebih bersifat ciptaan dengan pencipta, bukan anak dengan ayah dalam pengertian biologi atau teologis seperti hubungan Yesus dengan Allah Bapa. Malaikat disebut sebagai "anak-anak Allah" adalah suatu makna kiasan yang menunjukkan kedekatan mereka dengan Allah sebagai makhluk surgawi yang melayani-Nya.
Tabel antara Anak Tunggal Allah dengan anak Allah

Aspek Anak Tunggal Allah
Yesus Kristus.
Anak Allah
Orang Percaya Malaikat
Hubungan Dengan Allah Satu hakekat dengan Allah Bapa Anak yang diadopsi oleh Allah Ciptaan yang mengabdi kepada Allah
Kelahiran Yang Kekal namun dilahirkan oleh Perawan Maria. Dilahirkan kembali secara rohani oleh air dan Roh. Diciptakan Allah
Peran Juru selamat dunia dan Hakim segalamakhluk Wakil Allah di bumi. Makhluk surgawi yang mengabdi kepada Allah
Sifat Sepenuhnya Allah dan manusia Makhluk yang diciptakan dengan keterbatasan Makhluk yang diciptakan dengan keterbatasan

Yesus sebagai Anak Tunggal Allah Bapa memiliki peran istimewa yang melekat dengan status sebagai Anak Tunggal Bapa. Diantaranya adalah:
  1. Pelindung dunia karena:
    - Korban Pengganti: Sebagai Anak Tunggal Bapa, Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Kematian-Nya menjadi jalan bagi manusia untuk berdamai dengan Allah.
    - Penebus Dosa: Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menghapuskan dosa-dosa kita dan memberikan kita kesempatan untuk hidup kekal.
  2. Pengantara, karena:
    - Jembatan antara Allah dan Manusia: Sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, Yesus menjadi jembatan yang menghubungkan manusia dengan Allah. Melalui Dia, kita dapat mengakses Allah Bapa.
    - Juru Syafaat: Yesus selalu mendoakan umat-Nya kepada Bapa. Doa-doa yang kita panjatkan melalui nama-Nya yang didengar oleh Allah Bapa.
  3. Guru Agung, karena:
    - Pengajar Kebenaran: Yesus mengajarkan kebenaran tentang Allah dan kehidupan yang kekal. Ajaran-ajaran-Nya menjadi pedoman bagi kehidupan kita.
    - Teladan Kesempurnaan: Hidup Yesus yang sempurna menjadi teladan bagi kita untuk mengikuti jejak-Nya.
  4. Raja Segala Raja, karena:
    - Penguasa Alam Semesta: Sebagai Anak Allah, Yesus memiliki segala kuasa di langit dan di bumi. Ia adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuan.
    - Kepala Gereja: Yesus adalah kepala Gereja-Nya. Ia memimpin dan menggembalakan umat-Nya.
  5. Hakim Agung yang akan datang untuk menghakimi dunia, karena:
    - Kebenaran Absolut: Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Ia menjadi tolok ukur bagi segala kebenaran dan kebaikan. Oleh karena itu, penghakiman-Nya adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
    - Keadilan Ilahi: Sebagai Anak Tunggal Allah, Yesus memiliki pemahaman yang sempurna tentang keadilan ilahi. Ia akan menghakimi dunia dengan adil dan benar, sesuai dengan standar kesucian Allah.
Teks lain dalam Alkitab yang menegaskan keberadaan Yesus Kristus sebagai Anak Tunggal Allah, diantaranya:
- Kolose 2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.
- Ibrani 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

Sebagai anak Allah, maka setiap orang percaya yang diadopsi-Nya karena iman dan dimeteraikan oleh Roh Allah melalui baptisan Roh Kudus yang dikerjakan Yesus Kristus maka setiap orang percaya dipanggil untuk bertumbuh dalam kasih karunia demi kasih karunia yang diberikan oleh Yesus Kristus agar semakin hari semakin serupa dengan Kristus Yesus kemudian suatu saat akan diberikan penilaian oleh Yesus Kristus saat menjadi Hakim bagi seluruh makhluk terkait respon menanggapi panggilan yang melekat dengan status anak mengadopsi Allah dan hadiah yang disediakan Yesus Kristus dalam Kerajaan-Nya di bumi yang baru dan langit yang baru.


Tulisan lainnya:
Hak dan Tanggung Jawab Sebagai Anak Allah
Mentalitas Anak-Anak Allah
Kejahatan Manusia Dan Kejatuhan Anak-Anak Allah
TUHAN Itu BAPA.
Yesus Berhak Menerima Segalanya
Kasih Karunia Berdasarkan Kitab Efesus
Hidup Seperti Kristus
Aku dan Bapa Satu.



Lagu thema "Yesus Anak Tunggal Allah"  Gift of Grace


Title: Gift of Grace
Verse 1

Eternal God, in heaven’s light, Chose to step down from holy height.
The only Son, the Father’s own, Came to make Himself known.
Born of a virgin, humble and mild, God in flesh, the holy Child.

Chorus
Jesus, Savior, heaven’s gift, Love poured down, our spirits lift.
Grace unearned, our sins erased, In Your mercy, we’re embraced.
God’s own Son, in humble place, Our redemption, gift of grace.

Verse 2
Fully God, yet clothed in flesh, Love that binds and makes us fresh.
He walked the earth, our pain to bear, Showing mercy, love, and care.
The spotless Lamb, for us to die, So we might live, lifted high.

Chorus
Jesus, Savior, heaven’s gift, Love poured down, our spirits lift.
Grace unearned, our sins erased, In Your mercy, we’re embraced.
God’s own Son, in humble place, Our redemption, gift of grace.

Bridge
From heaven’s throne to manger low, The love of God, so we might know.
Salvation’s hope in Him revealed, Eternal promise, fully sealed.

Chorus
Jesus, Savior, heaven’s gift, Love poured down, our spirits lift.
Grace unearned, our sins erased, In Your mercy, we’re embraced.
God’s own Son, in humble place, Our redemption, gift of grace.

Outro
Thank You, Jesus, gift divine, Grace and love for all of time.
In Your name, we find our way, Eternal life, a bright new day.



Share this

Random Posts

Label Mobile

biblika (84) budaya (47) dasar iman (100) Dogmatika (75) Hermeneutika (76) karakter (42) konseling (82) Lainnya (92) manajemen (68) pendidikan (58) peristiwa (71) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (92) tokoh alkitab (44) Video (9)