Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 23 Maret 2017

Tuhan itu Bapa

Yeremia 3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.

וְאָנֹכִ֣י אָמַ֗רְתִּי אֵ֚יךְ אֲשִׁיתֵ֣ךְ בַּבָּנִ֔ים וְאֶתֶּן־לָךְ֙ אֶ֣רֶץ חֶמְדָּ֔ה נַחֲלַ֥ת צְבִ֖י צִבְאֹ֣ות גֹּויִ֑ם וָאֹמַ֗ר אָבִי֙ [תִּקְרְאוּ־ כ] (תִּקְרְאִי־לִ֔י ק) וּמֵאַחֲרַ֖י לֹ֥א [תָשׁוּבוּ כ] (תָשֽׁוּבִי׃ ק

Teks di atas adalah jeritan hati TUHAN yang ingin mencurahkan segala kakayaan kemurahan-Nya kepada kita sebab Tuhan itu adalah Bapa yang siap bukan saja menerima pertobatan kita tetapi melimpahi dengan segala sesuatu yang telah dijanjikan bila kita menjadi anak-anak TUHAN dan menjadikan TUHAN sesuai dengan kapasitas-NYA sebagai seorang BAPA dengan peran dan fungsi sebagaimana sosok Bapa yang sempurna.  
Barnes' Notes on the Bible memaparkan adanya sesuatu yang kontras antara kebaikan yang berkelimpahan dari Allah dengan ketidakpatuhan Israel. Kebaikan TUHAN yang adalah BAPA kita hendak memberikan kepada bangsa Israel negeri yang indah, milik pusaka yang permai tetapi di lain pihak anak yang dikasihi-NYA tidak setia dan menolak kehadiran Tuhan sebagai BAPA yang Sempurna.

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan melainkan atau bayangan karena pertukaran.
Yakobus 1:17

Tuhan itu Bapa kita, tetapi bangsa Israel menolak Tuhan adalah Bapa dengan tidak patuh dan setia sehingga tidak mengenal dan mengalami kebaikan TUHAN sebagai BAPA yang sangat baik dan kemudian dalam perkembangannya, konsep Tuhan sebagai Bapa bukanlah bahan pelajaran dasar keimanan orang Israel sebab hal ini bukan ditempatkan sebagai bahan pengajaran yang utama dalam membina iman kerohanian bangsa Israel. Bangsa Israel acapkali kehilangan figur Allah itu sebagai Bapa karena ketidaktaatan Israel.Mengapa?

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! 
( Wahyu 3:19)
Dengan
  Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. (Amsal 13:24)
Lihat juga
"Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang." (Ibrani 12:8)
Allah yang melakukan teguran lewat hukuman yang diberikan sebagai seorang BAPA dengan tujuan adanya pertobatan ditanggapi berbeda sehingga menyulitkan bangsa Israel akui TUHAN ALLAH itu adalah BAPA sejati yang ingin anak-anak-NYA menikmati segala kemurahan dari TUHAN. ( Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Roma2:4)
Allah itu Bapa tentu saja bukan bicara secara biologis melainkan hubungan-Nya dengan orang-orang yang percaya dan telah menyerahkan diri kepada-Nya. Tuhan itu "Bapa," Dia adalah pencipta, penanggung-jawab, penjaga dan pemberi. Alkitab memberi gambaran bahwa TUHAN itu Bapa kita karena kita teah ditebus dan menjadi miliknya antara lain, contohnya:
  • Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. ( 1 Yohanes 3:1)
  • Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.(Galatia 3:26) Bandingkan dengan Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; ( Yohanes 1:12)
  • Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. ( Galatia 4:6,7)
Karena Allah itu Bapa maka Tuhan akan mendidik umat-Nya untuk taat dan setia terhdap hukum dan peraturan-Nya dengan sukacita dan tulus dan bila kita lakukan kehendak BAPA maka ada upah yang disediakan TUHAN bagi kita baik saat kita di dunia maupun setelah kita meninggal dunia masuk dalam kemuliaan Bapa di Sorga yang mulia sesuai apa yang dijanjikan kepada kita.
Tuhan itu Bapa kita maka saat ini juga Bapa tahu segala sesuatu yang kita butuhkan dan inginkan tetapi DIA berikan yang terbaik menurut pilihan-Nya bagi kita.

Akhir kata, karena TUHAN itu Bapa kita maka inilah nats Firman TUHAN bagi anak-anak-NYA berdasarkan kitab Ibrani 12:9-11:
*Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
*Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
*Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Tuhan Allah itu Bapa kita, maka kita harus bersyukur kepada-Nya sebab karena TUHAN adalah Bapa kita maka kita pun memiliki keselamatan yang pasti di tangan-NYA. (Diapun akan berseru kepada-Ku: 'Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.' - Mazm 89:26/27)



Tulisan lainnya:
Mentalitas Anak-Anak Allah
Pemulihan Hati Bapa
Pengharapan Hidup Menurut Injil Yohanes
Yesus Utusan Bapa
Rahasia Doa Bapa Kami
Yesus Perantara Dengan Bapa



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (82) budaya (47) dasar iman (93) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)