Full Life memberi komentar bahwa : "Allah menampakkan diri kepada Ishak dan menyalurkan kepadanya janji-janji yang diberikan-Nya kepada Abraham (Kej 12:1-3,7; 13:14-18; Kej 15:1-21; 17:1-8,15-22; 22:15-18). Seperti ayahnya, Ishak harus belajar hidup dengan janji-janji Allah. Bagian yang penting dari janji perjanjian itu adalah hubungan pribadi dengan Allah yang diungkapkan dalam kata-kata, "Aku akan menyertai engkau" (ayat Kejadian 26:24; lihat catatan. --> Kejadian 17:7;"
Setelah meninggalnya Abraham, Ishak mengalami masalah yang pernah dihadapi Abraham, kelaparan di tanah Kanaan, di suatu tanah yang dijanjikan Tuhan kepadanya. Dalam bencana Tuhan memerintahkan untuk tidak datang ke Mesir dan Ishak mendapatkan janji Ilahi di ayat Kejadian 26 : 3 - 5. Ishak pun tinggal di Gerar (ayat 6) Dalam bencana Tuhan menyatakan firman-Nya dan janji penyertaan-Nya. Ishak tahu kehendak Tuhan dan memilih mentaati kehendak-Nya.
Di Gerar, Ishak takut menyatakan bahwa Ribka adalah isterinya sebab kuatir akan dibunuh sebab Ribka elok parasnya. Pada suatu kali menjenguklah Abimelekh, raja Filistin dari jendela, maka dilihatlah Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka isterinya lalu Abimelekh memanggil Ishak dan menyatakan sesungguhnya Ribka itu isterinya bukan saudaranya lalu Abimelekh memberi perintah jangan ganggu Ishak dan Ribka (ayat 11) Ishak bertindak untuk menyelamatkan dirinya tetapi itu keliru sebab Tuhan dapat melakukan perkara yang lebih besar untuk melindungi Ishak dan sekaligus menepati segala janjinya.
Lalu Ishak menabur di tanah itu dan medapatkan hasil seratus kali lipat demikian juga dengan ternaknya, kambing domba dan lembu sapi sehingga ia sangat kaya sehingga berdampak:
- Menimbulkan kecemburuan / iri hati dari orang Filistin.
- Mereka menutup sumur yang digali oleh hamba-hamba Abraham, padahal ternak Ishak membutuhkan air banyak.
- Abimelekh mengusir dari Gerar dan pindah ke lembah Gerar.
Di lembah Gerar, hamba-hamba Ishak mengali sumur. Dua sumur pertama yaitu sumur Esek dan sumur Sitna direbut para gembala Gerar lalu mengali sumur lagi yang dinamai Rehobot karena Tuhan memberi kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini. Ishak setia diam di Gerar (lembah) demi Firman Tuhan yang telah berjanji. Ia tidak melawan dan tidak menyerah.
Ishak lalu pergi ke Bersyeba dan Tuhan menampakkan diri kepada Ishak dan menjanjikan penyertaan-Nya, berkat-Nya dan akan membuat keturunannya bertambah banyak seperti yang dijanjikan kepada Abraham. Ishak diperintahkan jangan takut. Ishak membangun mezbah dan memanggil nama TUHAN (YHWH)
Setelah Ishak mendirikan mezbah bagi TUHAN, maka datanglah Abimelekh, Ahuzat, sahabatnya dan Pikhol, kepala pasukan kepada Ishak. Mereka datang karena telah melihat sendiri bahwa Tuhan menyertai Ishak sehingga mereka ingin mengikat perjanjian dengan Ishak lalu merekapun mengadakan perjanjian. lalu melepaskan Abimelek dan rekannya dengan damai.
Di hari itu hamba-hamba Ishak mendapatkan sumur baru yaitu sumur Syeba.
Ketika Esau berusia empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het dan Basmat, anak Elon orang Het menjadi isterinya namun itu menyebab kepedihan bagi Ishak dan Ribka.
Ishak yang bergaul dengan Allah dan mengerti keinginan Tuhan, ia taat tetap tinggal di Gerar dan setia memegang janji Allah dengan menabur di tanah tersebut diberkati TUHAN dan tetap dapat menjaga hubungan baik dengan Abimelekh meskipun pada awalnya mereka (orang Filistin) iri hati dan merebut sumur-sumur Ishak, semuanya berakhir baik tetapi ada masalah dengan Esau anaknya yang mengambil isteri orang Het.