Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 24 Juli 2018

Terapi Kognitif

Buku terapi kognitif adalah terjemahan dari buku yang berjudul "Feeling Good The New Mood Therapy" dari David D Burns, M.D. pada tahun 1980. Buku ini ditulis sebagai penghargaan kepada pembimbingnya yaitu Aaron T. Back, M.D seorang psikiater yang terlatih dalam teori Freudian, menganalisa mimpi-mimpi pasien untuk menemukan petunjukk agar dapat mengubur sikap permusuhan atau kemarahan yang terpendam dalam diri mereka dengan alat ukur yang disebut free association. Alat ukur membantu melakukan pendekatan dengan pasien melalui terapi kognitif / cognitive behaviour therapy.
Terapi kognitif adalah suatu terapi yang lebih efektif mengelola pasien bila dibandingkan dengan pendekatan orientasi obat dengan bertumpu kepada obat antidepresi. Riset Dr. Myrna Weissman dari Universitas Yale menyimpulkan keunggulan terapi kognitif dibandingkan terapi spesifik lainnya. Terapi kognitif dikembangkan berdasarkan tesis Dr. Beck berdasarkan empat pemikiran sederhana. Pemikiran itu adalah:
  1. Bila anda sedang mengalami depresi atau kecemasan, maka Anda berpikir secara tidak logis dan negatif, dan secara tidak sadar akan melakukan tindakan yang menyalahkan diri sendiri.
  2. Dengan sedikit tindakan usaha, Anda dapat melatih untuk meluruskan pola pikir Anda yang terbaik.
  3. Dengan meghilangnya gejala-gejala sakit Anda, Anda akan bahagia dan produktif kembali, serta mulai menghargai diri sendiri.
  4. Sasaran-sasaran ini biasanya dapat dicapai dalam waktu relatif singkat, dengan mengunakan metode-metode yang langsung pada sasaran.
Terapi kognitif dari tesis Dr. Beck menekankan bagaimana Anda berpikir dan merasakan tentang sesuatu, pada saat tertentu. David D Burns, M.D. sebelum mengenal terapi kognitif memiliki kecenderungan mengandalkan obat-obat antidepresi dan terkadang gunakan ECT. ECT saat ini berbeda dengan masa silam karena daya listrik telah diturunkan. ( Di tulis tahun 1980)

Beck mengunakan terapi kognitif sejak tahun 1950 dengan thenik modifikasi "mood" dengan tujuan memperbaiki simtomatik memahami emosi abnormal dengan fokus murung dan sedih, kendali diri dan prohylaxis. Ruang lingkup terapi kognitif berputar akibat emosi yang abnormal sehingga terapi kognitif kurang efektif bila menghadapi kasus seperti sindrom cushing yang diakibatkan tumor kelenjar adrenalin yang memproduksi terlalu banyak kortisol, over dosis atau alergi obat prednisone, gangguan hormon hormon yang mengatur fungsi psikologis dan fisiologis seperti poros hypothalamus - pituitary-andrenal yang menyebabkan keadaan abnormalnya biogenic anime dan neurofisiologis. Depresi yang diakibatkan kondisi tubih secara medis sangat kecil bila dibandingkan yang diakibatkan cara berpikir dan emosi yang negatif.

David D. Burns melalui "Mood Clinic" memberi pandangan mengenai prinsip prinsip depresi sebagai berikut :
  1. Terapi kognitif menyatakan semua rasa murung diciptakan oleh kesadaran atau pemikiran.
  2. Jika anda sedang merasa depresi, pemikiran anda dikuasai yang negatifan yang mendalam.
  3. Pemikiran negatif menyebabkan kekacauan emosional sehingga hampir selalu berisi penyimpangan atau keterputarbalikan.
Pendekatan terapi kognitif seolah-olah membuat suatu terobosan yang penting menghadapi depresi yang terkait dengan rasa murung melalui adanya tes pengukur depresi Beck untuk menginterpretasikan tingkat-tingkat stes sehingga menjadi sesuatu yang kontemporer dan oleh Burn dianggap tidak akurat hingga ia membuat siklus kelesuan tetapi kasus-kasus tersebut telah ada sejak purbakala dan muncul dalam sejarah manusia dan dicatat juga oleh Alkitab. Tidak melakukan apa pun juga adalah gambaran dari dir anda sendiri dalam salah satu atau lebih dari : keputusasaan, ketidak-berdayaan, menyalahkan diri sendiri, loncat ke kesimpulan-kesimpulan, perfeksionisme, takut akan kegagalan, ketakutan akan keberhasilan, ketakutan akan penolakkan / celaan, keterpaksaan dan kebencian, toleransi yang rendah terhadap frustasi, rasa bersalah. Penulis menyarankan membuat lembar anti penundaan, catatan harian disfungsional dan lembar peramalan kesenangan dll.

Dalam terapi memiliki kecenderungan mengabaikan Allah yang mampu melakukan terobosan yang spektakular tetapi Terapi Kognitif David Burn tidak seperti Ralph Metzner mencampurkan dengan tantra, tarot, alchemy, astrologi yang memanfaatkan dunia spritual dan membuka kesempatan penguasa spritual bekerja sekaligus menutup/membatasi ruang gerak Roh Allah.

Harga diri adalah salah satu hal penting dalam terapi kognitif, karena harga diri sebagai harga mutlak lepas dari depresi. Harga diri mengandung suatu perbedaan yang tajam dengan sudut pandang Alkitab yang menganjurkan mencontoh kepada Yesus. Sepintas terlihat serupa tanggapan harga diri dengan suasana hati gembira.

Burn mengupas silat lidah saat hadapi tekanan. Kekristenan dan terapi kognitif memiliki banyak perbedaan landasan berpikir sekalipun memiliki persamaan yakni menangani penderita stres dan depresi agar menjadi normal kembali. Perbedaan seperti :
  • Menangani kasus kemarahan yang mengunakan asas manfaat karena pertimbangan keadilan dan moralitas yang relatif sedangkan dalam kekristenan adalah bentuk perwujudan hukum kasih, kebenaran dan keadilan.
  • Mengupas rasa bersalah yang dlam terapi kognitif mengharuskan adanya tanggapan rasional sehingga menghasilkan perasaan lega dan memiliki nilai manfaat sedangkan dalam kekeristen haruslah bukan diatasi dengan asas manfaat tetapi masalah kebenaran.
  • dst.
Secara umum buku ini berguna dalam melakukan terapi sehingga pelayanan dapat terarah, tetapi haruslah melibatkan TUHAN sang Pencipta untuk membantu mengatasi persoalan. Pola landasan harus masuk ke dalam aspek kebenaran, keadilan dan kebaikan Allah yang penuh kasih, kuasa dan yang menaruh empati terhadap semua orang yang letih lesu dan berbeban berat sebab Ia mau memberikan kelepasan, kelegaan dan kedamaian serta jalan ke luar atasi segala hal.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)