Terapi kognitif adalah suatu terapi yang lebih efektif mengelola pasien bila dibandingkan dengan pendekatan orientasi obat dengan bertumpu kepada obat antidepresi. Riset Dr. Myrna Weissman dari Universitas Yale menyimpulkan keunggulan terapi kognitif dibandingkan terapi spesifik lainnya. Terapi kognitif dikembangkan berdasarkan tesis Dr. Beck berdasarkan empat pemikiran sederhana. Pemikiran itu adalah:
- Bila anda sedang mengalami depresi atau kecemasan, maka Anda berpikir secara tidak logis dan negatif, dan secara tidak sadar akan melakukan tindakan yang menyalahkan diri sendiri.
- Dengan sedikit tindakan usaha, Anda dapat melatih untuk meluruskan pola pikir Anda yang terbaik.
- Dengan meghilangnya gejala-gejala sakit Anda, Anda akan bahagia dan produktif kembali, serta mulai menghargai diri sendiri.
- Sasaran-sasaran ini biasanya dapat dicapai dalam waktu relatif singkat, dengan mengunakan metode-metode yang langsung pada sasaran.
Beck mengunakan terapi kognitif sejak tahun 1950 dengan thenik modifikasi "mood" dengan tujuan memperbaiki simtomatik memahami emosi abnormal dengan fokus murung dan sedih, kendali diri dan prohylaxis. Ruang lingkup terapi kognitif berputar akibat emosi yang abnormal sehingga terapi kognitif kurang efektif bila menghadapi kasus seperti sindrom cushing yang diakibatkan tumor kelenjar adrenalin yang memproduksi terlalu banyak kortisol, over dosis atau alergi obat prednisone, gangguan hormon hormon yang mengatur fungsi psikologis dan fisiologis seperti poros hypothalamus - pituitary-andrenal yang menyebabkan keadaan abnormalnya biogenic anime dan neurofisiologis. Depresi yang diakibatkan kondisi tubih secara medis sangat kecil bila dibandingkan yang diakibatkan cara berpikir dan emosi yang negatif.
David D. Burns melalui "Mood Clinic" memberi pandangan mengenai prinsip prinsip depresi sebagai berikut :
- Terapi kognitif menyatakan semua rasa murung diciptakan oleh kesadaran atau pemikiran.
- Jika anda sedang merasa depresi, pemikiran anda dikuasai yang negatifan yang mendalam.
- Pemikiran negatif menyebabkan kekacauan emosional sehingga hampir selalu berisi penyimpangan atau keterputarbalikan.
Dalam terapi memiliki kecenderungan mengabaikan Allah yang mampu melakukan terobosan yang spektakular tetapi Terapi Kognitif David Burn tidak seperti Ralph Metzner mencampurkan dengan tantra, tarot, alchemy, astrologi yang memanfaatkan dunia spritual dan membuka kesempatan penguasa spritual bekerja sekaligus menutup/membatasi ruang gerak Roh Allah.
Harga diri adalah salah satu hal penting dalam terapi kognitif, karena harga diri sebagai harga mutlak lepas dari depresi. Harga diri mengandung suatu perbedaan yang tajam dengan sudut pandang Alkitab yang menganjurkan mencontoh kepada Yesus. Sepintas terlihat serupa tanggapan harga diri dengan suasana hati gembira.
Burn mengupas silat lidah saat hadapi tekanan. Kekristenan dan terapi kognitif memiliki banyak perbedaan landasan berpikir sekalipun memiliki persamaan yakni menangani penderita stres dan depresi agar menjadi normal kembali. Perbedaan seperti :
- Menangani kasus kemarahan yang mengunakan asas manfaat karena pertimbangan keadilan dan moralitas yang relatif sedangkan dalam kekristenan adalah bentuk perwujudan hukum kasih, kebenaran dan keadilan.
- Mengupas rasa bersalah yang dlam terapi kognitif mengharuskan adanya tanggapan rasional sehingga menghasilkan perasaan lega dan memiliki nilai manfaat sedangkan dalam kekeristen haruslah bukan diatasi dengan asas manfaat tetapi masalah kebenaran.
- dst.