Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 29 Mei 2017

Mengasihi Allah

Matius  22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

 Yesus ditanya, perintah mana yang terbesar. Yesus menjawab bahwa seorang harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran. Perintah kedua adalah mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Yesus mengajarkan bahwa Allah Maha Tahu dan Maha Kasih. Allah itu Roh. Allah itu Maha Pengasih dan Pengampun.

Dalam ajaran maupun kehidupan devosional dan doanya, Yesus sering menyebut ALLAH sebagai Kasih, dan Bapa, Dia mengajar murid-muridnya berdoa Bapa kami. (Mat 6:9). Yesus pun mengatakan bahwa diri-Nya dan Bapa adalah satu. Dia memberitahukan murid-murid-Nya bahwa barang siapa yang telah melihat Dia (Yesus), telah melihat Bapa. Dia juga mengatakan bahwa tidak seorangpun datang kepada Bapa kalau tidak melalui AKU (Yesus). Dalam kematian di salib, Yesus berseru, "Bapa ampuni mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Yesus adalah perwujudan kasih Allah. Dia dan Bapa adalah satu. Kasih-Nya adalah kasih Allah.

Yesus Kristus TUHAN berkata kepada pengikut-Nya untuk mengasihi. Manusia mengasihi karena Allah telah lebih dahulu mengasihi. Tanpa mandapatkan kasih Allah, manusia sulit mengasihi Allah yang tidak kelihatan dan tidak dikenalnya. Firman menjadi manusia sehingga manusia mengalami perjumpaan karena karya-Nya yang penuh kasih itu mendapat respon positif sehingga ada kekuatan untuk mengasihi Allah.
Mengasihi Allah yang dikehendaki Allah meliputi Jiwa , hati dan pikiran. Kasih yang diharapkan Tuhan adalah bentuk kasih seutuhnya dari manusia. Kasih seutuhnya bukan saja berbicara kepada sudut pandang hukum dan kehendak Allah yang disampaikan kepada manusia, namun terletak kepada kualitas keintiman hubungan pribadi dengan Allah yang terdapat dalam natur dan esensi pribadi-NYA.

Wujud mengasihi Allah dapat tergambar dalam sikap kita kepada Allah, yaitu misalnya:
  • Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” 
  • Yohanes 14:21-24 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku;”
  • 1 Yohanes 5:2-3 “Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat.”
Arti sesungguhnya dari mengasihi Allah adalah berusaha melakukan apa yang berkenan kepada-Nya, apa yang menyenangkan hati-Nya. Dan ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan setiap hari dengan tanda kita mengasihi sesama manusia.

  • 1 Yohanes 4:19-21 “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.”

Allah mengasihi manusia sedemikian rupa sehingga pribadi-Nya, Firman menjadi manusia. Kasih-Nya yang diwujudkan melampaui kemampuan akal, hati dan jiwa manusia disodorkan kepada manusia agar manusia mengenal-Nya bahkan mati untuk manusia berdosa. ( Yohanes 15:13 berkata "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.") Tanpa mengenal dengan baik dan benar tidak mungkin manusia mengasihi Allah secara pribadi-Nya karena hal tersebut hanya di dapat dalam perjumpaan secara pribadi. Tanpa perjumpaan pribadi dengan Allah, bentuk maksimal yang dapat diberikan dalam rangka mengasihi Allah adalah mengetahui hukum Allah dan kehendak Allah dan dengan kekuatan berusaha mengikuti dan mentaati-Nya.

Doa Yesus agar umat-Nya menjadi satu dengan-Nya sebagaimana DIA dan BAPA adalah SATU. Mengasihi Allah hanya dapat dikerjakan jika kita tinggal di dalam DIA, dan Dia di dalam kita. Perintah mengasihi Allah karena Dia menghendaki kita menjadi satu dengan DIA. Yohanes  17:11 :"Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita."
Bila kita mengasihi-Nya maka kita mendapatkan pemeliharaan istimewa dari BAPA. Menjadi satu seperti Yesus dan Bapa adalah SATU adalah alasan terkuat yang memberi kepastian bersama-Nya sampai kekekalan.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)