Esau yang menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan ayahnya, berkatalah kepada dirinya sendiri : "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku tidak lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku akan kubunuh." Perkataan tersebut diketahui oleh Ribka maka Yakub disuruh lari kepada Laban di Haran. Jika kemarahan Esau sudah surut dan melupakan apa yang telah engkau perbuat Ribka akan menyuruh orang yang menjemput engkau (Yakub)
Ribka berkata kepada Ishak, mengeluhkan tentang istri Esau yakni orang Het dan menyatakan apabila Yakub memperistri orang Het seperti Esau, apa gunanya aku (Ribka) hidup. Ishak kemudian memanggil Yakub, lalu memberkatinya serta berpesan kepadanya agar tidak mengambil isteri orang Kanaan melainkan pergilah ke Padan-Aram , ke rumah Batuel, ayah ibumu dan ambillah dari situ seorang istri dari anak-anak Laban, saudara ibumu.
Yakub diberkati oleh Ishak dalam perjalanan yang ditempuhnya ke Padan- Aram. Berkat itu adalah:
- Moga-moga Allah Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi sekumpulan bangsa-bangsa.
- Moga-moga Ia memberikan kepadamu berkat yang untuk Abraham, kepadamu serta kepada keturunanmu, sehingga engkau memiliki negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yang telah diberikan Allah kepada Abraham."
Esau melihat bahwa Yakub diberkati Ishak dan berangkat ke Padan-Aram untuk mengambil isteri dari situ dan jangan dari perempuan Kanaan, Esau menyadari bahwa tidak disukai oleh ayahnya maka Esau mengambil Mahalat anak Ismael adik Nebayot.
Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary memberi pernyataan bahwa Esau berharap dengan memuaskan orang tuanya dalam satu Hal untuk menebus semua kenakalan sebelumnya. Tapi dia hanya memperburuk keadaan, dan meski dia tidak menikahi "istri anak-anak perempuan Kanaan," dia menikah dengan keluarga yang ditolak Tuhan. Ini menunjukkan sebuah reformasi parsial, namun tidak ada pertobatan, karena dia tidak memberikan bukti untuk meruntuhkan tujuan dendamnya terhadap saudaranya, atau menghargai semangat saleh yang akan memuaskan sang ayah-dia seperti Mikha (lihat Hakim 17:13).
Matthew Henry berpendapat:
- Esau menggabungkan dirinya dengan kaum yang sudah ditolak Allah, dan berusaha menguatkan kepura-puraannya sendiri dengan bantuan kepura-puraan yang lain.
- Ia mengambil istri ketiga, sementara, dari semua yang terlihat, dua istrinya yang lain belum meninggal ataupun diceraikan.
- Ia melakukannya hanya untuk menyenangkan ayahnya, bukan untuk menyenangkan Allah. Karena sekarang Yakub disuruh pergi ke sebuah negeri yang jauh, Esau akan sering-sering tinggal di rumah, dan ia berharap untuk menghibur ayahnya sedemikian rupa sehingga berhasil membujuk dia untuk membuat wasiat baru, dan meneruskan janji itu kepadanya, dengan mencabut pengaturan yang baru dibuat untuk Yakub.
Keil and Delitzsch OT Commentary mencatat Yakub berangkat dari Rumah Orangtua. Pengaduan Ribka mengingatkan Ishak atas panggilannya sendiri, dan tugas konsekuensinya untuk menyediakan pernikahan Yakub dengan cara yang sesuai dengan nasehat ilahi keselamatan.
Keberangkatan Yakub ke padanAram adalah penyelesaian Ilahi yang menguatkan Janji Allah kepada keturunan Abraham yaitu Yakub dan sekaligus mengugurkan rencana Esau untuk membunuh Yakub yang telah menipu dan merampas berkat sebagai anak sulung, dan Esau menyadari mengambil perempuan Het itu tidak disukai orang tuanya
Yakub akibat memicu kemarahan Esau harus lari ke Mesopotamia daerah Padan Aram sekaligus mencari isteri baginya di rumah Batuel, anak perempuan dari Laban.