Pandangan tentang Sabat menurut Fraser Haug adalah :
Tahun sabat saat menentikan kegiatan menaman pada tahun ketujuh. Hal ini menciptakan suatu resiko keuangan, bahkan resiko keberadaan mereka. Karena mereka tidak menyediakan bagi diri mereka sendiri dengan pekerjaan tangan mereka, mereka harus bergantung kepada Allah dengan cara yang lebih besar.
Fraser Haug menyatakan kepastian akan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu yang kita miliki. Jika kita dipimpin oleh Allah setiap hari, dengan melakukan apa yang Dia tunjukkan kepada kita dan susunan prioritas yang Dia tetapkan, maka Dia akan membuat Diri-Nya sendiri bertanggungjawab atas apa yang tidak dapat kita lakukan. Itulah makna Sabat -- persahabatan dengan Pencipta dan mempercayai Pencipta.
- Tuhan-lah yang pertama kali menjalankan hari Sabat. Dia dapat saja terus menciptakan lebih banyak spesies, lebih banyak tanaman, lebih banyak galaksi. Tetapi Dia berhenti, sambil berkata, "Cukup, sudah cukup."
- Sabat lain dijalankan orang Israel (sering diabaikan dan cenderung tidak diajarkan terlebih dipraktekkan) adalah bercocok tanam selama enam tahun dan tidak Kunci istirahat pada hari Sabat adalah kepatuhan. Hal ini seperti melatih seekor anjing untuk mengambil barang yang kita lemparkan. Anda melempar sebatang kayu selama enam kali, dan memberitahukanya, "Ambil!" jika pada kali ketujuh, Anda melemparkan tongkat dan berkata, "Duduk !" inilah ujian kepatuhan besar. Jadi kita harus belajar "duduk" atau istirahat, mempercayai Allah untuk menyelesaikan pekerjaan yang Dia telah mulai.
Tahun sabat saat menentikan kegiatan menaman pada tahun ketujuh. Hal ini menciptakan suatu resiko keuangan, bahkan resiko keberadaan mereka. Karena mereka tidak menyediakan bagi diri mereka sendiri dengan pekerjaan tangan mereka, mereka harus bergantung kepada Allah dengan cara yang lebih besar.
Fraser Haug menyatakan kepastian akan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu yang kita miliki. Jika kita dipimpin oleh Allah setiap hari, dengan melakukan apa yang Dia tunjukkan kepada kita dan susunan prioritas yang Dia tetapkan, maka Dia akan membuat Diri-Nya sendiri bertanggungjawab atas apa yang tidak dapat kita lakukan. Itulah makna Sabat -- persahabatan dengan Pencipta dan mempercayai Pencipta.