-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bumi Pintu Gerbang Kekekalan

Kamis, 05 Juli 2018 | Juli 05, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-05T21:36:50Z
Karena Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Matius 5:18.

Selama belum lenyap langit dan bumi berarti suatu saat langit dan bumi akan lenyap. Dalam Matius 24:35 tertulis : "Langit dan bumi akan akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Mengapa Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, tetapi suatu saat akan berlalu? Apakah maksud Tuhan menjadikan langit dan bumi, agar dapat mewujudkan suatu hukum Taurat? Bukankah akibat adanya hukum Taurat, maka Firman yang menjadi manusia harus mengenapi hukum Taurat yang adalah hasil ketetapanNya sendiri? ( Mat 5:17) Apakah yang dicari dengan hukum Taurat? Bagaimana keterkaitan antara hukum Taurat dengan lenyapnya langit dan bumi? Apakah hukum Taurat adalah bagian dari skenario untuk menghadirkan kerajaan Allah di bumi seperti di sorga? ( Mat 6:10) Ataukah karena bumi dengan hukum Taurat sudah melupakan dan terhilang dari kerajaan Allah maka Yesus datang ke dunia dan mengajar manusia untuk kembali menghadirkan kerajaan Allah di bumi seperti di sorga? Jika manusia di ajarkan agar kerajaan-Mu di bumi, mengapa bumi justru akan lenyap? Bukankah bahwa Anak Manusia, yakni Yesus akan datang di awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya sebagai perwujudan hadirnya kerajaan Allah di bumi? ( Mat 24:30-35)

Dalam Matius 12:42 memberitahukan bahwa akan ada waktunya, manusia diadili dalam suatu penghakiman. Bila hukum Taurat tetap ada sampai lenyap langit dan bumi, maka hukum yang memiliki kans sangat besar dipakai adalah hukum Taurat. Bagaimana untuk dapat mengerti hukum Taurat? Apakah diperlukan hikmat seperti tercantum dalam Matius 12:43? Hikmat seperti bagaimanakah yang terkait dengan lenyapnya bumi ini?

Dalam Matius 6:20 dikatakan kumpulkan hartamu di sorga. Mengapa harus memikirkan harta di sorga? Bagaimana kita mengetahui berapa banyak yang sudah terkumpul atau apakah nama kita sudah tercatat dalam kerajaan Allah sebagai warga negara sorga? Apakah karena di bumi ada ngengat dan karat yang merusak dan pencuri yang mencuri? ( Mat 6:19) ataukah karena tidak ada gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai penganti nyawanya? ( Mrk 8:36-37) Apakah karena bumi hanyalah sementara saja dan semua manusia yang hidup di bumi sedang menuju kepada ke kekalan antara sorga dan neraka?

Dalam Wahyu 20:11 dan 21:1, terungkap bahwa langit dan bumi akan lenyap, tetapi Allah akan membuat bumi yang baru dengan kondisi Allah tinggal bersama-sama dengan manusia, dan manusia melihat secara nyata kemuliaan, lalu mengapa Allah sampai harus dua kali menciptakan langit dan bumi? Dari sudut pandang teologia, bumi sekarang merupakan dunia yang terletak di antara Surga dan neraka, sehingga setiap orang yang berada di bumi akan dibawa menuju Surga atau Neraka.

Apakah Allah kejam sehingga manusia dibiarkan begitu saja untuk memilih sesuai hak kebebasannya sehingga memiliki kecenderungan menuju neraka akibat dosa? Bukankah semua orang tidak mungkin dibenarkan oleh Allah oleh Hukum Taurat? Alkitab menjelaskan bahwa Allah yaitu Firman bertekad bahwa Ia lebih baik menjadi sama dengan manusia demi kita daripada hidup di surga tanpa kita - manusia. Dia sangat menginginkan kita tidak masuk neraka dan Ia membayarnya dengan harga yang mahal yaitu melalui pengorbanan-Nya di kayu salib supaya kita tidak harus menderita di neraka. Bukankah dunia adalah sesuatu penderitaan bagi Sang Firman saat Firman menjadi manusia? Harga telah dibayar, kita telah ditebus. Tetapi kita masih harus memilih, seperti halnya hadiah, pengampunan bisa ditawarkan, tetapi tidak akan sampai kepada kita kalau kita tidak memilih untuk menerimanya.

Yesus menawarkan pengampunan dan hidup yang kekal, dan untuk memperoleh pengampunan kita harus memilih menerimanya ( 1 Ptr 1;18-23) Menerima adalah keputusan pribadi, keputusan memerlukan pemikiran dan ketenangan. Waktu saat ini masih ada untuk mengambil keputusan memilih karena bumi akan lenyap dan merupakan pintu gerbang menuju kekekalan di sorga atau di neraka.

×
Berita Terbaru Update