Lidah adalah indera pengecap yang dikaruniakan Tuhan. Connoisseur pekerjaan yang langka dan dibayar tinggi sangat mengantungkan pekerjaannya kepada fungsi lidah sebagai pengecap sehingga dapat mengidentifikasikan cita rasa makanan atau minuman. Connoisseur memiliki langit langit yang baik yang secara ilmiah dijalankan oleh tonjolan tonjolan pengecap dimana terdapat antara 5000 sampai 10000 tonjolan pada papil papil lidah. Sekalipun kita tidak berprofesi sebagai Connoisseur indera pengecap melindungi dari bahan bahan makanan dan minuman yang berbahaya.
Penelitian menunjukkan lidah manusia dapat merasakan :
- Rasa manis dari 0,000.001 gram sakarin.
- Rasa pahit dari 0,000.004 gram kina.
- Rasa pahit dari 0,000.05 gram kafein.
- Rasa asam dari 0,000.01 gram asam klorida.
- Rasa asin dari 0,001 gram dari garam meja.
Kepekaan lidah membutuhkan kesehatan seluruh penampang pupil pengecap (papilla vallata) karena bagian depan peka rasa manis sedangkan pahit dirasakan dibagian lebih belakang dan bagian tepi lebih belakang rasa asam dan yang lebih keujung lidah sebelah depan lebih peka rasa asin.
Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi selain sebagai indra pengecap juga berfungsi sebagai:
- mengaduk makanan di dalam rongga mulut
- membantu proses penelanan
- membantu membersihkan mulut
- membantu bersuara/berbicara
Tindik lidah adalah salah satu tindik dari sejumlah tindak yang dilakukan manusia yang terhisab dalam sistem budaya. Tindik antara lain:
- Tindik pusar
- Tindik putting susu,
- Tindik telingga.
- Tindik alis mata.
Tidak semua orang melakukan tindik, biasanya adalah petinggi adat sampai dukun pelaku ritual tertentu. Selain itu raja dan keluarganya juga ditandai dengan tindikan di tubuh mereka. Orang Romawi melakukan tindik di bagian puting bagi para prajuritnya sebagai tanda kesetiaan dan kejantanan. Sementara suku Indian Maya menindik lidah sebagai bagian upacara ritualnya.
Sekarang ini, tindik diidentikan dengan kebebasan berekspresi dan mode. Berbagai alasan orang menindik bagian tubuhnya dan beragam pula anggota tubuh yang ditindik. Tindik pusar salah satunya, alasan yang paling sering dipakai adalah menambah aura seksi si penindik. Namun perlu diingat, proses penyembuhan akibat trauma sakit dari tindik pusar memakan waktu hingga 6 bulan. Bahkan ada beberapa orang yang mengalami nyeri hingga setahun setelah penindikan.
Lidah banyak mengandung sangat banyak pembuluh darah, sehingga proses menindik akan menyebabkan perdarahan berlarut larut. Bila penindikan dilakukan tanpa memperhatikan sterilisitas alat, akan menyebabkan infeksi yang dengan mudah menyebar ke bagian lain.
Pembengkakan lidah yang merupakan reaksi normal setelah proses penindikan akan menjadi berbahaya bila dilakukan secara tidak steril. Pembengkakan lidah yang berlebihan akan mempersempit saluran pernafasan. Selain pembuluh darah, lidah juga dilalui oleh urat syaraf.
Bila penindikan menyebabkan putusnya urat syaraf, lidah akan mengalami kelumpuhan sebagian maupun total. Bila hygiene mulut tidak diperhatikan, perhiasan dalam mulut akan menjadi tempat yang sangat baik bagi perkembangbiakan bakteri yang mengakibatkan infeksi di gusi dan pipi bagian dalam. Bila ukuran perhiasan tidak cukup besar mengisi lubang tindik, perhiasan bisa lepas dan bisa saja tertelan atau masuk ke saluran pernafasan.
Proses tindik bisa dibilang singkat. Tindik di pusar, misalnya, cuma butuh waktu kurang dari 15 menit. Di kota-kota besar, banyak salon dan tempat tindik yang menawarkan jasa ini agar terlihat modis. Untuk biaya penindikan berkisar antara 100 ribu dan untuk anting-antingnya mencapai 400 ribu hingga jutaan Rupiah sekalipun penguasaan ilmu tentang kesehatan patut dipertanyakan.
Tindikan lidah sangat tidak disarankan. Beberapa fakta di bawah ini menguatkan alasan untuk tidak menindik lidah :
- Tidak ada tindik lidah yang berlisensi
- Kebanyakan orang yang menindik bukan ahli medis
- Tidak ada tenaga medis atau paramedis yang berprofesi sebagai penindik lidah
- Tidak ada pemeriksaan khusus atau berkala setelah dilakukan tindik lidah
- Tidak ada peralatan gawat darurat untuk tindik lidah
- Gunakan peralatan yang steril
- Jaga kebersihan luka bekas penindikan
- Gunakan perhiasan yang tidak terlalu rumit sehingga mudah dibersihkan
- Segera berkonsultasi dengan dokter bila luka bekas penindikan atau pembengkakan tidak pulih dalam waktu yang lama
- Para atlet disarankan untuk melepaskan perhiasannya selama berolahraga
- Para perokok disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokoknya karena kombinasi tindik lidah dan merokok lebih banyak menimbulkan masalah dalam mulut
- Hindari minuman keras dan kegiatan oral seks sedikitnya 6 bulan setelah penindikan.
- ADA (American Dental Association) menyatakan ada 12 bahaya yang disebabkan tindakan tindik lidah / tongue piercing. Bahaya itu adalah: Perdarahan atau kerosakan saraf: Jika jarum menusuk saluran darah ketika dilakukan penindikan, perdarahan serius dan sukar dikawal dapat terjadi.
- Jangkitan kuman: Mulut mengandungi jutaan bakteria dan jangkitan bakteria menjadi komplikasi dari adanya tongue piercing.
- Kesakitan: Luka akibat penindikan baru sembuh dalam 4-6 minggu.
- Pembengkakan: Lidah yang ditindik dapat membesar dan menutupi saluran pernafasan.
- Penularan penyakit: The National Institutes of Health (www.nih.gov) mengenalpasti bahawa penindikan secara umum berperanan sebagai faktor penyebaran hepatitis (hepatitis B, C, D dan G) dan memungkinkan penyebaran penyakit lain seperti HIV.
- Risiko tersedak: Perhiasan yang digunakan pada tindik lidah mungkin terlepas dan menyebabkan risiko tersedak.
- Gigi retak: Perhiasan yang digunakan pada tindik lidah dapat menyebabkan gigi retak
- Terhakisnya enamel: Perhiasan yang digunakan pada tindik lidah dapat membahayakan enamel gigi.
- Penurunan gusi: The Journal of the American Dental Association (JADA) melaporkan bahawa tongue piercing meningkatkan risiko terjadinya penurunan gusi.
- Hilangnya gigi: JADA melaporkan bahawa tongue piercing meningkatkan risiko hilangnya gigi.
- Pembentukan tisu parut: Tisu parut yang tebal dapat terbentuk dikawasan tindikan.
- Gangguan bertutur: Adanya perhiasan pada lidah dapat mengganggu pertuturan.
Tuhan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan itu berlaku bagi semua umat-Nya dan pemazmur mengunakan lidah-Nya untuk bertutur kepada Tuhan dalam bentuk antara lain: memuji, menyembah, berdoa dan bersaksi.
Tindik lidah berasal dari ritual keagamaan suku Maya yang diluar budaya penyembahan kepada TUHAN ALLAH yang menyertai lidah umatNya dan yang dapat menjagai lidah kita dari kesia-sia dan yang setia dan adil sehingga mengampuni kesalahan kita saat kita memohon doa pengampunan kepadaNya. Tindik lidah tidak dikenal dalam hukum Taurat
Suku Maya melakukan tindik lidah agar memudahkan komunikasi dengan para Dewa meskipun sebenarnya dapat menganggu bertutur kata sedangkan dalam ajaran Kristen adalah Tuhan itu mengerti setiap ucapan lidah bahkan hati yang terdalam tanpa perlu tindik lidah.
Dalam kekudusan Allah yang menguduskan lidah kita maka kita menerima segala berkatNya yang ajaib namun disisi lain kita harus menjaga lidah kita dari segala budaya dan ritual yang membuat ciptaan Tuhan termasuk lidah untuk dipakai sebaik mungkin. Dia telah menjadi segala sesuatu terbaik termasuk lidah. Semuanya dari Dia, oleh Dia, untuk Dia demi kemuliaan-Nya yang tiada taranya.