Tekanan keuangan telah menjadi bagian hidup manusia sejak manusia mengenal uang. Uang yang dikenal sebagai alat pembayaran yang sah, sangat penting dalam kehidupan manusia agar transaksi berjalan lancar guna memenuhi kebutuhan hidup dan tujuan lainnya. Kompas.com melaporkan ciri-ciri jika sedang mengalami stres keuangan, yaitu diantaranya:
- Cemas dan depresi
- Tagihan atau cicilan menunggak
- Gaya hidup yang boros
- Hubungan dengan keluarga menegang
- Sogok / suap dengan harapan memudahkan urusan tertentu diluar ketentuan yang berlaku. ( Matius 28:11-15)
- Korupsi / manipulasi/ mencuri ( Yohanes 12:6) 3. mencintai uang dan menjadikan uang sasaran hidup. ( Bilangan 22:36-40)
- Pembunuhan; menyewa seseorang untuk menghilangkan nyawa ( Matius 26:14-16)
Apakah kelegaan yang Tuhan Yesus berikan pasti membuat kita berubah dari orang yang alami kesulitan keuangan menjadi yang berkelimpahan ? Menjadi orang kelimpahan adalah sesuatu yang mungkin saja dapat dialami tetapi yang utama bukan mengalami perubahan dalam keuangan tetapi perubahan sikap batin yang membuat tegar hadapi permasalah bersama Kristus. Kristus tidak akan bergembira jika Anda menjadi kaya tetapi justru akibatnya tidak masuk dalam kerajaan Allah. ( Lukas 18:24)
Dalam tekanan ekonomi, yang dapat memberikan kelegaan adalah Yesus yang memberikan sukacita di dalam situasi yang sesungguhnya sulit bersukacita. Apakah masalah kesulitan keuangan dapat berubah menjadi berkelimpahan menjadi kaya-raya itu bukan sesuatu janji Allah dan bukan keharusan yang bersifat mutlak yang harus dipenuhi oleh Allah sekalipun bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Habakuk 3:17-19 dengan sangat jelas mengambarkan kehidupan Habakuk seorang yang beriman. Habakuk berkenan kepada Allah sebab Habakuk bersukacita sekalipun alami berbagai tekanan ekonomi. Bila anda datang kepada Yesus, percaya kepada-Nya, maka Ia akan memberikan kelegaan sekalipun mungkin justru tekanan ekonomi atau tekanan hidup bertambah.
Kelegaan yang dari Yesus tidak dapat dirampas oleh siapapun dan kondisi apapun. Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa. Roma 12:12. Tuhan memperhatikan anak-anak-Nya yang mengalami kesulitan ekonomi, Ia sanggup memberikan jalan ke luar dan sukacita sekalipun seolah-olah tidak ada pengharapan. Tetaplah bersukacita, tetaplah berdoa, kerjakan apa yang dapat kerjakan. Tuhan sanggup berikan kelegaan.