-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Stres Kerja

Rabu, 05 Desember 2018 | Desember 05, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-02T08:51:24Z
Stres kerja sebagai respon fisik dan mental yang terjadi saat permintaan / persyaratan kerja tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya, maupun kebutuhan pekerja. Stres kerja berbeda dengan tantangan kerja. Tantangan kerja memacu produktivitas kerja sedangkan stres kerja menimbulkan inefesiensi kerja dan menurunkan produktivitas. Tantangan kerja menimbulkan ketenangan dan kepuasan dalam pencapaian suatu target dan atau tantangan, sedangkan stres kerja menimbulkan rasa lelah, frustasi, sakit, kegagalan dan atau kecelakaan kerja.

Pemazmur mengalami hal yang menyerupai dengan kondisi orang atau sekelompok orang yang stres kerja. Mazmur 42:6 tertulis :"Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah ! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" Dalam Mazmur 42, Bani Korah mencatat bahwa salah satu sumber yang membuat jiwa tertekan dan hidup dalam kegelisahan adalah hidup dalam himpitan musuh dan hadirnya seorang atau sekelompok orang yang melawan. ( Mazmur 42:10,11) Musuh dalam kacamata penulis mazmur diantaranya adalah sosok:
  • Yang mengejar ingin menangkap lawannya dan menginjak-injak dan melenyapkan kemuliaan / harga diri. ( Mazmur 7:6, 44:17)
  • Yang pendendam, membenci ( Mazmur 8:3, 38:20)
  • Yang menganggap rendah, menyepelekan dan disisi lain meninggikan diri dan mengagahi terhadap diri seseorang. ( Mazmur 13:3, 18:9)
  • Yang menginginkan kecelakaan menimpa, kemalangan. ( Mazmur 18:4, 55:4, 71:13)
  • Yang mengicar nyawa. ( Mazmur 71:10)
Dalam kondisi dunia kerja, hal-hal yang disebutkan di atas bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Jika mengamati dunia kerja, kondisi kerja dapat menimbulkan stres diantaranya:
  • Disain Kerja
  • Gaya manajemen. Tekait dengan Kitab Mazmur antara lain: buruknya komunikasi dan kebijakan yang kurang memperhatikan kekeluargaan.
  • Hubungan interpersonal, lingkungan sosial dan dukungan kerja yang buruk dari rekan kerja dalam struktur organisasi.
  • Adanya konflik, pengharapan kerja tidak jelas, tanggung jawab yang berlebihan dan multi posisi.
  • Pertimbangan karier. Ketidakamanan kerja, perubahan yang mendadak tanpa persiapan.
  • Kondisi lingkungan kerja.
yang dapat mengakibatkan antara lain seperti:
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah.
  • Kelainan tulang terutama tulang belakang.
  • Kelainan psikologis
  • Kecelakaan kerja meningkat.
  • Bunuh diri, kanker, luka, dan masalah fungsi imun
Stres kerja sesuatu yang perlu dihindari dalam melakukan pekerjaan sebab bersifat kontraproduktif. Stres yang dapat disebabkan faktor individu atau faktor eksternal dapat dikurangi dengan cara antara lain :
  • Keseimbangan antara pekerjaan, keluarga dan kehidupan pribadi.
  • Dukungan lingkungan dan rekan kerja.
  • Pola pikir bersifat kognitif dan realitis
  • Pendidikan manajemen stres
  • Perubahan organisasi kerja.
Stres kerja akan meningkat bila faktor kesabaran sudah menipis karena bertumpuknya stres yang datang melebihi daya tahan. Kesabaran yang suatu keharusan dalam kurun waktu tertentu tidak dapat dikendalikan. Stres kerja terkadang seharusnya dapat diselesaikan lewat negoisasi tetapi waktu adalah biaya yang paling mahal dari suatu negoisasi. Kesabaran memang dapat mengurangi tekanan waktu, tetapi dalam proses negoisasi ada beberapa hal yang penting, diantaranya:
  • Negoisasi dapat berjalan lama, pihak perusahaan dapat menyiasati dengan pergantian staf, sehingga secara tiori perusahaan tempat kerja tidak ada masalah dengan waktu negoisasi yang lama. Pengiliran staf mengurangi perasaan terkungkung dan kelelahan.
  • Perusahaan tempat bekerja dapat mempertimbangkan "Batma".
Proses Negoisasi dalam rangka menyelsaikan konflik akan meningkat bila perusahaan memiliki budaya yang menciptakan muncul stres dan konflik. Menurut Wright dan Smye, budaya tersebut adalah :
  • Budaya menang / kalah yang amat kompetitif.
  • Budaya manajer yang gemar menyalahkan.
  • Budaya pengorbanan dan menomorsatukan pekerjaan di atas kesejahteraan pribadi....
Pemazmur menyatakan bahwa dirinya tertekan karena musuh. Musuh adalah sosok yang bertentangan dengan pribadi yang dimusuhi. Dalam bekerja dapat timbul konflik. Pihak perusahaan tempat bekerja lebih banyak pilihan dibandingkan pekerja stres. Perusahaan dapat menampilkan gaya manajemen konflik yang berbeda antara satu kasus konflik dengan kasus konflik lainnya. Pilihan perusahaan adalah seperti : menghindar, mengendalikan, mengakomodasi dan kolaborator.
Dalam nasehat Tuhan dan pemazmur adalah berharaplah kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya sebab Tuhanlah penolong dalam menghadapi stres. Berharap kepada Allah berarti meletakkan pengharapan tertinggi bukanlah kepada perusahaan tempat bekerja atau aktivitas bisnis yang sedang dikerjakan. Bersyukur adalah tindakan yang tidak mudah tetapi bersyukur memberikan kekuatan untuk dapat berharap dan bersabar melihat karya Allah menyelesaikan permasalah yang membuat stres dalam bekerja. Rudy Alouw memberi tips sebagai berikut:
  • Saya pasti dapat mengatasi masalah saya karena Alkitab berkata: "Saya dapat menanggung segala sesuatu di dalam Kristus yang memberi kekuatan kepada saya." ( Filipi 4:13)
  • Saya tidak kuatir akan kekurangan karena saya tahu Allah akan mencukupi segala kebutuhan saya sesuai dengan kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus. ( Filipi 4:19)
  • Saya tidak takut lagi karena Alkitab mengatakan:" Allah tidak memberi roh ketakutan kepada saya, malinkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. ( 2 Tim 1:7 )
  • Saya tidakakan ragu lagi karena Allah telah menganugerahkan iman kepada saya. ( Rm 12:3 )
  • Saya tidak boleh hidup dalam kelemahan saya lagi karena Tuhan adalah kekuatan saya.
  • Saya tidak mau membiarkan kepada Iblis menguasai hidup saya karena saya tahu Yesus yang ada di dalam hidup saya jauh lebih besar dari pada Iblis yang ada dalam dunia ini. ( 1 Yoh 4:4)
  • Saya harus menang dan tidak mau kalah karena Allah senantiasa membawa saya di dalam kemenanganNya ( 2 Kor 2:14)
  • Saya tidak mau dianggap bodoh dan kurang berhikmat karena Allah yang murah hati memberikan saya hikmat apabila saya meminta dari Dia. ( 1 Kor 1:30; Yak 1:5)
  • Saya tidak perlu kuatir dan resah karena Kristus akan memelihara saya apabila saya menyerahkan kepadaNya segala kekuatiran saya ( 1 Pet 5:7)
  • Saya tidak perlu merasa terbelenggu lagi, karena Roh Allah yang ada di dalam saya telah memerdekakan saya. ( Gal 5:1)
  • Saya tidak perlu merasa terhukum lagi karena Alkitab berkata :"Saya yang telah berada di dalam Kristus tidak ada penghukuman lagi. ( Roma 8:1)
  • Saya tidak perlu merasa sendirian lagi karena Tuhan yesus mengatakan Ia senantiasa menyertai saya dan bahwa Ia tidak akan membiarkan saya atau meninggalkan saya. ( Mat 28:20, Ibr 13:5)
Bila mengigat stres adalah tekanan tekanan ( Stressor / pressure ) baik yang berasal dari dalam maupun luar sehingga tidak tentram, cemas dan kuatir adalah bagian hidup normal, dan dapat memicu produktivitas tetapi dalam dunia kerja dibedakan stes kerja dan tantangan kerja. Stres kerja bila melihat Alkitab adalah sebagai tolok ukur untuk melihat berapa dalam iman orang percaya ( 2 Kor 12:10 ) dan sarana untuk bertumbuh dalam iman. ( 2 Tim 3:10-17) Selama kita hidup maka tekanan dalam menjalani hidup dapat dialami. Tuhan telah menyediakan tempat beristirat yang indah dalam keabadian dalam kerajaan Sorga.

×
Berita Terbaru Update