Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 03 Desember 2018

Perayaan Hanukkah

TUHAN berfirman kepada Musa: “Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala. Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN.” (Im 24:1-4)

Teks di atas sering dipakai sebagai dasar perayaan Hanukkah meskipun pada zaman Musa belum dirayakan karena belum terjadi, namun demikian, Taurat memuat bayangan dari hari raya tersebut – Im 24:1-4 menjadi bayangan nubuatan akan 8 hari yang diperingati oleh bangsa Yahudi.

Hanukkah dilatarbelakangi oleh peristiwa Makabe. Pada saat itu keluarlah beberapa orang jahat dari Israel, menyesatkan Israel dengan mengatakan, “Mari kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa di sekitar kita, karena sejak kita berbeda dari mereka, banyak masalah yang buruk telah menimpa kita.” Hal ini dipandang baik oleh rakyat dan mereka mengirimkan pembawa pesan kepada raja. Raja memerintahkan mereka untuk mengikuti jalan-jalan dan hukum bangsa-bangsa. Mereka mendirikan aula-aula pesta di Yerusalem sesuai dengan budaya bangsa-bangsa, dan mereka tidak menyunat anak-anak laki-laki mereka, dan mereka meninggalkan perjanjian kudus mereka serta menjual diri menjadi jahat di mata TUHAN. (1 Makabe 1:14-17)

Festival Pentahbisan, disebut juga dengan Festival Kenisah (Hanukkah) atau Penahbisan Bait Allah dirayakan di Yerusalem pada tanggal 25 Kislew (sekitar bulan Desember) selama 8 hari. Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati penyucian kembali Bait Allah pada tanggal 25 Kislew 165 SM oleh kelompok Makabe setelah sebelumnya dinajiskan oleh Antiokhos IV Epiphanes 3 tahun sebelumnya (tepatnya tanggal 25 Kislew 168 SM). Bait Suci dinajiskan dengan cara mendirikan altar-altar, bait-bait suci dan kuil-kuil pagan, dan mengorbankan babi serta semua binatang najis di Bait Suci. Mereka dilarang untuk menyunat anak-anak laki-laki mereka dan diwajibkan untuk menjadikan diri tidak tahir secara ritual dengan segala macam cara, agar mereka melupakan Hukum yang TUHAN berikan melalui Musa dan agar mereka melanggar semua perintah-perintahNya. Hukuman bagi yang melanggar ketetapan raja adalah mati. (1 Makabe 1:44-50)
Perang Makabe didahului Ketika Mattathias Makabi dan 5 anak laki-lakinya menyaksikan seorang Yahudi hendak mempersembahkan babi di atas mezbah, bapak 5 anak ini menusuk orang Yahudi itu dan pengawal Yunaninya sampai mati. (1 Makabe 2:24-28) Perang antara bangsa Yahudi dengan bangsa Yunani pecah dengan peristiwa penumpahan darah ini. Pasukan dan pengikut keluarga Makabe berjumlah 12,000 orang. Sementara pasukan Yunani berjumlah 40,000 orang. Bangsa Yahudi bukan hanya kalah dalam hal jumlah. Tetapi mereka juga tidak terlatih, dan kalah dalam perlengkapan. Pasukan Yunani memiliki gajah-gajah perang yang merupakan tangki perang di zaman itu.
Singkat cerita, sekalipun kalah dalam jumlah, dalam perlengkapan, dan pelatihan, bangsa Yahudi menang, dan bangsa Yunani pulang.
Mattathias Makabe dan kelima anak laki-lakinya berperang melawan bangsa Yunani bukan karena rasa patriotisme yang tinggi. Tetapi karena rasa kesetiaan dan kecintaan mereka kepada TUHAN dan kepada TauratNya yang tinggi

Di dalam Perjanjian Baru Perayaan Hari Raya Hanukkah ada disebut, dimana pada hari itu Tuhan Yesus berjalan-jalan di Serambi Salomo:
  • Yohanes 10:22-23
    Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.


Acara Hanukkah dikenal sebagai Festival Cahaya Yahudi (Jewish Festival of lights) sebagai inti dari festival ini adalah menghidupkan 8 lilin Chanukah selama 8 hari festival. Walapun Hanukkah bukan salah satu dari perayaan hari suci yang benar-benar sakral dalam budaya Yahudi, namun Hanukkah masih dirayakan dengan makanan dan upacara tertentu.
lampu menyala selama delapan hari. Dan kemudian di dalam merayakan hari raya Hanukkah, mereka menyalakan satu lilin/ lampu setiap hari hingga hari kedelapan. Makna yang besar di balik menyalakan menorah Hanukkah adalah pernyataan kesepakatan dengan apa yang dilakukan oleh Makabe — setiap pada Hukum Taurat TUHAN, setia pada hubungan perjanjianNya dengan kita.
Hanukkah tidak akan sama tanpa adanya Latkes tradisional dan saus apel. Latkes (kue Loyang yang terbuat dari potongan kentang , bawang, matzoh meal dan garam) digoreng di minyak sampai coklat emas garing, dan kemudian disajikan dengan saus apel (dan sering dengan krim asam). Minyak goreng itu mengingatkan perayaan keajaiban dari minyak. Donat yang ditaburi gula-gula halus, yang disebut “Sufganiyot” juga merupakan sebuah suguhan terkenal saat Hanukkah, terutama di Israel.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (95) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)