Teks di atas mengungkapkan bahwa TUHAN ALLAH itu Bijaksana dalam menjadikan langit dan bumi. Langit dan bumi dijadikan bukanlah tanpa kebijaksanaan, melainkan penuh dengan kebijaksaan dalam bertindak dengan kekuatan-Nya sehingga akal budi-NYA nyata melampaui segala sesuatu sehingga yang diciptakan adalah model bagi segenap kebijaksanaan ciptaan-Nya, seperti perkembangan Biomimetik.
Kebijaksanaan-Nya melampaui orang yang berhikmat dan bijaksana sehingga :
- 1 Korintus 1:25 ~> Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
- Daniel 2:47 ~> Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."
- I Korintus 3:19-20 ~> Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya." 20 Dan di tempat lain: "Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka."
Nasehat untuk mendapatkan kebijaksanaan Tuhan :
- Mazmur 111:10 ~> Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
- Amsal 2:6 ~> Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian .
- Hosea 14:9 ~> Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ
- Mika 6:9 ~> Dengarlah, TUHAN berseru kepada kota: --adalah bijaksana untuk takut kepada nama-Nya--:"Dengarlah, hai suku bangsa dan orang kota!
- Ulangan 4:6 ~> Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
- Yeremia 9:23-24 ~> Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, 24 tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Janji : Yeremia 23:5 ~> Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikian firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
Pengenapan : Roma 16 :25-27 ~> Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, --menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, 26 tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman-- 27 bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Tuhan itu bijaksana, sehingga hanya yang mau datang dan mempercayai DIA saja yang diberikan kebijaksanaan karena manusia yang berjuang meraih kebijaksanaan diperhadapkan dengan keterbatasan, yakni tidak tahu akhir dari kehidupan manusia sebab kebijaksanaan Alkitab berakhir dengan kebahagiaan bersama Tuhan Yang Bijaksana untuk selama-lamanya.
Tuhan Yang Bijaksana itu telah memperkenalkan kebijaksanaan-Nya yang identik dengan kebenaran dan keadilan sehingga melalui DIA kita dimerdekakan maka kitapun merdeka sehingga mengenal kebijaksanaan-Nya yang melampaui segala sesuatu. Sabda-Nya memberitahukan kepada kita ~> Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.( Matius 7:24)
Kebijaksaan Tuhan yang bijaksana telah diberitahu agar bijaksana dalam menjalani hidup ini berlanjut sampai kekal dan akhir segala sesuatu menentukan penilaian apakah kita bijaksana selaras dengan kebijaksanaan Tuhan yang Bijaksana.