-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tinjauan dan Saran Terhadap Yang Bunuh Diri Menurut Alkitab

Senin, 11 September 2017 | September 11, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-07T18:37:24Z
Bunuh diri (bahasa Inggris: suicide, berasal dari kata Latin suicidium, dari sui caedere, "membunuh diri sendiri") adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri.
Bunuh diri biasanya tidak disebabkan oleh faktor tunggal atau multifaktor.

Bambang Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Marzoeki Mahdi Bogor, mengatakan salah satu faktor biologi, psikologi, dan sosial. bunuh diri sering berkaitan dengan masalah kesehatan jiwa, antara lain gangguan depresi, gangguan penggunaan napza (narkotika dan obat terlarang), gangguan psikotik atau juga gangguan kepribadian.
"Tapi tidak semua orang yang melakukan bunuh diri memenuhi kriteria diagnosis gangguan kejiwaan," katanya. Faktor yang sangat mempengaruhi tindakan bunuh diri adalah ketidakbahagiaan dan impulsivitas (bertindak sebelum berfikir). Selain itu faktor-faktor yang meningkatkan angka kejadian bunuh diri yang berhubungan dengan sistem kesehatan dan masyarakat antara lain, kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan dan menerima perawatan yang dibutuhkan.

Faktor-faktor penyebab depresi / stres antara lain kesulitan keuangan atau masalah dalam hubungan interpersonal seringkali ikut berperan. Upaya untuk mencegah bunuh diri antara lain adalah dengan pembatasan akses terhadap senjata api, merawat penyakit jiwa dan penyalahgunaan obat, serta meningkatkan kondisi ekonomi.

Data WHO tahun 2014 menunjukkan bahwa bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua terbanyak secara global, terjadi pada rentang usia 15 sampai 29 tahun atau usia produktif. Di Asia Tenggara lanjutnya, bunuh diri pada usia produktif menjadi penyebab kematian nomor satu. Setiap tahun, lebih dari 800 ribu orang meninggal dunia karena bunuh diri. "Artinya satu orang akan meninggal bunuh diri setiap 40 detik,".

Angka bunuh diri tercatat lebih banyak dilakukan oleh pria ketimbang wanita, dengan kemungkinan tiga sampai empat kali lebih besar seorang pria melakukan bunuh diri dibandingkan wanita. Tercatat ada sekitar 10 hingga 20 juta kasus percobaan bunuh diri yang gagal setiap tahun. Percobaan bunuh diri semacam ini lebih sering dilakukan remaja dan kaum hawa.
Alkitab mencatat bunuh diri semuanya dilakukan oleh pria, yaitu: Abimelekh (Hakim-hakim 9:54), Saul (1 Samuel 31:4), Pembawa Senjata Saul (1 Samuel 31:4-6), Ahitofel (2 Samuel 17:23), Zimri (1 Raja-Raja 16:18), dan Yudas (Matius 27:5).
Lima dari keenam orang tersebut terdeskripsi jelas mengenai kejahatannya, kecuali pembawa senjata Saul – yang tidak diulas secara mendetail. Beberapa ahli menganggap kematian Samson sebagai tindakan bunuh diri, karena ia sudah mengetahui bahwa tindakannya akan mematikan dirinya (Hakim-Hakim 16:26-31). Berhubung tujuan Samson saat itu ingin membunuh para Filistin, bukan dirinya saja, maka pendapat ini masih diperdebatkan.

Mengakhiri kehidupanan adalah mengambil alih otoritas Tuhan Allah, sebab tidak satu pun dari manusia yang diperbolehkan untuk bunuh diri. Hanya Tuhan satu-satunya yang boleh memutuskan waktu dan dengan cara apa seseorang akan meninggal. Seperti diungkapkan dalam misal dalam :
  • Mazmur 31:15, "Masa hidupku ada dalam tangan-Mu."
  • Ayub 1:21, ".........., TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Bunuh diri, bentuk pembunuhan kepada diri sendiri, menjadi tindakan durhaka, karena hal itu menjadi bentuk penolakan manusia atas karunia kehidupan dari Allah.

WHO menyatakan bahwa usaha bunuh diri berkontribusi terhadap separuh kematian tragis dan mengakibatkan hampir satu juta kejadian fatal yang menghabiskan dana hingga milyaran dollar setiap tahun. Bunuh diri adalah masalah kesehatan masyarakat yang tragis.
Setiap aksi bunuh diri seseorang akan berdampak buruk bagi keluarga dan kerabat dengan membawa kerugian materi, sosial dan kejiwaan yang hancur

Gereja Tuhan yang memiliki sejarah panjang dalam berurusan dengan bunuh diri seharusnya memberikan kontribusi positif dalam menekan angka bunuh diri mengigat semakin mudahnya akses terhadap saran dan metode bunuh diri seperti bacaab di internet tentang cara-cara bunuh diri, atau berita di koran sehingga meningkatkan imitasi atau meniru bunuh diri (copycat suicide) terlebih-lebih dengan adanya ajaran jihad dengan cara bunuh diri.

Thomas D. Kennedy berpendapat dalam memberikan kontribusi yang menekan angka bunuh diri maka gereja Tuhan haruslah :
  • Gereja harus menjadikan dirinya umat KEBENARAN, suatu umat di mana orang-orang percaya dapat menceritakan kenyataan tentang kehidupannya masing-masing. Sebuah gereja harus mendengarkan keluhan-keluhan penyakit, penderitaan, dan kegagalan di dalam kehidupan para anggotanya; dan dari gereja, mereka harus menerima, baik ratapan maupun penyembuhan Kristus. Jika gereja terbuka dan jujur mengenai sakit dan penderitaan, maka dengan kasih ia dapat melawan krisis-krisis dan kegagalan manusia yang paling sulit sekalipun, termasuk bunuh diri.
  • Gereja harus menjadi umat KASIH yang tidak cepat menghakimi. Karena bunuh diri membawa noda "dosa tak terampuni" dan perasaan malu serta bersalah bagi keluarga yang ditinggalkan, mereka yang sekarang tak lagi mengalaminya harus menyambut/menerima mereka dalam nama Yesus; juga harus saling membantu dalam mengatasi pergumulan mereka dalam kuasa Roh Kudus. Sebaiknya gereja mempunyai tim pelayanan untuk menghubungi dan setiap hari mencari tahu informasi tentang mereka yang mempunyai masalah. Gereja juga sebaiknya menunjuk orang-orang yang mempunyai talenta khusus yang mampu membuat seseorang mau datang dalam kesedihannya. Umat yang mengasihi harus sabar dalam menghadapi mereka yang mencoba bunuh diri dan keluarga yang bersedih serta merasa bersalah akibat kejadian bunuh diri yang dilakukan salah satu anggotanya.
  • Gereja harus menjadikan dirinya umat yang BERSUKACITA. Suatu umat akan mengalami sukacita karena memiliki hidup yang telah diperbaharui sehingga dapat mengajak orang lain untuk mengalaminya juga. Pelayan-pelayan gereja ini akan dengan senang hati memperkenalkan mereka yang bersedih kepada Dia yang mengerti akan kesedihan-kesedihan mereka.
Menurut Jawaban.com, kita bisa membantu orang-orang yang sedang berjuang dalam keputusasaan dan kecenderungan ingin bunuh diri dengan menyampaikan 7 kebenaran ini:
  1. Mengakui bahwa kita punya musuh yang begitu nyata dan memiliki misi untuk mencuri, membunuh,dan menghancurkan orang percaya. Tetapi Kristus datang untuk memberikan hidup berkelimpahan dan sukacita (baca Yohanes 10: 10).
  2. Memilih untuk tidak diselubungi oleh rasa takut. Jangan takut untuk menjangkau dan membantu seseorang yang sedang berjuang, atau untuk menolong jika Anda menemukan diri Anda pernah menghadapi hal serupa. Pengalaman Anda sebelumnya mungkin bisa menjadi dukungan dan nasihat bagi orang lain yang membutuhkannya. Tuhan tidak akan pernah membiarkan Anda pergi. Dan Dia memberi Anda orang lain untuk membantu memikul masalah tersebut (Yesaya 41: 10).
  3. Ketahuilah bahwa Anda tidak pernah sendiri. Tuhan menawarkan harapan dan kemerdekaan. (Mazmur34: 18-19).
  4. Ketahuilah bahwa Tuhan mengasihi Anda dan akan selalu ada untuk Anda. Dia akan menopang kita melaluibeban terbesar hidup kita (Mazmur 55: 22).
  5. Ketahuilah bahwa Tuhan tidak mengutuk kita atau menuduh kita. Dia menawarkan kebebasan dan perdamaian(Roma 8: 1-2).
  6. Yakinlah bahwa Tuhan lebih besar dari apapun yang kita hadapi di kehidupan ini dan menyediakankita pertolongan dan kekuatan-Nya (1 Yohanes 4: 4).
  7. Ingatlah bahwa Dia punya rencana untuk kebaikan kita dan apapun yang kita hadapi saat ini, tak peduli seberapa kelamnya itu, tidak akan sama lagi. Sebab harapan masih ada(Yeremia 29: 11 & Yesaya 55: 11).

Ada sejumlah tokoh Alkitab yang "rasanya ingin bunuh diri" karena alami keputusasaan tetapi memperoleh kekuatan yang baru dari Tuhan. Mereka diantaranya :
  • Salomo yang mengejar segala kenikmatan hidup, mencapai titik dimana ia "membenci hidup (Pengkhotbah 2:17) tetapi akhirnya Salomo belajar "takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban semua orang (Pengkhotbah 12:13)
  • elia alami rasa takut hingga depresi dan merindukan kematian (1 Raja-raja 19:4) tetapi Elia dihibur malaikat, diperbolehkan beristirahat dan diberi amanat baru.
  • Yunus begitu marah dengan Allah sampai ia berharap mati (Yunus 4:8) tetapi Yunus dikoreksi dan diberi pelajaran oleh Allah.
  • Rasul Paulus dan para rekan misionarisnya sampai pernah berkata, "beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami" (2 Korintus 1:8). Kemudian Paulus belajar bahwa, walaupun beban yang ia hadapi melampaui kemampuan dirinya menanggungnya, Allah dapat membantu menanggung segala hal: "Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati" (2 Korintus 1:9).
Bunuh diri adalah sebuah dosa yang tak terampuni dan berdampak buruk bagi mereka yang ditinggalkan. Bekas luka batin yang disebabkan seseorang yang bunuh diri biasa lama sekali pulihnya.....
Datanglah kepada Yesus dan terimalah kebebasan dan sukacita di dalam Dia.
Semoga Allah memberi karunia kepada setiap orang yang sedang menghadapi percobaan itu (Mazmur 67:1). Dan kiranya setiap kita berharap dalam janji, "Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan" (Roma 10:13).
×
Berita Terbaru Update