Pertobatan adalah sasaran dan tujuan dari pelayanan Yesus. Karya Tuhan Yesus yang hadir di bumi memiliki sisi tujuan yang diperbuat oleh manusia yakni mengalami pertobat dan menjadi seperti anak kecil sehingga dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. dalam teks ayat di atas memiliki tujuan hidup kekal di Kerajaan Sorga.
Pertobatan sejati membuah keselamatan karena disertai pengampunan yang membebaskan dari :
- Keterhilangan / apollumi. Lukas 19:10, Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
- Keadaan terkutuk dan binasa / katakrima atau menentang seseirang dengan menghukum /katadikazo. Roma 8:1, Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
- Neraka/ Geenna. Matius 25:11, Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya
- Aspek intelektual.
- Aspek emosional.
- Aspek vosilional.
- Penyesalan.
- Membuka lembaran baru.
- Melakukan sesuatu untuk mengimpaskan dosa.
- Model kompensasi.
- Identifikasi
- Perlambangan.
Kisah murid Yesus yang sama sama berdosa namun akhirnya kehidupannya berbeda karena yang satu melangkah ke pertobatan sedangkan yang lain diri yang dikuasai penyesalan dan berusaha dengan usahanya sendiri menobatkan dirinya sendiri. Usaha menobatkan diri sendiri akan berjuang melakukan sesuatu yang dianggap benar seperti kompensasi, identifikasi namun pertobatan adalah suatu tindakan yang disertai dengan iman melangkah dengan sukarela dan penuh kesadaran seseorang meletakkan beban persoalan {dosa} kepada sesuatu dan membiarkan dirinya dikuasai oleh sesuatu dan sesuatu itu dalam pengajaran Kristen adalah Yesus Mesias, Juruselamat yang memikul dosa manusia.
Pertobatan adalah perpalingan total dimana terjadi kemanunggalan dengan Allah dalam pribadi Yesus dengan membiarkan DIA menjadi raja dan bertahta mengatur pola kehidupan setiap saat menuju pengudusan setiap waktu yang disertai iman kapada-NYA sebab pertobatan sejati membawa kepada jamin keselamatan dan hanya dapat diraih bila manunggal dengan Allah dalam kekekalan sejak hidup di dunia yang penuh dengan kesempatan hidup di dalam Dia, oleh Dia dan untuk Dia sang Pencipta.
Kemanunggalan dengan menyerahkan hidup kepada Yesus seutuhnya adalah model hidup anak-anak kecil yang mempercayai segala sesuatu agar menikmati makan, minum .... dan hidup terus berlanjut kepada orang tuanya yang penuh perhatian, kasih sayang dan menjaganya dengan konsisten sehingga dalam konsep ini segala sesuatu yang dikatakan dan dipikirkan baik baginya adalah sesuatu yang dipercayai dan ditaati dengan semangat dan sukacita. Pertobatan yang menyebabkan perpaling dan menghampiri Yesus dan membuat Dia menjadi Raja yang mengatur hidupnya membuahkan kepada keselamatan dan jaminan Kerajaan Sorga.
Penyesalan dan yang kemudian mungkin mengalami perubahan karena dorongan dan kemampuan diri sendiri untuk berubah tidaklah memiliki sasaran dan kepastian keselamatan dan masuk dalam Kerajaan Sorga sebab perubahannya yang terjadi adalah disebabkan metamelomai dimana jika metamelomai sangat menekan jiwa dapat menyebabkan bunuh diri seperti yang dilakukan Yudas Iskariot karena perbuatan dan jerih lelah manusia tidak pernah berdaya dan mencukupi tuntutan tanggungan akan dosa. Pertobatan adalah pekerjaan Allah melalui Roh Kudus agar manusia insaf terhadap keberdosaannya dan percaya kepada penebusan Kristus yang dilanjutkan pembaharuan yang senantiasa berkelanjutan melalui Firman dan Roh-Nya yang kudus.
Mengakui diri berdosa/bersalah meleset dari harapan atau sasaran yang diinginkan Tuhan Allah yang dilanjutkan percaya kepada Dia yang adalah Firman menjadi manusia untuk memikul dosa dan kemudian menjadikan Dia Raja mengatur dan memperbaiki segala hal senantiasa berkelanjutan adalah pertobatan sejati yang menjadikan seperti anak kecil alami kemanunggalan dan masuk dalam Kerajaan Allah.