-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Manusia Makan Buah Yang Dilarang

Sabtu, 03 November 2018 | November 03, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-02T20:12:18Z
Kejadian 3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Hawa yang telah terbujuk oleh ular, maka ia membawa buah yang dipetiknya untuk dimakan berdua bersama Adam. Saat memegang, memetik dan membawa buah terlarang belum ada kejadian atau perubahan yang dirasakan dan mereka masih tetap hidup serperti biasanya. Lalu mereka memakannya. Saat makan buah itu maka terjadilah sejumlah perubahan. Perubahan yang terjadi adalah, antara lain:
  • Mengetahui telanjang.
  • membuat cawat untuk menutupi aib dari daun.
  • takut saat mendangar suara langkah Tuhan, bersembunyi.
  • Mampu membela diri sekalipun bersalah dengan menyalahkan yang lainnya.
Saat Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang, mereka terpisah dari Allah. Terpisah karena antara lain:
  • Allah selalu mengenapi Firman-Nya.
  • Allah tidak pernah berubah.
  • Allah tidak dapat dipermainkan. Allah mengetahui ancaman-ancaman terhadap pelanggaran.
Sasaran ular yang memperdayai manusia tercapai, sehingga kedudukan manusia berada di bawah kekuasaan "ular" akibat menuruti perkataan "ular". Ular yakni Iblis mencapai tujuannya. Tujuan iblis diantaranya :
  • mengarahkan manusia untuk melawan Allah dengan ditandai antara lain: hendak mencuri kedudukan Allah atau seperti Allah, tidak taat kepada Allah dengan hidup yang tidak dipimpin oleh Allah.
  • Memberikan tempat kepada perkataan iblis bahwa perkataannya adalah benar.
  • Manusia terlepas dari pimpinan Allah.
  • Segala sesuatu berpusat dan berpangkal kepada diri sendiri, dan bukan Allah sebagai pusat segala sesuatu.
Allah memutuskan sesuatu akibat manusia memutuskan suatu tindakan. Keputusan manusia dihormati oleh Tuhan, tetapi keputusan yang dibuat manusia menimbulkan suatu resiko sebagai konsekuensi keputusan tersebut. Manusia diberi kebebasan dalam bertindak, sekalipun beresiko mengalami murka Allah akibat melanggar aturan Allah.



×
Berita Terbaru Update