Alkitab memulai tulisan dengan pernyataan iman, yang memprolamasikan bahwa pada mulanya Allah yang menciptakan langit dan bumi. Alkitab adalah isi hati Tuhan kepada manusia yang hidup di bumi dengan kesempatan untuk menikmati bukan saja segala sesuatu yang ada di bumi tetapi juga yang ada di langit. Langit dan bumi adalah ciptaan TUHAN Allah yang memberikan kepada manusia seluruh ciptaan-Nya untuk dipelihara dan dikelola. ( Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.")
J. Sidlow Baxter berpendapat bahwa Alkitab yang dimulai dengan perkataan "Pada mulanya Allah menciptakan..." adalah pernyataan Allah jauh sebelum dalam diri manusia dipenuhi dengan penyangkalan terhadap penciptaan dengan asas-asas palsu yang diletakkan oleh filsafat manusia. Baxter menyatakan:
- "Pada mulanya Allah...." tampikan terhadap ateisme yang menyangkal adanya ALLAH.
- "Pada mulanya Allah...." tampikan pemahaman politeisme yang percaya kepada ilah yang banyak.
- "Pada mulanya Allah...." tampikan fatalisme dengan ajaran tentang hal-hal.nasib / putus asa
- "Pada mulanya Allah ..." tampikan pemahaman evolusi Darwin dengan ajaran kejadian yang tanpa akhir.
- "Pada mulanya Allah ..." tampikan panteisme yang mengajarkan Allah dan alam semesta adalah identik.
- "Pada mulanya Allah ..." tampikan materialisme yang menganut paham tentang keabadian benda (materi)
Alkitab menyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan Allah setelah Tuhan Allah selesai menciptakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, barulah manusia itu diciptakan.
Manusia sebagai sasaran kasih karunia Allah, adalah bukti betapa berharganya manusia di mata Pencipta. Bukankan Dia bukan hanya pencipta langit dan bumi saja melainkan Alkitab menjelaskan :
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. (Kol 1:16) Dari Kolose ini tersirat bahwa penciptaan langit dan bumi adalah babak lanjutan setelah menciptakan segala sesuatu yang di sorga. Segala sesuatu yang ada disorga semuanya harus menyembahkan kepada TUHAN. (Mazmur 147:1-2 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!)
Tuhan tidak mengizinkan setiap makhluk ciptaa-Nya menyembah bukan sang Pencipta. Pujian dan penyembahan hanya terhadap Pencipta adalah sesuatu yang mutlak.
Pemazmur menyatakan dalam Mazmur 115:1:"Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!" Teks ini menjadi dasar iman Kristen bahwa manusia bukan iblis diusir dari sorga karena menolak harus tunduk kepada manusia sehingga berada di bumi dan mencobai Adam dan Hawa. Semua makhluk ciptaan-Nya harus tunduk kepada TUHAN dan manusia bukanlah sosok yang diberikan kemuliaan yang sama seperti TUHAN yakni dimana malaikat harus tunduk dan sembah.
Seluruh penghuni sorga kelak akan penuh dengan hadirnya aneka ciptaan TUHAN ALLAH termasuk umat manusia tebusan-Nya untuk memberikan puji dan hormat dan kuasa kepada DIA sang Pencipta karena oleh Dia, dari Dia dan untuk DIa segala sesuatu telah ada dan diciptakan. ( Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan. Wahyu 4:11)