Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 27 Desember 2018

Allah itu Esa

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa. (ul 6:4)

Kata ini adalah adalah ucapan Musa yang telah berjumpa dengan Tuhan Allah, Musa dicatat dlam Alkitab bahwa Musa dapat berhadapan muka dengan muka saat berbicara dengan ALLAH. {Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu (Keluaran 33:11).} Musa adalah pembebas bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Menjelang akhir pelayanannya, Musa memberikan pengajaran tentang keesaaan TUHAN. Keesaan Tuhan oleh Musa dikatakan bahwa TUHAN itu Echad. Ehad adalah proklamasi Allah melalui Musa bahwa deklarasi keesaan Tuhan melawan politeisme, dan menunjukkan bahwa TUHAN itu bukanlah satu dalam makna bilangan (Yachid). Echad adalah satu kesatuan yang utuh tak dapat dipisahkan. Alkitab menunjukkan bahwa pengunaan kata Echad hanya diperuntukkan untuk ALLAH dan manusia yang masuk dalam pernikahan ideal yang sesuai dengan rancangan Allah terhadap pernikahan manusia.
(Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging Kej 2:24)

Pernyataan ini menegaskan bahwa TUHAN, Allah Israel benar-benar Allah, dan tidak ada lainnya. Dia, dan Dia sendiri, adalah TUHAN (Yahweh) Allah, mutlak dan menjadikan segala sesuatu, Dia otoritas tunggal wahyu bahwa Ia telah menjadikan Israel sebagai manifestasi kehendak-Nya dan atribut. Ini menegaskan bahwa TUHAN, Allah Israel benar-benar Allah, dan tidak ada lainnya. Dia, dan Dia sendiri, adalah TUHAN (Yahweh) Allah, mutlak bersebab, Dia yang telah, melalui pemilihan-Nya dari mereka, membuat diri-Nya dikenal ke Israel.
Alkitab berbicara tentang Allah selalu mengunakan kata Echad dan tidak satupun mengunakan kata yachid. Kata yachid hanya ditujukan kepada ciptaan Allah, seperti manusia ( Hakim Hakim 11:34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.) Keesaan Tuhan senantiasa mengunakan kata tidak pernah mengunakan kata Yachid.

Musa pewarisan iman dan berkat Abraham mengenal Allah yang disembah Abraham dengan benar, bahkan berhadapan muka. (Matius 22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.") Bukankah keesaan Tuhan sudah muncul sejak Kejadian? (Kej 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.") Allah yang menciptakan manusia adalah Allah yang satu dalam merencanakan, satu dalam tindakan yaitu menciptakan alam raya dengan manusia sebagai fokus utama karya-Nya. Dia berkomunikasi dengan diri-Nya sebab Dia adalah satu kesatuan yang kemudian dikenal dengan istilah Allah Trinitas.

Manusia diciptakan Allah segambar dengan Allah. Allah telah menciptakan manusia segambar dengan-Nya. Manusia dibentuk dari tiga bagian yaitu tubuh, jiwa dan roh yang merupakan satu kesatuan namun Alkitab menyatakan bahwa manusia adalah sosok yang disebut Yachid kecuali jika menjadi satu kesatuan misal dalam pernikahan sedangkan TUHAN selalu mengunakan kata Echad.

Konsep Echad adalah konsep asli yang diajarkan oleh Musa. Dalam Perjanjian Baru kita mengenal adanya satu baptisan yang dilakukan atas nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Hal ini membuktikan bahwa Perjanjian Baru sesuai dengan Perjanjian Lama dalam proses penciptaan yang melibatkan wayyar Elohim, Weruah Elohim dan Elohim sendiri. Dalam Perjanjian Baru, Injil Yohanes 5:18 menyatakan " Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah".

Allah yang Echad adalah Allah yang telah menyatakan diri kepada manusia yang bersifat yachid dan tidak dapat sempurna menjadi echad sekalipun mereka masuk dalam lembaga ikatan pernikahan karena kegagalan manusia menjalani kesatuan dengan sempurna karena cacat dan dosa serta kelemahan dan membawa dan mengiring TUHAN yang sempurna dan Echad ditolak dan di bawa masuk ke dalam pola manusia yang yachid.

Tuhan bukanlah manusia. Dia adalah Echad yang melampaui batas berpikir manusia. Dia satu-satunya yang Echad.... semua ciptaan-Nya termasuk setan, malaikat, hewan merupakan yachid. Namun mereka yang yachid diberikan sarana mengenal Allah yang Echad misal melalui lembaga pernikahan namun lembaga ini telah dirusak oleh manusia juga sehingga tidak dapat melihat keajaiban dan keindahan DIA yang ECHAD. Hanya melalui Firman-Nya, kita melihat dan mengagumi ALlah Yang Echad.... ALLAH yang ESA dalam kesempurnaan ALLAH yang tidak dapat ditiru oleh siapapun juga baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)