-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Yesus Motivator

Sabtu, 29 April 2017 | April 29, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-07T18:13:22Z
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.Lukas 22:42

Yesus Sang Motivator yang memanggil para murid-Nya dan para murid-Nya segera mengikuti-Nya menanggalkan seluruh pekerjaannya, keluarganya demi menjadi murid-Nya sehingga "Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Markus 10:28.Lalu kepada orang banyak berkata "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." ( Matius 11:28 ) Dan ada 5000 pengikut Yesus laki-laki diberi makan oleh Yesus karena mereka kelaparan sebab sengaja mengikuti kemanapun Yesus pergi sampai habis perbekalan mereka.
Dengan otoritas-Nya, Yesus mengajar dengan penuh kuasa, mengusir setan, menyembuhkan segala macam kelemahan dan berdaulat atas alam seperti meredakan angin ribut
Tetapi di sisi lain dalam kemanusiaan-Nya, Juru Selamat kita berharap agar kematian keji dan keberadaan-Nya yang akan menjadi korban dosa bagi manusia dapat berlalu dari-Nya. Akan tetapi, Dia berdoa, "Jangan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang jadi"Motivasi utama yang dimiliki Yesus adalah hasrat untuk menyenangkan Bapa-Nya.

Yesus Sang Motivator mengajar menurut Howard, dalam bukunya Teaching Techniques of Jesus (Michigan:Kregel Publication) menggunakan metode kreatif dan kontekstual. Beberapa contoh metode yang sering dipakai Yesus , antara lain:
  1. Ceramah dan contoh (Yohanes 13:1-20, Lukas 14:1-6, Lukas 19:1-10,Matius 5-7) 
  2. Perumpamaan (Lukas 14:15-24,15:1-31,13:6-9,13:10-17,18-21). 
  3. Cerita (Lukas 16:19-31,10:25-36).  
  4. Tanya jawab /diskusi (Yohanes 3-1-13/. 
  5. Nasihat (Lukas 16:10-18). 
  6. Inquiry(Lukas 4:1-13). 
  7. Melalui aktivitas (Lukas 6:1-5).  
  8. Menggunakan alat peraga/media (Matius 6:25-31). 
  9. Drama (Matius 21:12-16). 
  10. Modeling ( (Yohanes 13:1-20). 
  11. KKN/Resitasi (Matius 10:1-8).
Selain metodenya yang bervariasi, gaya interaksi Yesus dapat menggugah perhatian para pendengarnya,
Lawrence O Richards dalam bukunya “A Theology of Christian Education”, meringkasnya sebagai berikut:
YESUSMURID-MURID
Menerangkan
Mendengarkan, bertanya
Bertanya
Menjawab
Berbuat
Mengamati, menirukan
Menugaskan
Melakukan, bertanya

Sehingga para murid-Nya dan seluruh pengikut-Nya dapat betah mendengarkan aneka pengajaran Yesus yang bervariasi dalam pengajaran-Nya serta acapkali disertai mujizat-mujizat yang mengejutkan dan juga serangan tiba-tiba dari ahli Taurat dan orang Farisi yang dengan hikmat-Nya dijawab sehingga seolah-olah mereka menjadi orang bodoh.

Yesus dapat memberikan motivasi kepada para murid dan pengikut-Nya baik secara Secara Intrinsik dan Ektrinsik.
  • Motivasi Instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. 
  • Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian para murid dan pengikut-Nya mau melakukan sesuatu.
Puncak dari motivasi yang diberikan kepada para murid-Nya dan pengikut-Nya adalah dimana Yesus memperagakan melalui diri-Nya sendiri bagaimana melakukan kehendak Bapa meskipun itu bukan kemauan-Nya tetapi dengan taat mengambil jalan salib yang mengubah sejarah dunia.

Dampak dari motivasi yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya antara lain:
  • Menjadikan para murid-Nya dan pengikut-Nya yang berlatar belakang bukan yang terpelajar / berpendidikan dapat bersoal jawab dengan mahkamah agama.
  • Mereka dapat meneruskan pekerjaan Yesus yaitu mengajar dan memuridkan orang lain.
  • Mereka dapat meneruskan mujizat-mujizat yang pernah terjadi dalam nama-Nya.
  • Para murid-Nya dan seluruh pengikut-Nya saat menghadapi aniaya di masa kerajaan Romawi kuno dan tetap bertahan dalam iman yang menyelamatkan oleh kasih karunia Allah sebagaimana Yesus telah memberi contoh jalan salib.
Yesus sang motivator bukan sekedar telah berhasil memotivasi para murid-Nya dan pengikut-Nya tetapi menjadikan mereka juga sebagai motivator bagi generasinya dan generasi seterusnya sampai kedatangan-Nya yang kedua kalinya.




Tulisan lainnya:
Mengenal TUHAN
Bersukacita Dalam Pengharapan
Motivasi Melalui Desain Dan Tujuan Organisasi
Pembinaan Warga Jemaat Dewasa
Rekayasa Perilaku Manusia dan Teknologi
Rahasia Tuhan Untuk Menjadi Besar


×
Berita Terbaru Update