-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Berhati-hati, Keluar Dari Perbudakan.

Jumat, 29 September 2017 | September 29, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2021-05-09T05:15:35Z
Ulangan 6:12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

Dalam teks di atas kata berhati-hati berasal dari kata שָׁמַר / shamar yang menurut Strong's Concordance berarti menjaga, mengawasi dan melestarikan. Dalam teks berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan berarti perhatikanlah dirimu sendiri, bahwa kamu tidak melupakan TUHAN dan atau waspadalah supaya jangan kamu melupakan TUHAN. Kita harus mengawasi diri sendiri agar tidak melupakan Tuhan dan Tuhan tetap lestari dalam hidup kita.

Barnes' Notes on the Bible mencatat bahwa bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir hidup normal di tanah perjanjian ( Kanaan ), tinggal di tempat tinggal tetap dan menetap di tengah bangsa lain; Mereka menukar kondisi kemiskinan komparatif ( di Mesir ) dengan kota-kota besar, baik kota, rumah dan kebun anggur. Oleh karena itu ada bahaya ganda;
  1. Keduniawian yang melupakan Tuhan, dan
  2. Toleransi palsu terhadap penyembah berhala yang dipraktikkan oleh orang-orang yang akan menjadi tetangga mereka.
Sebelum terjadi kesalahan, Musa berusaha untuk waspada terhadap ayat-ayat di depan kita; yang terakhir dalam Ulangan 7: 1-11 .

Sedangkan Geneva Study Bible berpendapat
  1. Maka waspadalah supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. {perbudakan: Ibr. bondmen atau, pelayan}
  2. Jangan biarkan kekayaan dan kemudahan membuat Anda melupakan belas kasihan Allah, yang dengannya Anda dibebaskan dari kesengsaraan.
Bangsa Israel diingatkan Tuhan agar berhati-hati sebab Tuhan yang akan memberikan berkat kepada Israel jangan sampai berkat yang mengubah status dari seorang pelayan / budak di Mesir menjadi pengelola kota-kota dan kebun-kebun anggur di tanah perjanjian menyebabkan melupakan Tuhan. Kesengsaraan bangsa Israel yang telah diperhatikan Tuhan jangan sampai menjadikan celaka bagi bangsa Israel karena melupakan Tuhan.

Bagi Tuhan adalah mungkin mengubahkan keadaan sosial seseorang karena berdasarkan Amsal 10:22 Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. Berubah status menyebabkan banyak hal yang dapat menjadikan tergelincir ke dalam dosa, misal kecenderungan hidup keduniawian karena fokus kepada keinginan daging:
  • Mikha 6:12. Orang-orang kaya di kota itu melakukan banyak kekerasan, penduduknya berkata dusta dan lidah dalam mulut mereka adalah penipu.
  • Amos 8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
Hal ini dipertegas kembali dalam Injil Yesus Kristus Matius 13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Selain karena dibuat nyaman oleh berkat Tuhan sehingga memiliki hidup dalam zona nyaman, berhati-hati juga dimaksudkan agar tidak meniru cara hidup orang Kanaan yang sebagian besar di tumpas oleh Yosua karena menyembah dewa Baal ( kesuburan ). Baal adalah dewa tertinggi yang disembah di Kanaan dan Fenisia kuno. Praktik penyembahan Baal menyusup ke dalam kehidupan agama Yahudi selama masa hakim-hakim (Hak 3:7), menyebar di Israel selama pemerintahan Ahab (1 Raj 16:31-32) dan ikut mempengaruhi Yehuda (2 Taw 28:1-2).
Baal adalah dewa kesuburan yang dipercaya berkuasa atas bumi sehingga menghasilkan panen. Juga atas manusia sehingga melahirkan anak-anak. Tiap daerah menyembah Baal dengan cara yang berbeda. Baal terbukti menjadi dewa yang mudah beradaptasi. Tiap daerah menegaskan sifat dan lambangnya sendiri-sendiri dan membangun "denominasi" khusus Baalisme. Baal-Peor (Bil 25:3) dan Baal-Berit (Hak 8:33) adalah dua contoh dewa setempat.

Godaan hidup nyaman dengan melupakan Tuhan yang menuntun ke luar dari Mesir ke tanah Kanaan dengan melakukan toleransi yang keliru dengan ikut cara hidup bangsa Kanaan telah diingatkan TUHAN sebelum masuk ke tanah perjanjian yaitu Kanaan. Mereka harus ingat bahwa perbuatan tangan Tuhan yang Mahakuasa yang menjadikan bangsa Israel penguasa tanah Kanaan. Segala sesuatu yang bersifat magis atau "masuk akal" untuk meraih kesuburan dari Baal tidak dapat menguncang iman kepercayaan kepada TUHAN (YHWH) sebab Dia adalah Tuhan di atas segala tuhan dan Tuan di atas segala tuan.

Matthew Henry's Concise Commentary memberikan buah pikirannya agar senantiasa berhati-hati supaya jangan melupakan TUHAN yang mengeluarkan dari tanah Mesir dengan cara :
  • Meditasi. Kata-kata Tuhan harus diletakkan di dalam hati kita, agar pikiran kita dipekerjakan setiap hari.
  • Pendidikan agama anak-anak. Ajarkan kebenaran ini kepada semua orang yang berada di bawah asuhan Anda.
  • Wacana yang saleh. Anda harus membicarakan hal-hal ini dengan rasa hormat dan keseriusan, untuk keuntungan tidak hanya anak-anak Anda, tapi juga para pelayan, teman dan sahabat Anda. Ambillah semua kesempatan untuk berdiskusi dengan orang-orang tentang kebenaran dan hukum kebenaran Allah, dan hal-hal yang menjadi milik kedamaian kita
  • Sering membaca kata. Tuhan menunjuk mereka untuk menulis kalimat-kalimat hukum di atas tembok mereka, dan dalam gulungan perkamen yang akan dikenakan di pergelangan tangan mereka.
Berhati-hati adalah perintah karena Tuhan merencanakan mengubah kehidupan dari pelayan menjadi tuan dan dari perbudakan menjadi orang merdeka. DIA sanggup melakukan perkara besar mengeluarkan dari tanah perbucakan Mesir dan memberi Kanaan untuk ditempati. Berkat Tuhan janganlah menjadikan hidup kita menjauh dari TUHAN melainkan agar kita bersyukur atas segala perbuatan TUHAN senantiasa dan tetap berpegang perintahNya dengan hidup beriman kepada-Nya.
×
Berita Terbaru Update