Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 04 November 2017

Pembawa Damai Saat Konflik


Matius 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah berarti predikat anak-anak Allah memiliki ciri menjadi mediator dalam konflik/pertentangan dikarenakan Allah .... memperdamaikan kita dengan diri-Nya dan telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada umat-Nya (Perhatikan 2 Korintus 5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.)

Banyak orang yang memperhatikan masalah konflik.Diantaranya:
Neil T. Anderson menyatakan bahwa konflik adalah pertentangan dari keinginan keinginan yang berbeda yang menjadi sumber konflik. Sumber konflik diantaranya adalah: Perbedaan peran, Perbedaan nilai, Perbedaan pandangan, Perbedaan identitas.
John Crawley memandang konflik sebagai tantangan unik untuk mewujudkan tujuan pribadi dan meraih kebutuhan kita ketika tujuan dan kebutuhan itu tampaknya bersebrangan dengan tujuan dan kebutuhan orang lain dan juga pertentangan keyakinan dan nilai-nilai, perilaku serta lingkungan.

Yakobus penulis Kitab Yakobus lebih cenderung melihat aspek spiritual yakni dari Yakobus 4:1-2:
  1. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
  2. Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
Dalam situasi konflik maka yang terlibat konflik diperhadapkan situasi antara lain :
  • Defensif.
  • Agresif.
  • Inersia.
  • Tanggungjawab.
  • Skeptis.
  • Takut
  • Sedih.
Dimana setiap pola perilaku membutuhkan ketrampilan mediator yang berbeda dan atau juga memerlukan kepekaan terhadap karya Roh ALLAH yang hendak memperdamaikan yang sedang konflik melalui anak-anak-Nya. Tetapi terkadang konflik terkadang disebabkan dunia roh sehingga yang diutamakan hadirnya TUHAN ALLAH untuk menjadi hakim yang membuat keputusan dimana untuk menghadirikan TUHAN ALLAH dapat melalui doa dan puasa serta berdiri mengenakan segenap perlengkapan senjata rohani
(Mazmur 82 (1) Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi: (2) "Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik? S e l a (3) Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! (4) Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!" (5) Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan; goyanglah segala dasar bumi. (6) Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. --(7) Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."(8) Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa.)

Dalam Alkitab banyak mengisahkan konflik dengan berbagai penyebab masalah. Misal:
  • Dosa menyebabkan Adam dan Hawa terlibat konflik (Kejadian 3)
  • Kekayaan menyebabkan Abram dan Lot terlibat konflik (Kejadian 13)
  • Kecemburuan menyebabkan Yusuf menjadi korban saudara-saudaranya (Kejadian 37, 42-45)
  • Otoritas kekuasaan terjadi pada Miryam dan Harun (Bilangan 12)
  • Masalah seksual ( Bilangan 27; 36) dan masih banyak seperti dusta, rasisme,elitisme.
Semua konflik mengakibatkan penderitaan tetapi tidak dapat menghidari penderitaan. Jika kita menderita karena tindakan kejahatan, dan tetap diam di dalam DIA yang adalah kebenaran maka jika kita menghindari penderitaan-Nya kita akan kehilangan kemuliaan-NYA.
Penyelesaian konflik dengan membawa damai adalah tanda anak anak Allah sebab dalam membawa damai bukan saja diperlukan ketrampilan sebagai mediator terhadap setiap perilaku konflik yang beragam dengan belajar dan membangun pemahaman dimana yang terlibat konflik memiliki emosi yang kuat, labil, stabil dll...dengan menyampaikan informasi dengan bijaksana meski jika yang terlibat konflik memutuskan tidak mau menempatkan kita sebagai mediator adalah hak mereka yang terlibat konflik.

Ken Sande menyatakan bahwa sesorang dalam konflik diperhadapkan pilihan membangun perdamaian atau melakukan penghancuran terhadap lawan konflik. Tanggapan pelaku konflik yang membangun perdamaian antara lain : pengabaian, diskusi, negoisasi, mediasi, perantara dan pemuridan Kristen sedangkan tanggapan melanjutkan konflik adalah : tanggapan melarikan diri (penyangkalan, melarikan diri, bunuh diri) dan tanggapan penyerangan (proses pengadilan, penyerangan atau pembunuhan) Konflik dapat menimbulkan perpecahan dan salah satu misi penting pembawa damai menghadirkan persatuan dan menjauhkan dari perpecahan.

Banyak nasehat Firman TUHAN untuk bersatu, salah satunya adalah hidup dalam ketaatan kepada kebenaran.[1 Petrus 1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu." ] Kebenaran tidak mengenal kejahatan,tipu muslihat, kemunafikan, iri hati, fitnah dan kedengkian yang merupakan sumber konflik sebab motivasi konflik banyak disebabkan ketidakbenaran dalam hati. Dengan melakukan sesuai dengan kebenaran yang direkatkan oleh kasih maka perpecahan dapat dihindari dan masuk rekonsialisi dan perdamaian.

Konflik juga dapat terjadi di dalam persekutuan Kristen.
Untuk ini Charles Swindoll mengigatkan adanya empat hal penting saat hadapi konflik dan atau perpecahan. Hal tersebut adalah :
  • Kita adalah anak anak dari BAPA yang sama.
  • Kita mendapat petunjuk dari sumber sama.
  • Kita memiliki pergumulan yang sama.
  • Kita berfokus kepada sasaran yang sama.

Membawa damai adalah buah karya Kristus yang melayani dengan segenap kasih Allah yang aktif dan berkelanjutan yang diwarnai pengampunan sebab perdamaian tanpa pengampunan mustahil terjadi serta kita tidak dapat benar dihadapan Allah dan tetap dalam kepahitan. Dengan hidup dalam kebenaran dan kasih Allah ada dasar kekuatan untuk membawa damai dan menang mengatasi konflik. Membawa damai dimulai dengan empati, simpati adalah bentuk kasih dan berpegang kepada kebenaran dimana Allah adalah kasih dan adalah kebenaran itu sendiri.

. Dengan kebenaran dan semangat kasih terhadap sesama dan berusaha untuk mencegah pertengkaran, perselisihan, dan perang; yang menggunakan pengaruh mereka untuk mendamaikan pihak lawan, dan untuk mencegah tuntutan hukum dan permusuhan dalam keluarga dan lingkungan maka gambaran Allah yang adalah kasih dan kebenaran ada dalam kehidupan pembawa damai yang sejati yang mendamaikan mereka yang berkonflik bagi mereka yang bersedia mau berdamai. Sekalipun keputusan berdamai atau tidak tetap ada ditangan mereka yang sedang berkonflik, pembawa damai tetap memancarkan gambar Allah yang penuh benar dan penuh kasih sebagai landasan mempertemukan yang sedang bertengkar, berselisih /konlik dan menuntun kepada saling mengampuni sebagai pijakan kuat berdamai dan Allah adalah Maha Pengampun bagi semua orang yang bertobat sungguh sungguh.

Bila kita menjadi anak-anak Allah karena membawa damai maka sebagai anak-anak Allah maka TUHAN sebagai BAPA akan menjaga dan membuat segala sesuatu agar kemuliaan ALLAH nyata di dalam dan melalui anak-anak-NYA.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)