-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Alkitab Dan Israel Kini Dan Mendatang

Sabtu, 08 Juni 2024 | Juni 08, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-08T10:09:48Z
Menurut John Samuel Barnett, jumlah halaman Alkitab miliknya adalah 1.100 halaman yang terdiri dari:
  • 600 halaman (Kejadian hingga Kidung Agung) adalah asal usul Israel, sejarah, pengembaraannya dari Tuhan, dan ibadah (yaitu 600/1100 halaman atau) 54%;
  • 250 halaman dikhususkan untuk para nabi (Yesaya sampai Maleakhi) yang berbicara tentang malapetaka yang akan menimpa Israel pertama kali dan dunia di masa depan (yaitu 250/1100 halaman atau) 23%;
  • 110 halaman dikhususkan untuk Kehidupan Kristus (Matius hingga Yohanes) yang mencakup (110/1100 halaman atau) 10% dari Alkitab.
  • 120 halaman dikhususkan untuk catatan Kisah Para Rasul Yudas yang menjelaskan kelahiran dan misi Gereja Kristus sebanyak 120/1100 halaman atau 11%;
  • Wahyu 20 halaman yang menggambarkan sentralitas Israel dan Yerusalem pada akhir dunia menempati hampir (20/1100 halaman atau) 2% dari Alkitab.
Dari data di atas maka disimpulkan:
  • Israel memiliki peran sentral dalam Alkitab, dengan 79% isi Alkitab berfokus pada sejarah, nubuat, dan masa depan Israel. Pengajaran teologi penggantian yang mengabaikan pentingnya Israel bertentangan dengan Alkitab.
  • Israel adalah topik ketiga terbesar dalam Alkitab setelah Allah sendiri dan keselamatan. Yerusalem disebutkan lebih dari 700 kali, gereja 11 kali, dan Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah Abraham, Ishak, dan Yakub.
Sikap pengajaran di gereja terhadap Israel berdasarkan Alkitab sangat bervariasi tergantung pada pandangan teologis yang dianut. Namun, secara umum, ada beberapa pandangan yang umumnya diterima dalam gereja terkait dengan Israel:
  1. Dispensationalisme: Pendekatan ini melihat Israel sebagai entitas terpisah dari gereja dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana khusus untuk bangsa Israel di masa depan. Pandangan ini cenderung menekankan pentingnya Israel dalam pemenuhan nubuat Alkitab.
  2. Replacement Theology: Pendekatan ini melihat gereja sebagai pengganti Israel dalam rencana Tuhan dan bahwa janji-janji Allah kepada Israel sekarang berlaku untuk gereja. Pandangan ini cenderung mengurangi peran Israel dalam pemenuhan nubuat Alkitab.
Untuk memahami masa kini dan masa depan Israel menurut Alkitab memerlukan pemahaman dua teologi yang berbeda: Dispensationalisme dan Replacement Theology. Masing-masing memiliki interpretasi berbeda tentang peran dan nasib Israel dalam rencana Allah. Pengajaran tentang Israel adalah:
  1. Dispensationalisme:
    * Menekankan pembagian sejarah menjadi periode-periode ("dispensasi") dengan hubungan yang berbeda antara Allah dan umat manusia.
    * Melihat Israel sebagai bangsa yang unik dengan perjanjian kekal dengan Allah, terlepas dari tindakan mereka.
    * Memprediksi masa depan pemulihan dan kejayaan bagi Israel, termasuk kebangkitan kembali kerajaan Daud dan peran sentral dalam peristiwa akhir zaman.
  2. Replacement Theology:
    * Melihat gereja Kristen sebagai penerus Israel, menggantikan peran dan perjanjian mereka dengan Allah.
    * Menafsirkan nubuat tentang pemulihan Israel secara rohani, bukan literal.
    * Menekankan kesatuan universal dalam Kristus, di mana orang Yahudi dan non-Yahudi diselamatkan dengan cara yang sama.
  3. Perbedaan Kunci:
    * Peran Israel: Dispensationalisme: Bangsa yang terpilih dengan peran khusus. Replacement Theology: Digantikan oleh gereja.
    * Perjanjian: Dispensationalisme: Kekal dan tidak dapat dibatalkan. Replacement Theology: Digantikan oleh Perjanjian Baru.
    * Nubuat: Dispensationalisme: Dipenuhi secara literal. Replacement Theology: Dipenuhi secara rohani.
    * Masa Depan: Dispensationalisme: Pemulihan dan kejayaan Israel. Replacement Theology: Kesatuan universal dalam Kristus.
Jika ingin mempelajari Israel saat kini dan mendatang berdasarkan Alkitab maka harus mempelajari "dispensational" sebab dogma tersebut memandang bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang unik ditandai dengan perjanjian kekal dengan Allah, terlepas dari sikap dan perilaku bangsa Israel. Israel ditentukan menjadi tanda zaman bagi umat manusia dalam pengenapan rencana kekal yang dirancang oleh TUHAN.

Beberapa nubuatan Alkitab tentang Israel yang dipercaya belum tergenapi, sehingga diprediksi akan tergenapi di masa yang akan datang terutama dalam kerangka Dispensationalisme yaitu, seperti:
  • Pengumpulan Israel:
    * Ulangan 30:3-6: Menubuatkan masa depan di mana Allah akan mengumpulkan kembali bangsa Israel yang terpencar dan membawa mereka kembali ke tanah air mereka.
    * Yehezkiel 37: Gambaran lembah tulang kering yang dihidupkan kembali, melambangkan kebangkitan bangsa Israel.
  • Pemulihan Yerusalem:
    * Yesaya 66:7-8: Menubuatkan pemulihan Yerusalem dan kembalinya kemuliaan Allah ke kota itu.
    * Zakharia 14:10-11: Menggambarkan Yerusalem yang akan menjadi kota yang kudus dan aman.
  • Perjanjian Damai:
    * Yehezkiel 34: Menubuatkan perjanjian damai yang akan dibawa Allah kepada Israel, mengakhiri permusuhan dan perpecahan.
    * Mikha 5:5: Menubuatkan masa damai sejahtera di mana bangsa-bangsa akan hidup bersama dalam harmoni.
  • Pemerintahan Mesianik:
    * Yesaya 9:6-7: Menubuatkan pemerintahan Raja Mesias yang penuh damai dan keadilan.
    * Zakharia 14:16-19: Menggambarkan pemerintahan Mesias yang akan membawa berkat dan kelimpahan bagi seluruh bangsa.
  • Kebangkitan Daud:
    * Yehezkiel 37:24: Menubuatkan kebangkitan Raja Daud sebagai pemimpin masa depan Israel.
    * Amos 9:11: Meramalkan pemulihan tabernakel Daud dan kejayaan Israel di bawah pemerintahannya.
Dalam kerangka Dispensationalisme, pemulihan Yerusalem yang dijelaskan dalam kitab Zakharia pasal 14 didahului dengan peristiwa perang dan hal yang berkaitan dengan perang terjadi pada saat kini atau sekarang. Hal ini nyata tercantum dalam Alkitab, seperti dalam Kitab Zakharia. Perhatikan Zakharia 14
  • Ayat 1-2: Menggambarkan datangnya "hari Tuhan" yang akan mendatangkan penghakiman dan peperangan bagi bangsa-bangsa.
  • Ayat 3-9: Merinci pertempuran yang akan terjadi di Yerusalem, dengan Allah berperang bagi Israel.
  • Ayat 10-11: Setelah perang, barulah digambarkan pemulihan Yerusalem sebagai kota yang kudus dan aman.
Catatan peristiwa perang yang berkaitan dengan Israel adalah bagian dari interpretasi Dispensationalisme melihat pasal ini sebagai nubuat literal tentang perang akhir zaman yang akan terjadi sebelum kerajaan Mesias yang penuh damai terwujud. Yerusalem akan menjadi fokus serangan, tetapi Allah akan campur tangan dan menyelamatkan umat-Nya. Namun, perlu dicatat bahwa interpretasi ini tidak diterima secara universal. Pandangan lain melihat nubuat ini sebagai peristiwa simbolik atau penggenapannya sudah terjadi di masa lampau dengan pertimbangan:
* Genre Nubuat: Nubuat dalam Alkitab sering kali menggunakan bahasa simbolis dan kiasan. Perperangan bisa jadi merupakan gambaran dari pergumulan spiritual atau penghakiman Allah.
* Konteks Historis: Zakharia bernubuat kepada bangsa Israel pada masa ketika mereka menghadapi ancaman militer dari bangsa-bangsa lain. Nubuat ini mungkin saja berkaitan dengan situasi tersebut.
* Tafsir Alkitabiah: penting untuk mempelajari berbagai pandangan dan menggunakan kebijaksanaan Alkitabiah untuk membentuk pemahaman Anda sendiri.

Dalam kerangka Dispensationalisme juga mengenal pembangunan Bait Suci Ketiga di Yerusalem sering dikaitkan dengan pemerintahan Mesianik, meskipun interpretasi dan urutannya bisa berbeda-beda. Berikut beberapa pandangan umum:
  • Bait Suci sebagai Prasyarat dimana dalam pandangan ini meyakini bahwa pembangunan Bait Suci Ketiga merupakan prasyarat untuk dimulainya pemerintahan Mesianik. Bait Suci dilihat sebagai simbol penting kehadiran Allah di antara umat-Nya dan tempat penyembahan yang kudus. Kembalinya ritual dan persembahan korban di Bait Suci dianggap perlu untuk mempersiapkan umat Israel bagi pemerintahan Mesias.
  • Bait Suci Dibangun Selama Pemerintahan Mesianik dalam pandangan ini meyakini bahwa Bait Suci Ketiga akan dibangun selama pemerintahan Mesianik, setelah kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Kristus memerintah di Yerusalem dan Bait Suci menjadi pusat pemerintahan dan penyembahan-Nya. Nubuat tentang perdamaian dan kemakmuran universal dikaitkan dengan periode ini.
  • Bait Suci Tidak Diperlukan dalam pandangan ini tidak melihat Bait Suci Ketiga sebagai elemen penting dalam pemerintahan Mesianik. Fokusnya adalah pada hubungan spiritual yang dipulihkan antara manusia dengan Allah melalui Yesus Kristus. Penyembahan di Bait Suci dianggap tidak lagi diperlukan di era baru ini.
Terkait dengan perjanjian damai dan kebangkitan Daud mengenal Kerajaan Seribu Tahun (Kerajaan Milenium). Hubungan antara pemerintahan Mesianik dan Kerajaan Seribu Tahun (Kerajaan Milenium) dalam Alkitab merupakan topik dengan berbagai interpretasi. Beberapa pandangan yang umum dipegang:
  • Pemerintahan Mesianik dalam Kerajaan Seribu Tahun dengan meyakini bahwa pemerintahan Mesianik Yesus Kristus akan terwujud secara literal selama periode seribu tahun yang dijelaskan dalam Wahyu 20:1-6. Dalam periode ini, Kristus memerintah bersama orang-orang kudus di bumi, membawa damai dan kemakmuran universal. Setelah seribu tahun, Iblis dilepaskan untuk waktu yang singkat, kemudian terjadi penghakiman akhir.
  • Pemerintahan Mesianik Melampaui Kerajaan Seribu Tahun dengan menyakini bahwa pemerintahan Mesianik Yesus Kristus dimulai dengan kedatangan-Nya yang pertama kali dan akan berlanjut selamanya. Kerajaan Seribu Tahun dilihat sebagai fase simbolis atau rohani dalam pemerintahan Mesianik ini. Fokusnya adalah pada kemenangan Kristus atas dosa dan kematian, dan pemulihan hubungan manusia dengan Allah.
  • Pemerintahan Mesianik Terpisah dari Kerajaan Seribu Tahun dengan meyakini bahwa hal ini peristiwa terpisah antara pemerintahan Mesianik dari Kerajaan Seribu Tahun. Pemerintahan Mesianik dikaitkan dengan gereja Kristen di bumi saat ini. Kerajaan Seribu Tahun dilihat sebagai peristiwa masa depan yang akan terjadi sebelum langit dan bumi baru diciptakan.
Alkitab dan Israel kini dan mendatang telah dinyatakan oleh TUHAN sebagai rambu-rambu untuk menilai tanda-tanda zaman tetapi teolog memberikan penafsirannya sendiri-sendiri sesuai dengan konsep pemikirannya masing-masing dan hal itu telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu tetapi kini Israel memasuki peristiwa seperti: Adanya rencana yang kian matang membangun Bait Suci ketiga di Yerusalem, terjadinya gejolak politik di Israel dan dunia yang ditandai peristiwa perang (Apakah ini yang mengenapi yang tertulis di Mazmur 83, Yehezkiel 37-38 dan Zakharia 12-14? Bukankah jika terjadi perang maka hal ini adalah kegagalan "move on" dari "sibling rivalry" yang dimulai dengan peristiwa Ismael harus menetap di padang gurun karena diusir oleh Abraham yang akan berpuncak dengan perang Harmagedon? Perang juga terjadi dipengaruhi perbedaan keyakinan agama sebab setiap agama memiliki pandangan yang berbeda seperti tentang eskatologi / hal-hal masa depan), dan situasi terkini dimana orang orang keturunan Israel yang tersebar di seluruh dunia secara ajaib kembali ke tanah yang dijanjikan.

Israel sebagai tanda dari TUHAN untuk menilai tanda zaman hal itu erat kaitannya berakhirnya bumi yang ada saat ini dengan hal-hal seperti:
  • Setiap kali para nabi Perjanjian Lama menjelaskan masa depan, mereka secara universal memulainya dengan Israel, dan semua detailnya berkisar pada Yerusalem dan Tanah Air.
  • Setiap kali Yesus menjelaskan bagaimana dunia akan berakhir, Ia memulai dengan Israel, Yerusalem, dan orang-orang Yahudi (Matius 24, Markus 13, dan Lukas 21).
  • Setiap kali Paulus menjelaskan bagaimana dunia akan berakhir, hal itu dimulai dengan Israel, dan semua rincian berkisar seputar Yerusalem dalam Roma 9-11, 1 dan 2 Tesalonika (II Tesalonika 2:4).
Peristiwa pengenapan nubuat tentang Israel berdasarkan Alkitab tentang masa kini dan masa mendatang harus diperhatikan untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Yesus kembali sebab Yesaya telah mengigatkan bahwa sesuai dengan firman TUHAN: "Hal-hal yang terjadi di masa yang lampau telah Kuberitahukan dari sejak dahulu, Aku telah mengucapkannya dan telah mengabarkannya. Kemudian dengan sekonyong-konyong Aku melaksanakannya juga dan semuanya itu sudah menjadi kenyataan. (Yesaya 48:3)

Israel sebagai keturunan Abraham dan Ishak yang memiliki perjanjian khusus dengan TUHAN ALLAH (Yahweh Elohim) adalah bangsa yang unik dan masa depannya ada dalam rencana TUHAN sebagai bukti bahwa TUHAN adalah Yang Kekal dan tetap ada untuk selama-lamanya sehingga Alkitab memberi perhatian dan catatan khusus tentang keberadaan Israel. Bagaimana dengan pembaca Alkitab? Apakah memberi perhatian terhadap Israel seperti Alkitab memberikan penilaian terhadap Israel?



Tulisan lainnya:
Israel Kekasih Allah Juga Seteru Allah
Gereja Dan Bangsa Israel
Umat Allah Berdasar Kitab Yeremia
Pembangunan Bait Suci Ktiga
Antisemitisme Dan Kekristenan
Perang Harmagedon


×
Berita Terbaru Update