Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 15 Juni 2024

Bunga Bakung Di Antara Duri-Duri

כְּשֹֽׁושַׁנָּה֙ בֵּ֣ין הַחֹוחִ֔ים כֵּ֥ן רַעְיָתִ֖י בֵּ֥ין הַבָּנֹֽות׃
--Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis. Kidung Agung 2:2

Bunga bakung adalah tanaman yang banyak terdapat di daerah Israel. Terdapat 19 kali bunga bakung dalam Alkitab dan dalam Kidung Agung muncul delapan kali. Bunga bakung tidak memiliki duri dan yang terdapat dalam teks di atas bukanlah duri dari mawar (kotsim) melainkan ha·ḥō·w·ḥîm הַחֹוחִ֔ים jadi tidak ada kaitannya dengan pepatah dari Aram "Dari duri tumbuhan muncul sekuntum mawar - קוץ מוציא שׁושׁן yang artinya "dari ayah yang buruk sering kali memiliki anak yang saleh". Kata "ha·ḥō·w·ḥîm" berasal dari kata dasar חוֹחַ- kho'-akh - "kail, semak belukar, onak, duri, semak berduri, cincin, belenggu". Teks di atas mengambarkan bahwa Kesederhanaan, kepolosan, kelembutan, adalah ciri-ciri yang membuat Sulamit melampaui semua בּנות, yaitu semua wanita, seperti bunga bakung di lembah melampaui semak duri di sekitarnya. “Meskipun duri mengelilinginya, namun dia dapat melihatnya; dia melihat kehidupannya yang tenang, dia menganggapnya cantik.”

Selain makna dari Sulamit dihadapan Salomo yang diungkapkan "seperti bunga bakung di antara duri-duri", ungkapan ini memiliki makna simbolis lainnya seperti:
  • Keindahan dan Keunikan: Bunga bakung terkenal dengan keindahannya yang menawan, dengan kelopak putihnya yang halus dan aromanya yang harum. Di antara duri-duri yang kasar dan berduri, bunga bakung ini menonjol dengan keindahannya yang luar biasa. Hal ini melambangkan bahwa sang kekasih perempuan memiliki kecantikan yang istimewa dan menarik perhatian, bagaikan permata yang berkilauan di antara batu-batu biasa.
  • Kesucian dan Kemurnian: Bunga bakung putih secara tradisional dikaitkan dengan kesucian dan kemurnian. Warna putihnya yang bersih melambangkan keperawanan, kepolosan, dan kesucian hati. Di antara duri-duri yang sering kali dihubungkan dengan dosa dan kejahatan, bunga bakung ini menjadi simbol kemurnian dan keteguhan sang kekasih perempuan dalam memelihara kesuciannya.
  • Keteguhan dan Ketahanan: Bunga bakung mampu tumbuh dan berkembang di berbagai kondisi, bahkan di antara duri-duri yang tajam dan berduri. Hal ini melambangkan keteguhan dan ketahanan sang kekasih perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan hidup. Di tengah dunia yang penuh dengan kesulitan dan rintangan, dia tetap teguh pada pendiriannya dan menjaga kemurniannya.
  • Keistimewaan dan Kekhususan: Bunga bakung yang tumbuh di antara duri-duri terbilang langka dan istimewa. Hal ini melambangkan bahwa sang kekasih perempuan memiliki kualitas yang unik dan luar biasa, berbeda dari wanita lain pada umumnya. Keistimewaannya ini membuatnya semakin menarik dan dicintai oleh sang kekasih.
  • Cinta dan Kasih Sayang: Ungkapan "seperti bunga bakung di antara duri-duri" merupakan ungkapan cinta dan kasih sayang yang indah dari sang kekasih laki-laki kepada kekasih perempuannya. Dia mengagumi kecantikan, kesucian, keteguhan, dan keistimewaan sang kekasih, dan dia melihatnya sebagai wanita yang paling istimewa di antara semua wanita.
Secara rohani mempelai wanita yang diumpamakan bunga bakung adalah mempelai Kristus sebab bunga bakung yang hadir dalam Kidung Agung bukan bunga bakung biasa melainkan bunga bakung yang unik karena berada di lembah- lembah, bahkan ada di antara duri-duri (Kidung Agung 2:1-2). Tetap tampil gilang gemilang dan cemerlang di antara tumpukan duri yang siap dibakar dan dibinasakan. Keberadaan yang sama juga harus dimiliki mempelai Kristus, yaitu orang beriman. Sekalipun keadaan dunia sedang menuju pada kehancurannya, kualitas anak-anak Allah harus tetap tampil gilang gemilang dan cemerlang bagaikan bunga bakung yang ada di tengah- tengah duri. Berulang kali Alkitab menekankan panggilan yang kudus dan mulia bagi umat Tuhan. Kita dipanggil BUKAN untuk menjadi serupa dengan dunia ini. Setiap umat tebusan sesungguhnya adalah warga Kerajaan Allah yang sedang diolah dalam dunia yang sementara ini. Sudah seharusnya kita tetap mempertahankan kualitas kita sebagai bunga bakung dan jangan pernah berubah menjadi duri.

Gill's Exposition of the Entire Bible mengatakan "Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis" merupakan kata-kata Kristus tentang gereja-Nya, yang Dia sebut “kasihku”. Apakah cintanya masih ada, meski bersama-sama, dan dalam kondisi yang tidak nyaman karena berada diantara duri-duri yang diartikan sebagai orang jahat? Diumpamakan dengan duri karena tidak berbuah dan tidak menguntungkan; karena sikap mereka yang menyakiti dan merusak orang-orang baik; dan untuk tujuan mereka, yaitu dibakar; khususnya para penganiaya agama, yang sangat menyusahkan dan keberadaannya di antara orang-orang seperti itu berfungsi sebagai penghalang, untuk semakin menonjolkan keagungannya: dan perumpamaan ini dirancang, bukan untuk mengamati bahwa bunga bakung Kristus tumbuh di antara semak duri, melainkan untuk menunjukkan bahwa gereja lebih disukai daripada orang-orang seperti itu.

Bunga bakung didandani dan dihiasi dengan indah oleh TUHAN sehingga keindahan dari bunga bakung adalah hasil dari ketetapan TUHAN saat melakukan penciptaan, demikian pula kehidupan manusia yang menjadi ciptaan baru dalam Kristus akan diproses menjadi indah di hadapan-Nya sehingga dipandang mulia dan berdamai dengan Bapa. Dalam Alkitab ada kisah tentang Nuh yang dibentuk oleh TUHAN sehingga dalam dunia yang jahat dan melupakan TUHAN, Nuh berkenan kepada TUHAN dan selamat dari air bah sebab sementara orang lain sibuk dengan pesta pora, makan minum, kawin mengawinkan, membeli dan menjual, membangun dan menanam, namun Nuh dan keluarganya tetap menjaga keindahan mereka sebagai bunga bakung. Nuh adalah kelompok minoritas yang memperlihatkan keindahan di hadapan TUHAN.

Penulis Kidung Agung mengambarkan keunikan bahwa bunga bakung berada di tengah duri sehingga mengesankan bukan hal kebetulan bunga bakung mekar diantara duri-duri sebab hanya diantara duri-duri saja bunga bakung yang di lembah dapat menampilkan keindahan dan keharuman sebagai bunga bakung. Duri duri memiliki fungsi terhadap mekarnya bunga bakung. Hal ini dapat ditinjau secara literal dan simbolis.
  1. Secara literal:
    * Melindungi bunga: Duri membantu melindungi bunga bakung dari hewan herbivora yang ingin memakannya. Duri yang tajam dan kokoh membuat hewan-hewan ini enggan mendekati bunga bakung, sehingga membantu menjaga kelangsungan hidup bunga.
    * Menahan air: Duri membantu bunga bakung untuk menahan air di tanah. Struktur duri yang berongga membantu menyerap air hujan dan embun, dan kemudian menyalurkannya ke akar bunga. Hal ini penting bagi kelangsungan hidup bunga bakung, terutama di daerah yang kering.
    * Mendukung pertumbuhan: Duri membantu menopang bunga bakung saat tumbuh. Struktur duri yang kokoh membantu bunga bakung untuk berdiri tegak dan tidak roboh, terutama saat terkena angin kencang atau hujan deras.
  2. Secara simbolis:
    * Menggambarkan kontras: Duri yang kasar dan tajam berlawanan dengan keindahan dan kelembutan bunga bakung. Hal ini melambangkan kontras antara dunia yang penuh dengan kesulitan dan rintangan dengan keindahan dan kemurnian cinta sejati.
    * Menambah makna: Kehadiran duri di sekitar bunga bakung menambah makna pada simbolisme bunga tersebut. Bunga bakung yang tumbuh di antara duri-duri melambangkan keindahan yang luar biasa, kesucian yang terjaga, dan cinta yang teguh di tengah berbagai tantangan.
    * Menyampaikan pesan: Duri dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga dan melindungi sesuatu yang indah dan berharga. Sama seperti duri yang melindungi bunga bakung, kita juga perlu melindungi hal-hal yang berharga dalam hidup kita, seperti cinta, persahabatan, dan nilai-nilai yang kita pegang teguh.
Bunga bakung akan terpelihara dan hidup lebih lama daripada duri-duri yang ada di sekelilingnya sebab bunga bakung memiliki nilai dibandingkan dengan duri-duri hal ini nyata dalam kisah Nuh dimana NUH selamat dari air bah sedangkan orang banyak alami binasa karena NUH didapati oleh TUHAN adalah orang benar. Dalam perumpamaan lalang yang tumbuh di ladang gandum, meski keputusan pemilik gandum membiarkan keduanya tumbuh tetapi pada akhirnya gandum di bawa ke dalam lumbung sedangkan lalang dibakar.

Menjadi bunga bakung akan masuk dalam kemuliaan TUHAN di surga sebab di sana tempat yang disediakan baginya sedangkan duri-duri bila saatnya tiba akan dibuang. Tetaplah menjadi bunga bakung yang indah dan berkenan di hati Raja dengan anugerah-Nya diciptakan menjadi ciptaan baru yang indah dan menarik TUHAN Sang Mempelai Pria.



Tulisan lainnya:
Kekhawatiran Dan Jalan Keluarnya
Bersatu Dengan Kristus
Harapan Cinta Dari Mempelai Wanita
Pacaran Raja Salomo Dengan Gadis Sulam
Kasih Allah Itu Kasih Agape
Kekasihku Berlakulah Seperti Kijang


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)