-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Meniup Terompet di Tahun Yobel

Minggu, 18 Maret 2018 | Maret 18, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-09T22:05:54Z
Imamat 25:9 ~ Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Tuhan menetapkan satu hari kepada bangsa Israel yang telah keluar dari Mesir untuk membunyikan sangkakala di seluruh negeri, setiap tanggal sepuluh bulan Tisri dalam rangkaian perayaan hari raya perdamaian. Meniup sangkakala seluruh negeri terjadi pada tahun Yobel, sehingga tidak setiap tahun TUHAN mewajibkan untuk melakukan peniupanan sangkakala yang serentak di tanah perjanjian yang akan mereka tempati.

TUHAN sebelum memberikan tanah perjanjian, DIA telah Pada hari kesepuluh dari bulan ketujuh, bulan Tisri atau September, hari pertama yang awal tahun Yobel. Peniupan dilakukan saat hari kesepuluh. Perayaan pendamaian diikuti dengan istirahat penuh, pelunasan utang, pengembalian aneka jaminan dan sukarianya para pelayan-pelayan.

Tiup terompet secara tradisi di seluruh dunia saat ini dilakukan pada setiap hari raya Tahun Baru. Tradisi Yahudi meniup terompet menarik banyak perhatian kalangan, terlebih lebih saat bangsa Romawi diizinkan TUHAN menaklukan Israel sehingga mereka tertarik dengan kemeriahan suasana hari perdamaian.

Bangsa Romawi yang berkuasa atas Israel merayakan hari raya 1 Januari sebagai hari tahun Baru sekaligus juga hari pemujaan Dewa Jenus sebagai sembahan utama Raja Pompilius, dan dimulai babak baru dalam tradisi tiup terompet yang dilakukan setiap tahun yang dahulunya setiap hari raya perdamaian yang jatuh pada tahun Yobel.

Bagaimanapun juga bangsa Israel menolak merayakan dewa sembahan Romawi namun hadirnya tiup terompet adalah hal tidak asing. Romawi yang wilayah kekuasaan sangat luas menyebarkan kemeriahan perayaan tahun Yobel di dalam perayaan tahun baru mereka. Acara tiup terompet di tahun baru bukanlah inisiatif orang Yahudi melainkan ketertarikan Romawi.

Dengan timbulnya pertobatan nasional bangsa Romawi yang dulunya pemuja berhala, maka segala aspek pemujaan Dewa Jenus berakhir dan dalam perjalanan waktu dan berkembangnya kekuasaan gereja menyebabkan hadirnya kalender Masehi dengan tetap ada perayaan tahun baru dan perayaan yang dicetuskan Ponpilius sejak Kontatinus lenyap musnah semakin tidak ada dalam ingatan.

Bagaimana Alkitab melihat peristiwa peniupan terompet?
Tiup terompet adalah perintah TUHAN kepada bangsa Israel dengan perantara Musa sebab pada hari tersebut hari pendamaian.
Kristus sebagai pengenapan hukum Taurat telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dan sengat maut membawa kita lebih manunggal dengan ALLAH karena pendamaian melalui darah ANAK DOMBA ALLAH lebih memuaskan, sempurna dan sekali untuk selama-lamanya akan datang kembali ke bumi dengan diiringi sangkakala, Dia datang untuk menghakimi setiap makhluk dan menjadi penebus dan juruselamat yang terpercaya bagi umat tebusan-Nya. Sebagaimana Tuhan berfirman karena hari penebusan datang maka tiuplah sangkakala maka sekarang penebusan yang telah genap dan tuntas menjadi kerinduan setiap makhluk menantikan kedatangan-Nya kedua untuk memulihkan segala sesuatu sebab DIA datang membawa perubahan pemulihan. Dengan ditiupnya terompet seharusnya mengigatkan kita bahwa hari DIA datang sudah semakin dekat, lebih berjaga dan berdoa. Dengan hadirnya tiupan terompet mengigatkan kita bahwa DIA sebagai HAKIM akan semakin dekat kedatangan-NYA dan kedatangan-NYA adalah kabar sukacita bagi umat-NYA namun berita buruk bagi yang menolak-NYA sebab DIA akan segera menjadi HAKIM setiap makhluk sekaligus Juruselamat bagi orang percaya.

Tiup terompet adalah suatu panggilan kudus dilembah keputusan agar manusia memutuskan untuk diperbaharui oleh-Nya sebab biarkan yang kudus semakin kudus dan yang cemar semakin cemar sebab DIA datang semakin dekat, sebab Hakim telah berdiri diambang pintu.

Tiup terompet adalah hari pendamaian tiba, Dia berdiri dimuka pintu dan mengetuk. Dia ingin agar kita berdamai dengan ALLAH secepat mungkin agar tidak terlambat menyongsong raja kemuliaan tiba. Selama terompet yang dibunyikan dari terompet buatan manusia ada kesempatan segera berdamai dengan ALLAH, sebab Yesus masih membuka pintu anugerah bagi manusia berdosa untuk datang kepada-NYA dan jadikan Dia sebagai penguasa tunggal dalam hidup yang menyelamatkan dan memberikan sukacita dan pembebasan yang sejati yang berguna bukan hanya sewaktu kita hidup melainkan sampai hidup kekal bersama-Nya dalam kerajaan-Nya kelak disorga.
Maranatha.


×
Berita Terbaru Update