Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 13 Oktober 2018

Perjanjian Sunat

Kejadian 17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.

Sunat adalah tanda perjanjian antara Tuhan dengan kaum Abram. Tanda dari kata לְאֹות dari kata dasar אוֹת yang memiliki pengertian menurut Strong's adalah sinyal (secara harfiah atau kiasan), sebagai bendera, rambu, monumen, pertanda, ajaib, bukti, dll - tandai, keajaiban, (en-) tanda,tanda.

Tanda Sunat sebagai tanda perjanjian Abram dengan Tuhan adalah sesuatu yang telah dikenal di Mesir dan Abram yang pernah berkunjung ke Mesir memahami apa yang harus dilakukan saat Tuhan memberikan perintah melakukan Sunat.

Abram pun melakukan sunat dengan benar dan tepat. Tanda Sunat telah dilakukan sejak zaman prasejarah, diamati dari gambar-gambar di gua yang berasal dari Zaman Batu dan makam Mesir purba. Alasan tindakan ini secara buktian keotentikan secara ilmiah masih belum jelas pada masa itu tetapi teori-teori memperkirakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari ritual pengorbanan atau persembahan, tanda penyerahan pada Yang Maha Kuasa, langkah menuju kedewasaan, tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk mengubah estetika atau seksualitas. Dalam antropologi budaya, praktek sunat dikenal juga oleh penduduk Korea Selatan,Amerika, dan Filipina.

Berdasarkan keterangan Kitab Kejadian 17:1, Tuhan dan Abram mengadakan perjanjian sunat pada saat usia Abram secara medis sudah tidak mungkin lagi mengharap janji Tuhan, yakni keturunan, sebab saat itu Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Dalam kondisi tidak mungkin mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan, Tuhan datang dan Abram mengadakan perjanjian Sunat yang saat itu diduga telah dilakukan Bangsa Mesir sebagai tanda menyerah dan menyembah kepada Yang Maha Kuasa. [Ulangan 7:7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --]

Perjanjian Sunat dilakukan karena Abram adalah kaum yang kecil, tidak memiliki keturunan namun Abram berlaku berkenan kepada Tuhan sehingga Perjanjian Sunat diberikan sebagai tanda ketidakberdayaan dalam budaya Mesir yang telah didatanginya dilakukan oleh Abram dan bagi Tuhan tanda itu adalah pijakan yang kuat untuk melakukan tanda keajaiban dengan menjadikan yang paling kecil menjadi bangsa yang besar sebagaimana janji Tuhan kepada Abram. Janji Tuhan saat pengikatan perjanjian Sunat adalah : {Kej 17:4-6}
  • 17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
  • 17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
  • 17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Dan setelah Abram melakukan Sunat maka namanya berubah menjadi Abraham serta kemudian hari melahirkan anak dari Sarai yang ganti nama menjadi Sara dan setelah Sarah meninggal, Abraham menikah lagi dengan Ketura dan memiliki sejumlah anak. {1Tawarikh 1:32 Keturunan Ketura, gundik Abraham: perempuan itu melahirkan Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. Anak-anak Yoksan ialah Syeba dan Dedan.}

Saat Abram percaya janji Tuhan dengan hidup berkenan kepada-Nya dan disisi lain menyerah dan mengharapkan tanda keajaiban dari Tuhan maka Tuhan bertindak melakukan keajaiban untuk kemuliaan nama-Nya. {Yesaya 60:22 Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.}

Setelah Abram yang menjadi Abraham setuju mengikat perjanjian Sunat, maka terjadilah penyunatan masal. { Kejadian 17:23 Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya}

Abraham menyerah dan percaya bahwa Allah memegang janjiNya sekalipun mustahil sebab percaya akan adanya keajaiban. Tanda sunat dalam perjanjian sunat Abraham menegaskan peran telingga yang mendengarkan Firman Tuhan, hati yang percaya kepada-Nya dan hidup yang berkenan kepada Tuhan bukan karena tradisi dan ritual budaya dan atau alasan sosialm budaya dan kesehatan, meskipun secara praktek lahiriah adalah serupa dengan di Mesir.

Matius Henry Whole Bible Commentary melihat dampak perjanjian sunat sebagai tanda isyarat tiga hal:
  1. Hal ini didirikan, tidak harus diubah atau dicabut. Itu adalah tetap, itu diratifikasi, itu dibuat sebagai kekuatan ilahi dan kebenaran bisa membuatnya.
  2. Hal ini mensyaratkan, itu adalah perjanjian, bukan dengan Abraham saja (maka akan mati dengan dia), tetapi benih dengan benih setelah dia, tidak hanya benih setelah daging, tetapi rohaninya.
  3. Ini adalah abadi dalam arti dan makna injili itu. Perjanjian rahmat abadi. Ini adalah dari kekal dalam nasihat itu, dan kekal di konsekuensi itu, dan administrasi eksternal itu ditransmisikan dengan segel untuk benih orang percaya, dan administrasi internal dengan Roh benih Kristus di setiap zaman.
Dapat disimpulkan melalui "Perjanjian Sunat" sebagai simbol secara fisik yang bahwa seseorang berada dalam perjanjian dengan TUHAN sebab mereka telah memilih untuk mengikuti Tuhan dan menjadi bagian dari umat pilihan-Nya yang mewarisi janji-janji-Nya. Hal yang diharapkan dari janji TUHAN melalui sunat adalah hadirnya keturunan bagi Abraham dalam jumlah yang banyak dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa karena dari keturunan Abraham akan hadir Mesias sehingga keselamatan dan kemerdekaan bagi manusia yang tidak berdaya dan penuh kelemahan serta pelanggaran terhadap TUHAN. Iman Kristen percaya bahwa Mesias telah hadir, yaitu Yesus Kristus yang memerdekakan manusia dari segala kelemahan dan tawanan praktik kejahatan serta dosa.

Seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang sunat berkembang. Dalam Perjanjian Baru, Paulus mengajarkan bahwa sunat yang sejati adalah sunat hati. Ini berarti perubahan batin yang mendalam, yaitu meninggalkan cara hidup yang lama dan kompeten untuk mengikuti Kristus Yesus Sang Mesias yang telah hadir mengenapi janji TUHAN kepada Abraham, yaitu melalui keturunannya segala bangsa mendapatkan berkat TUHAN.

Pengikut Yesus menerima kenyataan bahwa Mesias telah hadir sehingga praktik sunat alami perubahan dan hal itu juga sesuai dengan nabi yang berkata bahwa TUHAN akan menulis hukum-hukum-Nya dalam hati dan batin manusia. Bagi keturunan Abraham yaitu keturunan Yakub yang menolak bahwa Yesus adalah berkat bagi bangsa-bangsa yang telah ditetapkan TUHAN, mereka terus menantikan kedatangan seorang keturunan Abraham yang akan menjadi raja dan penyelamat. Melalui sunat, umat Israel menunjukkan komitmen mereka untuk setia kepada TUHAN dan janji-janji-Nya. Mereka siap menunggu dengan sabar kedatangan Mesias. Sunat menjadi identitas kepada umat Israel sebagai umat pilihan Allah yang memiliki tugas khusus untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan kepada dunia.

Selain orang Israel keturunan Abraham, sunat juga dikenal oleh para budak Abraham dan keturunannya sebagai bentuk perintah TUHAN yang harus dilaksanakan dengan penekanan aspek lahiriah sebab urusan menjadi berkat bagi banyak bangsa karena hadirnya sosok Mesias yang dinantikan melepaskan dari segala macam yang membelenggu sehingga perlu keturunan terpilih menjadi berkat untuk segala bangsa karena setia terhadap perjanjian sunat hanya dianut oleh keturunan Yakub.

Bangsa Mesir kuno diduga telah melakukan praktik sunat tetapi tidak disertai dengan janji yang ajaib bahwa TUHAN mengunakan tanda sunat agar bukan saja keturunan Abraham menjadi sangat banyak tetapi akan muncul sosok Mesias sang Penyelamat dunia. Tanpa ada janji ilahi maka bangsa Mesir kuno dalam melakukan praktik sunat tenggelam dengan aktivitas sunat yang dilakukan oleh keturunan Abraham dan keturunan dari budak-budak kepunyaan Abraham


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)