Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 28 Mei 2018

perjamuan Kudus

Perjamuan Kudus, Perjamuan Suci, Perjamuan Paskah, atau Sakramen Ekaristi adalah salah satu sakramen yang diadakan Kristus menurut Alkitab. Istilah "ekaristi" yang berasal dari bahasa Yunani ευχαριστω, yang berarti berterima kasih atau bergembira, lebih sering digunakan oleh gereja Katolik, Anglikan, Ortodoks Timur, dan Lutheran, sedangkan istilah perjamuan kudus (bahasa Inggris: holy communion) digunakan oleh gereja Protestan.

Perjamuan Kudus atau perjamuan Tuhan diberikan kepada jemaat serta di sahkan oleh Yesus Kristus (Mat 26:26-30; Mrk 14:22-24; Luk 22;19,20; 1 Kor 11:23-25). Perjamuan Kudus adalah Sakramen yang diadakan oleh Yesus Kristus dan diwajibkan kepada orang-orang percaya, karena menandakan persekutuan dengan Tuhan Yesus dalam kematian dan kebangkitan. Perjamuan Kudus harus dimakan dengan iman, kalau hanya dilaksanakan secara jasmani saja, maka orang yang makan dan minum perjamuan itu bersalah besar. Orang -orang yang ikut makan dan minum dalam perjamuan itu wajib menyelidiki hatinya dan jangan membiarkan dosa di dalam hatinya. Bila kita makan dan minum dengan sikap rohani yang benar dan disertai iman, tentu kita berkenan kepada Kristus dan jiwa serta tubuh kita disucikan di dalam darah-Nya dan mengalir kuasa Ilahi dari Allah Penuh Rahmat.

Adanya perbedaan penafsiran dan keyakinan seperti: roti dan air anggur itu sesudah dipersembahkan kepada Tuhan tidak berubah menjadi daging dan darah Kristus, tetapi tetap sebagai roti dan air anggur ataupun pendapat mengalami perubahan dll tidaklah mengurangi kuasa perjamuan Tuhan tersebut karena dalam keterbatasan pengertian manusia dalam penafsiran firman-Nya,

Pandangan berbeda akibat beda tafsir melahirkan tiga pandangan mengenai Perjamuan Kudus, yaitu:
  1. Transubstansiasi (Transubstantiation)
    Pandangan ini dianut oleh Gereja Katolik Roma dan sejumlah gereja Karismatik. Dalam pandangan ini, saat Perjamuan Kudus, saat roti dan anggur didoakan, substansinya berubah (trans) menjadi tubuh dan darah Yesus. Jadi, saat memakan dan meminumnya, kita benar-benar memakan daging dan meminum darah Yesus. [Sifat-sifat (accidentia, harfiahnya: hal-hal yang jatuh padanya) roti dan anggur tetap ada, tetapi substantia (zat atau lebih tepat inti) roti dan anggur telah digantikan dengan substantia tubuh dan darah Kristus. Lebih lengkap lagi dijelaskan dalam bagian Perjamuan Kudus pada Apa Itu Calvinisme tulisan Christiaan de Jonge.]
  2. Konsubstansiasi (Consubstantiation) Pandangan ini dicetuskan oleh Martin Luther yang menolak pandangan Gereja Katolik Roma. Dalam pandangannya ini, Luther menyebutkan bahwa roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus itu sama sekali tidak berubah menjadi tubuh dan darah Yesus. Bersama-sama (kon) dengan roti dan anggur yang telah didoakan, sesungguhnya Kristus benar-benar hadir bahkan secara jasmani dalam Perjamuan Kudus tersebut.
  3. Anamnesis
    Pandangan ini dicetuskan oleh Zwingli. Menurutnya, Perjamuan Kudus lebih sebagai semacam peringatan akan Kristus saat menderita dan mati. [Zwingli memahami kata-kata Yesus, ”inilah tubuh-Ku” dan ”inilah darah-Ku” sebagai ungkapan-ungkapan yang tidak harus dimengerti secara harfiah. ”Tubuh” dan ”darah” adalah lambang untuk keselamatan yang diperoleh Kristus dengan tubuh dan darah-Nya pada kayu salib. Zwingli tidak dapat menerima bahwa keselamatan, yang terutama menyangkut jiwa, dikaitkan dengan hal-hal duniawi, seperti roti dan anggur. Dan untuk menerima apa yang diperoleh Kristus pada kayu salib, seseorang tak perlu dipersatuka secara jasmani karena penebusan yang dilambangkan dalam Perjamuan Kudus diterima dengan iman. Dalam hal ini, Zwingli tidak menyangkal kehadiran Yesus saat perayaan Perjamuan Kudus. Hanya saja, kehadiran ini bukan kehadiran jasmani, melainkan kehadiran dalam Roh Kudus dan tidak terikat pada roti dan anggur.]
Sedangkan Calvin adalah dikatakan dekat dengan pemahaman Luther, namun tidak berseberangan pula dengan Zwingli.
Calvin setuju dengan Zwingli dalam beberapa hal. Pertama, doktrin kenaikan Kristus harus menjadi inti pemahaman Perjamuan Kudus. Dalam hal ini, Calvin berseberangan dengan pandangan Luther mengenai ubiquity dan communicatio idiomatum. Calvin tidak setuju dengan pandangan bahwa tubuh Kristus harus ada di beberapa tempat secara bersamaan. Zwingli juga menekankan perihal kenaikan Kristus ini: bahwa Kristus bangkit, naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Bapa. Itu sebabnya, paham transubstansiasi ia tolak. Kedua, Calvin juga menyetujui pandangan Zwingli bahwa tempat utama mesti diberikan kepada iman yang menerima berkat dari Perjamuan Kudus ini.

Calvin juga sejalan dengan Luther dalam memandang Perjamuan Kudus terutama sebagai anugerah Allah kepada orang-orang percaya. Perjamuan Kudus bukanlah sesuatu yang dikerjakan manusia, melainkan sesuatu yang Allah kerjakan bagi manusia.

Calvin menyadari bahwa doktrin mengenai pembenaran orang berdosa dan kesatuan dengan Kristus merupakan misteri yang tak terselesaikan. Misteri ini diperlihatkan melalui sakramen yang disesuaikan dengan keterbatasan diri kita.

Menurut Calvin, saat kita berbagian dalam Perjamuan Kudus, peran Roh Kudus mesti ada. Roh Kudus ini pulalah yang ”membawa” kita kepada Kristus. Saat itu, secara rohani roti dan anggur benar-benar menjadi tubuh dan darah Kristus.

[Dalam Perjamuan Kudus, Kristus benar-benar hadir untuk menjadi satu dengan orang-orang percaya dan memperkuat iman mereka. Dialah yang membuat makanan jasmani menjadi makanan rohani sehingga orang-orang yang ikut dalam Perjamuan Kudus menerima apa yang Kristus peroleh pada kayu salib. Hal ini menunjukkan bahwa bagi Calvin, Perjamuan Kudus tidak sekadar peringatan kematian Kristus.

Sekalipun berbeda pandangan, Allah tetap Allah yang mengasihi umat-Nya sehingga apapun pendapat kita tentang roti dan anggur hanya sekedar simbol atau bukan, tubuh dan darah Kristus tetap berkuasa. Kalau roti itu dimakan dan air anggur itu diminum dengan iman, dan dengan cara rohani, maka hal itu membawa hubungan yang erat dengan Tuhan Yesus dan lebih menguatkan persatuan dengan Dia

Ringkasan Perbandingan ritual 

DenominasiAnggur, jus anggur, airSeberapa sering dirayakanTerbuka atau tertutup persekutuan
Gereja Katolikanggur, roti tidak beragi dalam Gereja Latin , ragi dalam beberapa Gereja Katolik Timursetiap hari, kecuali pada hari Jumat Agung dan Sabtu Sucitertutup persekutuan: Gereja Katolik menyatakan bahwa penerimaan Komuni dicadangkan untuk dibaptis dan, biasanya, bagi mereka dalam persekutuan dengan Tahta Suci .
Gereja Ortodoks Timuranggur dan beragiluar harian Prapaskah, ketika Liturgi Presanctified dirayakantertutup persekutuan yaitu Gereja Ortodoks Timur tidak mengecualikan Protestan dan Katolik dari menghadiri Liturgi Ilahi , tetapi tidak memberi mereka Komuni.
Komuni Anglikananggur dengan tipis yang tidak beragi atau roti beragiSebagian besar gereja di Komuni Anglikan merayakan persekutuan mingguan, menggantikan Doa PagiKebanyakan Anglikan termasuk Amerika Serikat Bereja Episkopal, praktek terbuka, persekutuan, yang lain ditutup persekutuan.



Baptisjus anggur dengan soda,    roti tak beragi, atau beragisangat sedikit gereja-gereja Baptis merayakan persekutuan mingguan, kebanyakan merayakan bulanan atau kuartalan dengan beberapa layanan yang ditunjuk memegang.tertutup persekutuan, beberapa gereja Baptis memerlukan keanggotaan penuh sebelum berpartisipasi dalam pelayanan komuni, yang lainnya praktek terbuka persekutuan.
Lutherananggur atau jus anggur dengan beragi atau tidak beragi atau wafer bebas gluten.mingguan, setiap minggu, atau bulananKebanyakan Lutheran praktek ditutup persekutuan, termasuk non-anggota, dan membutuhkan instruksi katekese sebelum menerima Ekaristi. Namun, sebagian besar gereja-gereja di Gereja Lutheran Injili di Amerika mempraktekkan bentuk mereka sendiri terbuka persekutuan, memberikan Ekaristi untuk orang dewasa tanpa memerlukan instruksi katekese, asalkan mereka dibaptis dan percaya kehadiran nyata.
United Methodist Churchjus anggur dengan roti tidak beragibulananterbuka persekutuan meskipun disebut sebagai Open Table
Presbiterianjus anggur atau anggur dengan roti tidak beragibulananterbuka dan tertutup persekutuan
Calvinis dan Kristen Reformedanggur dengan beragibulanantertutup persekutuan
Advent Hari Ketujuhjus anggur dengan roti tidak beragitriwulananterbuka persekutuan, tapi Reformed Advent Hari Ketujuh praktek ditutup persekutuan.
Gereja Kristusjus anggur dengan wafermingguanterbuka persekutuan
Calvary Chapelanggurbulananterbuka persekutuan








United Church of Christanggur atau jus anggur dengan gluten wafer gratisbulananterbuka persekutuan
Sidang Jemaat Allah , Pentakosta , dan Christian and Missionary Alliancejus anggur dengan beragibulananterbuka persekutuan
Secara umum peserta perjamuan kudus adalah :
  1. Mereka yang sudah dibaptis (Mat 28:19; Kis 2:38)
  2. Mereka yang sungguh-sungguh telah percaya kepada Tuhan Yesus yang telah mati disalib dan bangkit untuk mereka.
Jadi dapat dikatakan, bahwa baptisan adalah tanda yang melambangkan kelahiran kembali, persatuan kita dengan Kristus; dan perjamuan Kudus melambangkan kekudusan keadaan kita yang yang tinggal tetap di dalam Kristus.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)