Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 12 Oktober 2018

Tuhan Menetapkan Waktu Pengenapan Janji-Nya kepada Abraham dan Sara

Kejadian 18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.

Tuhan mengirim utusan khusus kepada Abraham dan menyampaikan secara tegas soal waktu pengenapan janji Tuhan yang telah puluhan tahun diterimanya. Abraham menantikan janji Tuhan meski dalam masa penantian terjadi pasang surut dalam mempercayai janji Tuhan tetapi Abraham tetap setia mengiring Tuhan sekalipun janji itu seolah melambai-lambai dari kejauhan yang sulit didapatkan.

Abraham dan Sarah menyambut utusan khusus yang memberitahukan kepastian pengenapan janji Tuhan. Abraham telah memiliki keturunan dari hagar, yakni Ismael namun janji Tuhan bahwa Abraham mendapatkan keturunan ilahi yang terjadi karena mujizat, kesetiaan Allah terhadap janji-Nya serta yang hadir karena kasih karunia semata melalui Sara.

Keturunan Sarah adalah anak yang hadir karena Allah setia terhadap janji-Nya dan mengenapkan janji-Nya melalui cara dan waktu Tuhan dimana kemuliaan kuasa-Nya diwujudkan sehingga mereka tidak berbangga diri melainkan bersyukur sebab semuanya karena kasih karunia.

Hal yang menarik adalah Sara berada tidak jauh dari Abraham meski dibatasi oleh pembatas sehingga ia dapat mendengar pembicaraan antara Abraham dan utusan khusus / istimewa dari Tuhan Allah. Sarah mengambil posisi yang benar, yakni ada di dalam balai khusus dalam tenda untuk wanita, dan Abraham sebagai kepala rumah tangga menempati ruangnya sebagaimana mestinya, maka tak heran setiap pembicaraan Abraham dan tamunya diketahui oleh Sarah namun Sarah tidak mempunyai hak untuk turut dalam perbincangan tersebut karena sesuai adat budaya saat itu yang demikian.

Pernyataan pengenapan janji Tuhan sangat istimewa karena terjadi saat Sara tidak memiliki pemikiran untuk mendapatkan keturunan dari rahimnya sendiri. Waktu Tuhan dalam pengenapan janji-Nya mengajarkan bahwa cara Tuhan jauh berbeda dan melampaui cara manusiawi. Sarah yang mengetahui kondisi dirinya yang sudah tua dan diduga sudah tidak mengalami mentruasi saat mendangar janji Tuhan, maka ia tertawa.

Sarah tertawa dalam batinnya/hatinya. Tertawa dalam hati, diketahui oleh Tuhan Allah sehingga Tuhan menegur tindakan Sarah dengan mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Abraham. Abraham yang memiliki hubungan erat dengan Tuhan mengetahui Sarah tertawa terhadap pengenapan janji Tuhan.

Tuhan menegur Sara yang tertawa dan tidak mempercayai cara dan waktu Tuhan serta kesetiaan Tuhan menepati janji-Nya. Tuhan Allah yang setia terhadap janji-Nya menepati perkataan-Nya pada waktunya Tuhan dimana sudah tidak ada lagi harapan untuk meraihnya dengan kekuatan sendiri. Janji Tuhan kepada Abraham dan Sara hanya dapat dilakukan karena kasih karunia, kesetiaan dan mujizat Tuhan.

Cara Tuhan menempati janji-Nya memperlihatkan kepada Abraham dan Sara bahwa Tuhan adalah Maha Kuasa, Jalan-Nya tidak terduga, Ajaib dan selalu baru sehingga jikalau hal itu terwujud semata-mata pekerjaan Tuhan. Tuhan dapat bertindak sendiri mengenapi janji-Nya tanpa perlu diberi nasehat bagaimana caranya yang tepat dan sesuai dengan logika sebab Dia melampaui segala sesuatu. Dia Pencipta segala sesuatu.

Sara mendapatkan teguran, namun Sara menyangkalnya. Sesuatu yang disayangkan tidak mengakui kelemahan untuk mempercayai cata dan waktu Tuhan dalam mewujudkan apa yang dijanjikan-Nya.

Pengakuan akan kelemahan akan menolong Tuhan menbawa masuk untuk hidup lebih mempercayai segala janji-Nya yang diwujudkan dalam cara dan waktu Tuhan yang menurut kacamata manusia sangat tidak masuk akal, namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

Sara dan Abraham diajar untuk percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dengan mempertawakan janji Tuhan maka Sara mengalami rasa malu. Tuhan menyatakan kuasa-Nya, kasih-Nya, kesetiaan-Nya sehingga janji-Nya dinyatakan dan Sara alami peristiwa yang tidak perlu terjadi jika jujur kepada Tuhan. Tuhan menjadikan Sara tertawa dan mungkin bahan tertawaan karena ternyata Tuhan menepati janji-Nya.

Keterbatasan Sara adalah manusiawi karena waktu dan cara Tuhan ajaib, selalu baru namun sempurna melampaui pikiran manusia. Keterbatasan pengenalan akan cara dan waktu Tuhan karena Tuhan menyediakan janji-Nya yang selalu baru setiap hari sehingga Dia tidak dapat diselami.

Pengakuan akan keterbatasan pemahaman tentang cara dan waktu Tuhan dalam menepati janji-Nya adalah menolong agar tidak dipermalukan karena sikap ridak pecaya akan pengenapan janji-Nya kepada kita.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)