Titus 1:2 dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,
Allah itu dikenal juga dengan Jujur karena Allah itu jujur dalam segala hal sehingga manusia dapat menaruh pengharapan kepada-Nya. Dalam kejujuran Allah sebab DIA adalah jujur, Dia memberikan pengharapan hidup yang kekal bagi manusia ciptaan-Nya sejak sebelum langit dan bumi diciptakan. Pengharapan dari TUHAN itu teguh berdiri sebab Dia jujur dengan segala firman-Nya.
Allah itu jujur karena Dia tidak dapat melakukan dusta dan dusta sesuatu yang berlawanan dengan sifat karakter Allah yang jujur dan benar sejak kekekalan, sekarang dan sampai kekekalan. Allah mustahil berdusta adalah pernyataan Firman-Nya. Teks Alkitab menyatakan Allah itu ἀψευδὴς = tidak dapat berdusta. Kata ἀψευδὴς memiliki pengertian : bebas dari kepalsuan, tidak bersalah dari kebohongan, yang tidak bisa berbohong , benar. Karena dalam segala situasi yang dihadapu tidak dapat berdusta maka Dia adalah selalu benar dalam kejujuran.
Teks di atas bukanlah satu-satunya yang menyatakan bahwa Allah selalu jujur dan tidak dapat melakukan dusta atau kebohongan. Contoh :
Allah itu jujur sehingga Dia membutuh sikap manusia yang jujur bahwa diri-Nya telah bersalah dan tidak jujur itu adalah kejujuran manusia. (1 Yohanes 1:8-10 ~ Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita) Pengampunan Allah yang didahului jujur kepada-Nya menjadikan dasar yang kuat untuk berusaha hidup jujur sebab pengakuan awal dari pemulihan. Pemulihan adalah karunia yang diperlukan untuk hidup dalam pertobatan sehingga ada hasrat jujur sebagaimana Allah adalah jujur, sehingga dapat melakukan kejujuran, seperti :
Karena Allah itu jujur dan tidak dapat berdusta, maka jika kita senantiasa jujur ada janji dari firman-Nya untuk manusia yang berusaha untuk hidup jujur, antara lain:
Allah itu dikenal juga dengan Jujur karena Allah itu jujur dalam segala hal sehingga manusia dapat menaruh pengharapan kepada-Nya. Dalam kejujuran Allah sebab DIA adalah jujur, Dia memberikan pengharapan hidup yang kekal bagi manusia ciptaan-Nya sejak sebelum langit dan bumi diciptakan. Pengharapan dari TUHAN itu teguh berdiri sebab Dia jujur dengan segala firman-Nya.
Allah itu jujur karena Dia tidak dapat melakukan dusta dan dusta sesuatu yang berlawanan dengan sifat karakter Allah yang jujur dan benar sejak kekekalan, sekarang dan sampai kekekalan. Allah mustahil berdusta adalah pernyataan Firman-Nya. Teks Alkitab menyatakan Allah itu ἀψευδὴς = tidak dapat berdusta. Kata ἀψευδὴς memiliki pengertian : bebas dari kepalsuan, tidak bersalah dari kebohongan, yang tidak bisa berbohong , benar. Karena dalam segala situasi yang dihadapu tidak dapat berdusta maka Dia adalah selalu benar dalam kejujuran.
Teks di atas bukanlah satu-satunya yang menyatakan bahwa Allah selalu jujur dan tidak dapat melakukan dusta atau kebohongan. Contoh :
- Ibrani 6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
- Roma 3:4 Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."
Allah itu jujur sehingga Dia membutuh sikap manusia yang jujur bahwa diri-Nya telah bersalah dan tidak jujur itu adalah kejujuran manusia. (1 Yohanes 1:8-10 ~ Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita) Pengampunan Allah yang didahului jujur kepada-Nya menjadikan dasar yang kuat untuk berusaha hidup jujur sebab pengakuan awal dari pemulihan. Pemulihan adalah karunia yang diperlukan untuk hidup dalam pertobatan sehingga ada hasrat jujur sebagaimana Allah adalah jujur, sehingga dapat melakukan kejujuran, seperti :
- Yesaya 33:15 ~ Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
- Mazmur 15:3-5 ~ yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.
Karena Allah itu jujur dan tidak dapat berdusta, maka jika kita senantiasa jujur ada janji dari firman-Nya untuk manusia yang berusaha untuk hidup jujur, antara lain:
- Mazmur 64:11 ~ Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.
- Mazmur 50:23 ~ Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."
- Mazmur 37:37 ~ Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;
- Mazmur 32:11 ~ Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!
- Amsal 2:7 ~ Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya.
- Amsal 16:13 ~ Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
- Amsal 11:6 ~ Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.
- Amsal 14:2 ~ Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.