Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 19 Desember 2018

Allah Itu Mencukupi.

2 Korintus 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Cukup adalah terjemahan dari kata ἀρκέω/ ἀρκεῖ yang memiliki pengerti : konten (isi), keadaan cukup, cukup, puas. Tuhan mencukupi adalah Tuhan memberikan kecukupan yang memberikan dasar kokoh untuk puas atas kasih karunia Allah sekalipun doa tidak dijawab dan Tuhan membiarkan kelemahan, cacat dan atau kekurangan sebagaimana umat pilihan Allah yang lain.

People's New Testament memberikan pernyataan bahwa Tuhan menjawab doanya Paulus, bukan dengan menghapus duri, namun dengan memberikan kasih karunia untuk menanggungnya. dan dengan jaminan bahwa rasa Paulus kelemahan, yang diizinkan oleh-Nya, pas sekali untuknya untuk menerima kekuatan ilahi.

Jawaban Tuhan adalah Dia mencukupi segala sesuatu dengan membiarkan hadirnya sisi lemah sebagai manusia yang terbatas. Tuhan memegang firman-Nya bahwa manusia itu adalah dari debu. Tuhan yang tidak terbatas justru dapat menunjukkan kasih karunia-Nya yang unik kepada manusia yang terbatas dan diizinkan hidup dalam keterbatasan. Paulus yang mengalami sesuatu yang menyiksa dengan hadirnya "duri" tetaplah dibiarkan Tuhan menyimpan duri tersebut yang membatasi Paulus akibat duri tersebut. Duri itu mengakibatkan hadirnya keterbatasan ekstra dibandingkan manusia lain. Keterbatasan ekstra lebih tentulah mempengaruhi kesanggupan melakukan kegiatan tertentu. Kasih Karunia Allah adalah jawaban atas keterbatasan ekstra lebih yang diizinkan Allah dengan memberikan kesanggupan Allah melakukan hal-hal diluar kemampuan sehingga pekerjaan Allah nyata dan kuasa Allah nyata dalam hidup. ( 2 Korintus 3:5 ~ Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.)

Allah itu mencukupi berarti juga Allah yang memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Yesus Kristus ( Filipi 4:19) Keperluan kita sesuatu yang hadir karena adanya kebutuhan. Apakah kebutuhan Paulus yang tidak dijawab berarti Allah tidak mendengar? Justru karena Allah melampaui segala sesuatu yang kita minta dan doakan untuk pemuasan terhadap kebutuhan maka Dia mengizinkan agar tetap dalam keterbatasan ekstra lebih di sisi tersebut dengan memberikan kasih karunia lainnya yang mampu menutupi segala kekurangan, kelemahan dan ketidakmampuan.

Abraham Harold Maslow memberikan perhatian dan mengamati kebutuhan manusia. Dia menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan dengan lahirnya konsep sebutan hirearki kebutuhan yang terdiri atas :
  • Kebutuhan fisiologis. Ini termasuk kebutuhan akan oksigen, air, makanan, minuman yang mengandung seperti gizi makanan >> protein , mineral, dan lainnya . termasuk kebutuhan untuk menjaga PH agar seimbang dan suhu yang sesuai. Dan juga, ada kebutuhan untuk aktif, istirahat, tidur, untuk melepaskan diri dari yang tidak dibutuhkan ( CO2, keringat, air kencing, dan kotoran ), untuk menjaga agar tidak sakit dan untuk memenuhi seks.
  • Kebutuhan rasa aman. Dalam konsep tiori A.H. Maslow adalah kebutuhan fisiologis sudah diperhatikan, barulah lapisan kebutuhan kedua ini muncul. Anda akan semakin ingin menemukan situasi dan kondisi yang aman, stabil dan terlindung.
  • Kebutuhan cinta dan rindu (kebutuhan untuk dimiliki atau memiliki). Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah terpenuhi , kebutuhan lapisan ketiga pun muncul. Anda mulai merasa butuh teman, kekasih, anak dan bentuk hubungan berdasarkan perasaan Lainnya. Dilihat secara negative, anda akan semakin mencemaskan kesendirian dan kesepian.
  • Kebutuhan harga diri. Setelah itu kita akan mencari harga diri. Maslow mengatakan bahwa ada dua bentuk kebutuhan terhadap harga diri ini : bentuk yang lemah dan yang kuat. Bentuk yang lemah adalah kebutuhan kita untuk dihargai orang lain, kebutuhan terhadap status, kemuliaan, kehormatan, perhatian, reputasi, apresiasi bahkan dominasi. Sementara yang kuat adalah kebutuhan kita untuk percaya diri, kompetensi, kesuksesan, independensi dan kebebasan. Bentuk kedua ini lebih kuat karena sekali didapat kita tidak melepaskannya, berbeda dengan kebutuhan kita akan penghargaan orang lain.
Duri dalam daging yang diperjuangan Paulus dalam doanya dalam konteks tiori kebutuhan manusia menpengaruhi harga diri yang dapat melahirkan inferioritas namun justru Allah membiarkan hal ini terjadi karena di dalam kasih karunia-Nya justru karena kelemahan tersebut nyata kemuliaan Allah dan Allah dipermuliakan oleh dan dari kelemahan dan melalui kelemahan. Karena Allah dipermuliakan maka aktuliasasi Paulus dalam pelayanannya makin menarik pemerhati.

Petrus menyatakan segala yang diberikan oleh cukup itu memiliki tujuan agar hidup saleh karena melalui Allah mencukupi kita akan mengenal Dia yang menjadikan puas karena nyata kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. ( Perhatikan dan bandingkan dengan 2 Petrus 1:3 ~ Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.)

Dalam tiorinya, Maslow menyatakan untuk mengetahui apakah sesungguhnya aktualisasi-diri adalah dengan menyelidiki apa yang menjadi kebutuhan paling dasar (B-needs) orang-orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Kebutuhan-kebutuhan yang ingin mereka penuhi demi kebahagiaan adalah:
  • Kebenaran, bukan kepalsuan.Kebaikan, bukan kejahatan .
  • Keindahan, bukan sesuatu yang jelek atau vulgar.
  • Kesatuan, kemenyeluruhan dan penghilangan oposisi biner, bukan pilihan-pilihan sekehendak hati.
  • Kehidupan yang hidup, bukan kematian atau kehidupan bagai mesin.
  • Keunikan, bukan keseragaman.
  • Kesempurnaan dan kepastian, bukan hal yang asal-asalan, ketidakkonsistenan atau kebetulan.
  • Penyelesaian, bukan keterbengkalaian.
  • Keadilan dan keteraturan, bukan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.
  • Kesederhanaan, kerumitan-kerumitan yang tidak perlu.
  • Kebercukupan sumber daya, bukan lingkungan yang miskin.
  • Kewajaran, bukan sesuatu ynag didasarkan pada paksaan.
  • Keriangan dan Kegembiraan, bukan sesuatu yang kasar dan mekanistik, kering tanpa humor.
  • Kemandirian, bukan ketergantungan.
  • Kebermaknaan, bukan kehampaan hati.
Aktulisasi dalam kasih karunia Allah berbeda dengan aktualisasi yang tidak melibatkan Allah. Aktualisasi dengan kehadiran Tuhan dapat dilakukan dalam segala kondisi baik adanya pemuasan kebutusan fisiologi, keamanan dst karena hal itu terjadi karena DIA mencukupi segala sesuatu sekalipun alami "duri dalam daging". Alkitab menyatakan :
  • Filipi 4:12,13 ~ Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
  • 2 Korintus 8:1-3 ~ Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. bandingkan Roma15:26 ~ Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.
Aktuliasasi sebagai kebutuhan manusia tingkat atas dalam kasih karunia Allah bukanlah sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan manusia. ( Zakharia 4:6 ~ Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.) Di dalam DIA sekalipun ada duri dalam daging sehingga untuk memuaskan kebutuhan fisiologi pun secara akal sulit tetapi dalam kasih karunia TUHAN semuanya dapat terlaksana.

Sekalipun secara logika arus berpikir ada kebutuhan kita untuk dihargai orang lain, kebutuhan terhadap status, kemuliaan, kehormatan, perhatian, reputasi, apresiasi bahkan dominasi dan juga yang kuat adalah kebutuhan kita untuk percaya diri, kompetensi, kesuksesan, independensi dan kebebasan, Alkitab menyatakan bahwa sebagaimana anak manusia alami penolakan dan penderitaan dengan ajakan pikulan salib, sangkal diri dan ikut Yesus yang tidak sesuai dengan tiori Maslow namun Allah itu sanggup mencukupi kebutuhan.
  • Mazmur 68:11 ~ sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.
  • Filipi 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus
  • Matius 6:30,31 ~ Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Allah mencukupi adalah Allah yang telah berjanji kepada anak-anak-Nya bahwa kita adalah berharga di mata-Nya dan Dia ingin melalui kita Dia dipermuliakan saat Dia mencukupi segala hal melalui kasih karunia-Nya yang diberikan kepada setiap anak-anak-Nya menurut ukuran kasih karunia-Nya.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (82) budaya (47) dasar iman (93) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)