Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 03 September 2019

Penundukan Diri Terhadap Tuhan

Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Teks di atas menyatakan dengan penundukan diri kepada Tuhan Allah dan melawan Iblis maka Iblis akan lari dari padamu. Tunduklah kepada Allah berasal dari kata Ὑποτάγητε (Hypotagēte) dengan kata dasar ὑποτάσσω (hupotassó) yang berarti untuk menempatkan atau peringkat di bawah, untuk taat. Kata tersebut menurut HELPS Word-studies adalah "di bawah pengaturan Tuhan," yaitu tunduk kepada Tuhan (rencana-Nya).

Dalam Kisah Para Rasul mencatat ada tujuh anak Skewa dimana Skewa adalah imam kepala di Efesus. Tujuh anak Skewa adalah tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.

Anak anak Skewa mencoba melawan Iblis tetapi tidak tunduk kepada Tuhan Allah, maka Iblis yang membuat mereka lari dengan telanjang dan luka-luka. Tanpa penundukan diri kepada Tuhan meskipun dalam nama Yesus ada kuasa, Iblis tidaklah takut kepada orang yang mencoba melawannya tetapi tidak hidup dalam otoritas Tuhan.
Penundukan diri kepada Tuhan Allah adalah taat yang berserahkan diri di bawah pengaturan Tuhan dan mengerjakan rencana Tuhan dalam hidupnya. Paulus seorang Farisi yang bertobat menyerahkan hidupnya kepada Tuhan hingga dipercaya memberitakan Injil sampai ke Efesus sehingga menjadi inspirasi anak anak Skewa adalah salah satu orang yang tunduk kepada Tuhan Allah sehingga Iblis lari saat diusir.

Tunduk kepada Allah, yaitu kepada pribadi-Nya dan firman-Nya harus dilakukan secara berkesinambungan / berkelanjutan/ terus-menerus dengan komitmen menyingkirkan keegoan dan hak-hak yang menurut kita selayaknya didapatkan serta adanya kerendahan hati. Paulus yang menundukkan dirinya kepada Allah dengan melepas kendali atas situasi yang dihadapinya berkata, dalam 2 Kor 11:25 tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Penundukan diri membuat Paulus tidak dapat mengendalikan situasi dan membuat keputusan-keputusan yang tidak memuaskan keinginan daging dan harga diri yang egois.

Penundukan diri kepada Tuhan menjadikan kita seorang hamba yang dikuasai oleh Tuhan sehingga bukan keinginan dan rencana kita yang harus terwujud melainkan kehendak Tuhan. Penundukan diri menjadikan Paulus bukan sekedar tampil beda karena bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Penundukan diri kepada Allah yang sepenuhnya menjadikan Paulus seperti orang gila! Dia lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.

Penundukan diri menyerahkan hidup sepenuhnya kepada kehendak Tuhan dan Tuhan tahu apa batas kemampuan dan kesanggupan kita dan juga talenta apa saja yang dipunyai. Dia tidak memanggil semua orang seperti Paulus, sebab dibutuhkan juga profesi lainnya selain menjadi misionaris untuk menjangkau dunia agar bumi penuh kemuliaanNya.

Abraham sebagai Bapa orang beriman juga menundukkan diri kepada Tuhan dengan peristiwa yang terkenal saat taat kepada suara Tuhan mempersembahkan Ishak di bukit Moria. Abraham yang mendapatkan janji Tuhan Allah dengan hadirnya Ishak sebagai anak perjanjian diminta mempersembahkan. Penundukan diri terkadang berhadapan dengan kehendak yang bertolak belakang dengan pikiran dan hati kita.
Eddy H. Suharsa menyatakan bahwa Abraham tanpa negosiasi dengan Allah, tanpa tahu alasannya, tanpa protes, tanpa ada kata-kata pemberontakan, Abraham melakukan perintah itu, dengan ketaatan dan penundukan diri yang total. Abraham tidak berpikir apa yang dia bisa lakukan buat Tuhan, tetapi Abraham memikirkan apa yang Tuhan kerjakan buat dia. Abraham punya iman, dia percaya bahwa Tuhan bisa melakukan dari yang tidak ada menjadi ada. Abraham percaya, Allah punya kuasa jauh lebih besar dari pada dunia ini..

Penundukan diri kepada Tuhan Allah oleh Paulus maupun Abraham dilakukan dengan:
  1. Percaya Tuhan.
  2. Mempercayakan hidupnya kepada kedaulatan Tuhan.
  3. Tunduk kepada otoritas Tuhan
  4. Memikirkan perkara yang di atas dan pekerjaan Tuhan yang Mahakuasa
Penundukan diri sesuatu yang sulit dilakukan jika memiliki kecenderungan membanggakan diri, sombong dan pemberontak. Tanpa penundukan diri yang disertai kerendahan hati maka terlebih-lebih orang terhormat yang memiliki status sosial dan ekonomi yang kuat sulit menjalankan hidup seperti Abraham dan atau Paulus dan bahkan Yesus Kristus yang bersedia melakukan apa saja kehendak Tuhan dan berbagi dengan sesama. Tanpa penundukan diri maka cenderung mengatur dirinya sendiri dan orang lain bukannya di atur oleh Tuhan dan pemimpin lainnya apalagi jika tidak sesuai dengan konsep pemikirannya.

Penundukan diri terhadap Tuhan menbutuhkan sikap tegas tanpa kompromi. Penundukan diri terhadap Tuhan diperhadapkan tantangan dari dalam dan luar tubuh. Dua tantangan dalam penundukan diri adalah:
  1. Dari dalam adalah nafsu kedagingan
  2. Dari luar adalah hal-hal dunia yang berusaha mempengaruhi ketaatan kita terhadap Tuhan
Dengan sikap tegas terhadap tantangan yang ditawarkan maka kita akan menang terhadap bujukan / tawaran Iblis yang menarik kita dari perlindungan otoritas Tuhan.

Dengan penundukan diri yang menyerahkan kepada Tuhan kendali hidup ini maka kita mendapatkan kekuatan melewati segala ujian, pencobaan yang datang dalam hidup kita dan aneka serangan Iblis. Orang yang tunduk kepada Tuhan dilukiskan dalam Wahyu 14:4b,5 dengan orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Tunduk kepada Tuhan juga berarti mau mengikuti jalan-jalanNya dengan setia sesuai dengan firman-Nya, ditegur dan dikoreksi.

Dengan tunduk kepada Tuhan kita akan mendapatkan bagian dari perjanjian Tuhan yang menjadikan umat pemenang dan ikut serta dalam pesta kemenangan Yesus Kristus terhadap pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. ( Kolose 2:15 )

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)