Yohanes Pembaptis adalah orang pertama yang memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah. Anak Domba Allah adalah sesuatu pemberian TUHAN kepada manusia dalam bentuk anak domba telah menjadi catatan sejarah bagi umat TUHAN bahwa Abraham beriman bahwa TUHAN menyediakan anak domba untuk korban persembahan bagi-Nya. ( Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. (Kejadian 22:8))
Hal ini ternyata sungguh nyata bahwa TUHAN menyediakan anak domba bagi manusia yang percaya yang diwakili oleh Abraham, Bapak orang percaya. ( Kejadian 22:13 ~ Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya)
Domba dalam Perjanjian Lama selain sebagai korban persembahan dan penebus salah, jauh sebelumnya domba adalah hewan yang menjadi pengikat perjanjian yakni sebagai materai yang menjadikan perjanjian tersebut sah. contoh Abraham dengan Abimelekh ( Kejadian ~ 21:32 Setelah mereka mengadakan perjanjian di Bersyeba, pulanglah Abimelekh beserta Pikhol, panglima tentaranya, ke negeri orang Filistin) dan termasuk perjanjian TUHAN dengan Abraham ( Kejadian 15:9 ~ Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.)
Clarke's Commentary on the Bible, berpendapat Lihatlah Anak Domba Allah! - Dengan ini Yohanes Pembaptis yang merancang untuk mengarahkan perhatian murid sendiri kepada Yesus, tidak hanya sebagai pengorbanan besar bagi dosa dunia, tetapi juga sebagai guru lengkap kebenaran surgawi. Yesus disebut sebagai Anak Domba Allah dalam Yohanes 1:29 dan 1:36, hal ini adalah merujuk pada Yesus sebagai korban yang terutama dan sempurna untuk dosa.
Untuk memahami siapakah Kristus dan apa yang Dia lakukan, kita harus memulai dengan Perjanjian Lama yang mengandung nubuat-nubuat mengenai kedatangan Kristus sebagai “korban penebus salah” yang dijanjikan (Yesaya 53:10). Bahkan sebetulnya seluruh sistem korban persembahan yang ditetapkan Allah dalam Perjanjian Lama mempersiapkan pentas untuk kedatangan Yesus Kristus, yang adalah korban yang sempurna yang Allah persiapkan sebagai penebusan untuk dosa-dosa umatNya (Roma 8:3, Ibrani 10). Mempersembahkan domba memainkan peranan yang amat penting dalam kehidupan agama orang-orang Yahudi dan sistem persembahan mereka.
Ketika Yohanes Pembaptis merujuk pada Yesus sebagai “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yohanes 1:29), orang-orang Yahudi yang mendengarnya mungkin langsung memikirkan salah satu dari beberapa korban persembahan yang penting. Menjelang Hari Raya Paskah, pikiran yang pertama mungkin adalah korban persembahan Anak Domba Paskah. Hari Raya Paskah adalah salah satu hari raya utama orang Yahudi dan suatu perayaan untuk memperingati saat Allah melepaskan orang-orang Israel dari perbudakan di Mesir. Kenyataannya, penyembelihan anak domba Paskah dan menaruh darah di ambang pintu rumah agar supaya malaikat maut melewati mereka “yang ditutupi oleh darah” (Keluaran 12:11-13) adalah merupakan gambaran yang indah mengenai karya penebusan Kristus di atas salib. Persembahan lain yang melibatkan domba adalah persembahan sehari-hari di Bait Suci di Yerusalem. Setiap pagi dan petang seekor domba dipersembahkan di Bait Allah bagi dosa-dosa orang banyak (Keluaran 29:38-42). Persembahan sehari-hari ini, sama seperti semua lainnya, sekedar menunjuk kepada persembahan Kristus yang sempurna di atas salib. Yesus adalah Anak Domba Allah nyata sekali saat kematian Yesus di atas salib bertepatan dengan saat korban petang dilakukan di Bait Suci.
Orang-orang Yahudi pada waktu itu akan kenal baik dengan nabi-nabi Perjanjian Lama, yaitu Yeremia dan Yesaya, yang nubuatnya sudah lebih dahulu memberitahukan datangnya seseorang yang akan dituntun “seperti seekor domba ke pembantaian” (Yeremia 11:19, Yesaya 53:7) dan yang penderitaan dan pengorbananNya akan menebus Israel. Sudah barang tentu orang yang dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama ini tidak lain adalah Yesus Kristus, “sang Anak Domba Allah.”
Sekalipun konsep mengenai sistem korban persembahan mungkin asing bagi kita pada zaman sekarang, konsep penebusan atau penggantian adalah sesuatu yang dapat kita pahami dengan mudah. Kita tahu bahwa upah dosa adalah kematian (Roma 6:23) dan bahwa dosa kita memisahkan kita dari Allah. Kita juga tahu bahwa Alkitab mengajarkan bahwa kita semua adalah orang berdosa dan tidak seorangpun yang benar di hadapan Allah (Roma 3:23). Karena dosa kita, kita terpisah dari Allah dan kita bersalah di hadapanNya; oleh karena itu, satu-satunya harapan kita adalah kalau Dia bersedia menyediakan jalan untuk kita diperdamaikan dengan diriNya dan itulah yang dilakukanNya dalam mengutus AnakNya Yesus Kristus untuk mati di salib.
Kristus mati untuk menebus dosa dan untuk membayar hukuman dosa dari semua yang percaya kepadaNya. Melalui kematianNya di atas salib sebagai korban yang sempurna untuk dosa dan kebangkitanNya tiga hari kemudian maka kita sekarang dapat memiliki hidup kekal jikalau kita percaya kepadaNya.
Fakta bahwa Allah sendiri yang telah menyediakan korban yang menebus atau membayar dosa kita adalah bagian dari kabar baik yang mulia dari Injil yang begitu jelas dinyatakan dalam 1 Petrus 1:18-21, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.” Yesus adalah Anak Domba Allah berarti Yesus adalah pengenapan perjanjian Allah kepada manusia pertama yakni Adam dan Hawa bahwa keturunan perempuan akan meremukan kepala ular, yang menyebabkan Adam dan Hawa jatuh dalam dosa terpisah dari TUHAN ALLAH. (Kejadian 3:15 ~ Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.)
Sebagai Anak Domba Allah, kaki-Nya remuk sebab Dia tidak melarikan diri saat ditangkap dan diserahkan kepada pengadilan bangsa Roma. Kakinya remuk sehingga harus dibantu orang lain membawa salib dan kemudian tak berdaya seperti domba dipembantaian dan tidak bergerak kemudian terpaku. Yesus adalah Anak Domba Allah sebab segala sesuatu tentang DIA terjadi dengan tepat. Kehidupan, kematian, kebangkitan semuanya sesuai dengan isi Kitab Suci yang disampaikan sejak zaman Adam dan Hawa. (Kejadian 15:3-4 ~ Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.)
Anak Domba sebagai meterai perjanjian kasih karunia ALLAH kepada manusia, maka Dia juga yang berhak membuka materai dan buku yang tersimpan dalam hadirat tahta ALLAH. ( Wahyu 5:5, 7-10 ~ Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.") Anak Domba Allah adalah Firman yang mengenakan daging yang datang untuk memikul dosa seisi dunia dan menyelamatkan siapa saja yang percaya dengan membawa masuk ke dalam rumah Bapa yang Dia sendiri siapkan bagi umat-Nya. (Wahyu 22:1,3 ~ Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya)
Karena begitu tidak terduga kasih-Nya maka Firman sendiri menjadi Anak Domba Allah sebagai korban yang sempurna sesuai tuntutan hukum yang sempurna yang menjadikan perjanjian Allah yang tak terselami dengan sempurna diwujudkan dan dinyatakan untuk sepanjang masa, dari kekal sampai kekal, DIA dengan sempurna menuntaskan segala sesuatu yang dijadikan-Nya dan kerajaan-Nya yang penuh kasih karunia dan adil dan benar serta penuh kesetiaan hadir dan ditawarkan kepada segenap isi bumi, berbahagialah yang percaya dan menerima-Nya sebagai Anak Domba Allah yang tidak terduga dari kasih yang memberi jauh melampaui pemberian Abraham.
Yesus adalah Anak Domba Allah sejati.